Nuriani Nuriani, Ong Cin Siu, Lisniasari Lisniasari, Lukman Lukman
{"title":"PELATIHAN MENYADARI DAN MENERIMA EMOSI SEBAGAI BAGIAN DIRI DI MEDITATION BUDDHIST CENTER","authors":"Nuriani Nuriani, Ong Cin Siu, Lisniasari Lisniasari, Lukman Lukman","doi":"10.56325/jpmb.v2i1.71","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang kemampuan seseorang untuk menyadari dan menerima emosi sebagai bagian diri. Emosi sering sekali dianggap negative, sehingga cenderung diabaikan dan ditolak. Dengan kondisi demikian, pola asuh orang tua sering mendorong anak untuk mengabaikan, menekan maupun menolak emosi, yang menjadi bibit masalah di kemudian hari. Sejatinya manusia terlahir dengan membawa emosi dasar yang akan berkembang sejalan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Kerentanan emosional berarti mengakui, menerima dan memahami emosinya sendiri. Dengan kondisi demikian individu dapat mengelola emosi tersebut dengan baik, sehingga menjadi sumber kekuatannya. Ketrampilan mengelola emosi tersebut menjadikan manusia menjadi cerdas emosi. Kecerdasan emosional ini merupakan salah satu factor penting yang menentukan kesuksesan seorang manusia.","PeriodicalId":370996,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bodhi Dharma","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bodhi Dharma","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56325/jpmb.v2i1.71","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penyuluhan tentang kemampuan seseorang untuk menyadari dan menerima emosi sebagai bagian diri. Emosi sering sekali dianggap negative, sehingga cenderung diabaikan dan ditolak. Dengan kondisi demikian, pola asuh orang tua sering mendorong anak untuk mengabaikan, menekan maupun menolak emosi, yang menjadi bibit masalah di kemudian hari. Sejatinya manusia terlahir dengan membawa emosi dasar yang akan berkembang sejalan dengan interaksi manusia dengan lingkungannya. Kerentanan emosional berarti mengakui, menerima dan memahami emosinya sendiri. Dengan kondisi demikian individu dapat mengelola emosi tersebut dengan baik, sehingga menjadi sumber kekuatannya. Ketrampilan mengelola emosi tersebut menjadikan manusia menjadi cerdas emosi. Kecerdasan emosional ini merupakan salah satu factor penting yang menentukan kesuksesan seorang manusia.