{"title":"Strategi Sekolah dalam Pencegahan Cyberbullying pada Siswa di SMP Negeri 6 Sidoarjo","authors":"Ananda Ayu Triwulandari, Oksiana Jatiningsih","doi":"10.26740/kmkn.v11n1.p160-176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cyberbullying menjadi suatu permasalahan yang baru di tengah-tengah kemajuan teknologi. Fenomena cyberbullying menyerang berbagai kalangan terutama pada remaja. Remaja menjadi pengguna akses internet tertinggi selama ini. Di tengah kemajuan teknologi ini, kejahatan semakin mudah dilakukan. Strategi pencegahan cyberbullying yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kejahatan cyberbullying. Jika ditinjau dari Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow pelaku cyberbullying memiliki indikasi melakukan kejahatan cyberbullying karena kebutuhan hierarkinya tidak terpenuhi sehingga mencari individu-individu lain untuk dijadikan sasaran korban cyberbullying. Dari sisi korban, kebutuhan hierarki yang awalnya semua terpenuhi menjadi tercabut salah satunya kebutuhan rasa aman. Fokus penelitian ini adalah strategi sekolah dalam pencegahan cyberbullying pada siswa di SMP Negeri 6 Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi sekolah dalam pencegahan cyberbullying pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Sidoarjo. Teori berpikir penelitian ini adalah Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif naratif. Teknik dalam pengambilan data penelitian menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian berjumlah empat orang wakil Kepala Sekolah Kesiswaan selaku Fasilitator Agen Perubahan, Guru Bimbingan Konseling Fasilitator Agen Perubahan, Perwakilan Agen Perubahan yang menjabat sebagai Ketua, Ketua Tim Teman Tifa. Hasil penelitian menunjukan cyberbullying terjadi karena siswa tidak menerapkan etika bermedia sosial dan kurangnya pengetahuan bahwa pelaku dari cyberbullying bisa dijerat hukuman sesuai undang-undang yang berlaku. Mencegah terjadinya cyberbullying di sekolah bisa diatasi melalui agen perubahan, tim Teman Tifa, kampanye anti perundungan melalui poster, penguatan kerja sama orang tua, sekolah, dan teman sebaya untuk gerakan literasi digital anti cyberbulying. \nKata kunci: strategi, cyberbullying, pencegahan","PeriodicalId":176922,"journal":{"name":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kajian Moral dan Kewarganegaraan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/kmkn.v11n1.p160-176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Cyberbullying menjadi suatu permasalahan yang baru di tengah-tengah kemajuan teknologi. Fenomena cyberbullying menyerang berbagai kalangan terutama pada remaja. Remaja menjadi pengguna akses internet tertinggi selama ini. Di tengah kemajuan teknologi ini, kejahatan semakin mudah dilakukan. Strategi pencegahan cyberbullying yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kejahatan cyberbullying. Jika ditinjau dari Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow pelaku cyberbullying memiliki indikasi melakukan kejahatan cyberbullying karena kebutuhan hierarkinya tidak terpenuhi sehingga mencari individu-individu lain untuk dijadikan sasaran korban cyberbullying. Dari sisi korban, kebutuhan hierarki yang awalnya semua terpenuhi menjadi tercabut salah satunya kebutuhan rasa aman. Fokus penelitian ini adalah strategi sekolah dalam pencegahan cyberbullying pada siswa di SMP Negeri 6 Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi sekolah dalam pencegahan cyberbullying pada siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Sidoarjo. Teori berpikir penelitian ini adalah Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif naratif. Teknik dalam pengambilan data penelitian menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian berjumlah empat orang wakil Kepala Sekolah Kesiswaan selaku Fasilitator Agen Perubahan, Guru Bimbingan Konseling Fasilitator Agen Perubahan, Perwakilan Agen Perubahan yang menjabat sebagai Ketua, Ketua Tim Teman Tifa. Hasil penelitian menunjukan cyberbullying terjadi karena siswa tidak menerapkan etika bermedia sosial dan kurangnya pengetahuan bahwa pelaku dari cyberbullying bisa dijerat hukuman sesuai undang-undang yang berlaku. Mencegah terjadinya cyberbullying di sekolah bisa diatasi melalui agen perubahan, tim Teman Tifa, kampanye anti perundungan melalui poster, penguatan kerja sama orang tua, sekolah, dan teman sebaya untuk gerakan literasi digital anti cyberbulying.
Kata kunci: strategi, cyberbullying, pencegahan
在技术进步的过程中,网络欺凌已成为一个新问题。网络欺凌现象主要针对青少年。青少年是有史以来使用互联网的最高用户。随着技术的进步,犯罪变得越来越容易。为了将网络欺凌行为降到最低,需要采取适当的预防措施。如果说亚伯拉罕·马斯洛(Abraham Maslow)的需求层次理论表明,网络欺凌者有迹象表明,网络欺凌是由于其自身的需求没有得到满足而犯下的,因此是在寻找其他个人成为网络欺凌的受害者。从受害者的角度来看,最初得到满足的层次需求被剥夺了一种安全感。本研究的重点是学校对SMP Negeri 6 Sidoarjo学生预防网络欺凌的策略。本研究的目的是描述一所学校在该国6西多尔霍初中防止欺凌的战略。理论认为这项研究是亚伯拉罕·马斯洛的需求层次理论。本研究采用一种定性的方法与叙事描述性研究的类型。利用访谈技术和文档检索研究数据的技术。研究资料包括四名学生代表代表变革代理人、变革推动者咨询教师、变革推动者代表、蒂法同志团队主席。研究表明,网络欺凌的发生是因为学生不遵守社交媒体道德,也不知道网络欺凌的肇事者可能会受到现行法律的惩罚。通过变革推动者、蒂法的朋友团队、海报上的反虐待运动、加强家长、学校和同辈对数字扫盲运动的支持,可以解决学校欺凌事件。关键词:策略、网络欺凌、预防