PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN SURAT HIBAH WASIAT YANG DITITIPKAN KEPADA NOTARIS UNTUK ANAK DILAHIRKAN DARI PERKAWINAN ORANG TUA YANG TIDAK DICATATKAN

Risdalina Siregar
{"title":"PEMBAGIAN HARTA WARISAN BERDASARKAN SURAT HIBAH WASIAT YANG DITITIPKAN KEPADA NOTARIS UNTUK ANAK DILAHIRKAN DARI PERKAWINAN ORANG TUA YANG TIDAK DICATATKAN","authors":"Risdalina Siregar","doi":"10.36987/JIAD.V6I2.251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perkawinan haruslah dicatatkan sebagaimana tercantum pada pasal 1 dan 2 UU Nomor : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.. Hal ini juga berakibat kepada kedudukan anak yang dilahirkannya, maupun kepada hak warisannya . Jika perkawinan orang tuanya tidak dicatatkan secara hukum negara maka kedudukan anak menjadi anak diluar pernikahan dan anak tersebut tidak berhak atas warisan dari ayahnya karena anak tersebut bukan merupakan ahli waris dari orang tuannya. \nHukum waris mengatur tentang surat wasiat atau testamen, dimana seseorang dapat menentukan harta kekayaannya setelah ia meninggal dunia, pembuat wasiat haruslah ditentukan berdasarkan undang-undang, jika diabaikan dapat berakibat batalnya wasiat. Harta warisan sering menimbulkan problema baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat. Surat wasiat ( testament) berdasarkan pasal 875 KUHperdata adalah suatu akta yang berisi pernyataan seseorang tentang apa yang terjadi setelah ia meninggal dunia, agar kehendak terakhir dari sipembuat surat/pewaris merupakan perbuatan hukum yang menimbulkan akibat hukum. Ahli waris dapat menggugat suatu testamen jika merupakan ahli waris langsung yang berhubungan darah serta dari perkawinan yang sah , akan tetapi faktanya dalam masyarakat banyak perkawinan tidak dicatatkan . Hakim dalam menjatuhkan putusan di Pengadilan tentunya melihat pembuktian tentang sahnya perkawinan kemudian siapa saja yang berhak mejadi ahli waris. \nDalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif Pembagian Harta Warisan Berdasarkan Surat Hibah Wasiat Dititipkan Kepada Notaris Untuk Anak Yang Lahir Perkawinan Orang Tua yang Tidak Dicatatkan , penelitian ini penulis ambil berdasarkan kasus yang pernah penulis tangani berdasarkan putusan Nomor : 42/Pdt.G/2007/PN-Rap, sedangkan data yang diperoleh dengan cara meneliti kepustakaan dan sumber penelitian berupa putusan kasus. Dasar pertimbangan Hakim dalam perkara ini dimana pihak Penggugat tidak dapat memperlihatkan surat/akte perkawinan sah, sedangkan Tergugat sebagai ahli waris yang sah dapat memperlihatkan bukti perkawinannya yang sah, mengakibatkan Gugatan Penggugat dinyatakan ditolak dan Hibah Wasiat yang dititipkan pada Notaris menjadi batal demi hukum, dan hibah wasiat tersebut merupakan boedel warisan Tergugat sebagai ahli waris yang sah. \n \nKata Kunci : Warisan, Hibah Wasiat, Notaris, Perkawinan Tidak di Catatkan","PeriodicalId":127108,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH ADVOKASI","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH ADVOKASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36987/JIAD.V6I2.251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Perkawinan haruslah dicatatkan sebagaimana tercantum pada pasal 1 dan 2 UU Nomor : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.. Hal ini juga berakibat kepada kedudukan anak yang dilahirkannya, maupun kepada hak warisannya . Jika perkawinan orang tuanya tidak dicatatkan secara hukum negara maka kedudukan anak menjadi anak diluar pernikahan dan anak tersebut tidak berhak atas warisan dari ayahnya karena anak tersebut bukan merupakan ahli waris dari orang tuannya. Hukum waris mengatur tentang surat wasiat atau testamen, dimana seseorang dapat menentukan harta kekayaannya setelah ia meninggal dunia, pembuat wasiat haruslah ditentukan berdasarkan undang-undang, jika diabaikan dapat berakibat batalnya wasiat. Harta warisan sering menimbulkan problema baik secara hukum maupun dalam kehidupan masyarakat. Surat wasiat ( testament) berdasarkan pasal 875 KUHperdata adalah suatu akta yang berisi pernyataan seseorang tentang apa yang terjadi setelah ia meninggal dunia, agar kehendak terakhir dari sipembuat surat/pewaris merupakan perbuatan hukum yang menimbulkan akibat hukum. Ahli waris dapat menggugat suatu testamen jika merupakan ahli waris langsung yang berhubungan darah serta dari perkawinan yang sah , akan tetapi faktanya dalam masyarakat banyak perkawinan tidak dicatatkan . Hakim dalam menjatuhkan putusan di Pengadilan tentunya melihat pembuktian tentang sahnya perkawinan kemudian siapa saja yang berhak mejadi ahli waris. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif Pembagian Harta Warisan Berdasarkan Surat Hibah Wasiat Dititipkan Kepada Notaris Untuk Anak Yang Lahir Perkawinan Orang Tua yang Tidak Dicatatkan , penelitian ini penulis ambil berdasarkan kasus yang pernah penulis tangani berdasarkan putusan Nomor : 42/Pdt.G/2007/PN-Rap, sedangkan data yang diperoleh dengan cara meneliti kepustakaan dan sumber penelitian berupa putusan kasus. Dasar pertimbangan Hakim dalam perkara ini dimana pihak Penggugat tidak dapat memperlihatkan surat/akte perkawinan sah, sedangkan Tergugat sebagai ahli waris yang sah dapat memperlihatkan bukti perkawinannya yang sah, mengakibatkan Gugatan Penggugat dinyatakan ditolak dan Hibah Wasiat yang dititipkan pada Notaris menjadi batal demi hukum, dan hibah wasiat tersebut merupakan boedel warisan Tergugat sebagai ahli waris yang sah. Kata Kunci : Warisan, Hibah Wasiat, Notaris, Perkawinan Tidak di Catatkan
将遗产分配给公证人,以确保未登记的父母婚姻的孩子
婚姻应按第1条和第2条规定:1974年至第1条关于婚姻的规定。这也导致了她所生孩子的地位和继承权。如果父母的婚姻没有合法登记,那么孩子就会成为私生子,孩子就没有权利从父亲那里继承遗产,因为这个孩子不是他父母的继承人。《遗嘱》的继承法规定了遗嘱或遗嘱,在这种情况下,一个人可以在死后确定自己的财富,所以遗嘱的制定者必须根据法律来决定,否则就会影响遗嘱的效力。遗产常常给人们带来法律上和社会上的问题。根据《旧约》第875条,《旧约》是一份契约,其中记载了一个人死后所发生的事情,使遗嘱制定者/继承人的最后遗嘱成为一种法律行为。继承人可以起诉遗嘱,如果它是合法的血亲和合法婚姻的直接继承人,但在许多社会中,许多婚姻都没有登记。法官在法庭上做出裁决时,肯定会看到婚姻合法性的证明,然后是任何有权继承王位的人。这个研究中,作者使用研究方法规范管辖权根据遗嘱赠款分配遗产落向公证婚姻所生的男孩,他的父母不拿了,这项研究的作者根据作家处理过的案件,基于号判决:42 -哈特利牧师。G/2007/PN-Rap,而数据是通过研究文献和研究结果而获得的。基本考虑法官在这件事里,原告不能显示信件/合法的婚姻证明,被告则成为合法的婚姻的合法继承人可以展示证据,导致原告诉讼被拒绝和公证遗嘱保管的拨款为法律,取消助学金这些遗嘱是boedel被告的合法继承人的遗产。关键词:遗嘱认证、公证、婚姻未登记
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信