Ni Ketut Sari, I. G. M. Surdanyana, Ni Made Dharma Shantini Suena
{"title":"Uji Stabilitas Fisik Body Butter Maserat Air Biji Kopi Hijau (Coffea canephora) pada Suhu Sejuk","authors":"Ni Ketut Sari, I. G. M. Surdanyana, Ni Made Dharma Shantini Suena","doi":"10.52689/higea.v13i2.363","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Body butter termasuk sediaan krim, dimana krim merupakan sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Biji kopi hijau (Coffea canephora) mengandung asam klorogenat yang bermanfaat sebagai antioksidan. Biji kopi hijau cocok dibuat dalam bentuk sediaan body butter yang digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Kestabilan suatu sediaan sangat penting dalam menjaga mutu fisik sediaan hingga sampai ke tangan konsumen. Stabilitas body butter dipengaruhi oleh perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) yang disimpan pada suhu sejuk. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang melakukan uji stabilitas fisik pada sediaan body butter yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya. Body butter disimpan pada suhu sejuk dan pengujian dilakukan sebanyak 5 kali, setiap 2 minggu sekali selama 8 minggu. Uji mutu fisik body butter meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Ketiga formula menunjukan bahwa sediaan body butter mengalami perubahan organoleptis, homogenitas, dan pH. Berdasarkan hasil analisis statistik, disimpulkan terdapat perbedaan stabilitas fisik yang bermakna antar formula (F1, F2, dan F3) body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) selama penyimpanan di suhu sejuk. Terdapat perbedaaan bermakna antara stabilitas fisik suhu kamar dan suhu sejuk yang berarti bahwa suhu sejuk mempengaruhi kestabilan body butter. Daya lekat F1 pada suhu kamar dan suhu sejuk tidak terdapat perbedaan yang berarti bahwa suhu sejuk tidak mempengaruhi daya lekat body butter F1.","PeriodicalId":286004,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Higea","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Higea","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52689/higea.v13i2.363","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Body butter termasuk sediaan krim, dimana krim merupakan sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Biji kopi hijau (Coffea canephora) mengandung asam klorogenat yang bermanfaat sebagai antioksidan. Biji kopi hijau cocok dibuat dalam bentuk sediaan body butter yang digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Kestabilan suatu sediaan sangat penting dalam menjaga mutu fisik sediaan hingga sampai ke tangan konsumen. Stabilitas body butter dipengaruhi oleh perubahan suhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) yang disimpan pada suhu sejuk. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental yang melakukan uji stabilitas fisik pada sediaan body butter yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya. Body butter disimpan pada suhu sejuk dan pengujian dilakukan sebanyak 5 kali, setiap 2 minggu sekali selama 8 minggu. Uji mutu fisik body butter meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Ketiga formula menunjukan bahwa sediaan body butter mengalami perubahan organoleptis, homogenitas, dan pH. Berdasarkan hasil analisis statistik, disimpulkan terdapat perbedaan stabilitas fisik yang bermakna antar formula (F1, F2, dan F3) body butter maserat air biji kopi hijau (Coffea canephora) selama penyimpanan di suhu sejuk. Terdapat perbedaaan bermakna antara stabilitas fisik suhu kamar dan suhu sejuk yang berarti bahwa suhu sejuk mempengaruhi kestabilan body butter. Daya lekat F1 pada suhu kamar dan suhu sejuk tidak terdapat perbedaan yang berarti bahwa suhu sejuk tidak mempengaruhi daya lekat body butter F1.