{"title":"TATA KELOLA KERAPIAN KAMAR MELALUI KONSEP KONMARI DAN MINIMALIS DI PONPES MIFTAHUL MUBTADIIN KREMPYANG NGANJUK","authors":"M. Yusuf, Juni Iswanto","doi":"10.32722/mapnj.v5i2.5233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pesantren merupakan komunitas yang konsen terhadap pendidikan Islam, di dalamnya terkumpul para santri yang datang dari berbagai daerah, dengan budaya, karakter dan latar belakang yang berbeda pula, mereka berkumpul menjadi satu demi satu tujuan bersama, yaitu memperdalam ilmu agama. Pembelajaran yang diterapkan di pesantren berlaku selama dua puluh empat jam di bawah pengawasan pengasuh atau kiai. Mereka bercampur baur menjadi satu melakukan semua aktivitasnya dalam satu peraturan ketat di bawah kendali pengasuh dan juga pengurus pesantren. Dari latar belakang yang beragam itu pula, kemudian banyak pameo berkembang di pesantren. Kehidupan para santri dikenal kolot, kumuh, gudikan, lingkungan yang kurang bersih dan permasalahan sosial lingkungan lainnya. Maka perlu sebuah konsep yang baik sebagai pendamping bagaimana agar gaya hidup para santri dapat berjalan dengan praktis, bersih, tertib dan rapi dengan segala kesederhanaan nya. Diharapkan semua dapat terealisasikan bahkan di area terdekat mereka, yaitu kamar dan kotak baju dan buku masing-masing santri. Metode KonMari mengajarkan tentang cara berbenah yang ampuh dengan membersihkan sekaligus bukannya sedikit demi sedikit dan dilakukan sesuai dengan kategori benda, mengajarkan untuk tidak membiasakan menimbun barang-barang yang sudah tidak digunakan, hingga cara menyusun pakaian yang benar dan masih banyak lainnya.","PeriodicalId":306086,"journal":{"name":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32722/mapnj.v5i2.5233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pesantren merupakan komunitas yang konsen terhadap pendidikan Islam, di dalamnya terkumpul para santri yang datang dari berbagai daerah, dengan budaya, karakter dan latar belakang yang berbeda pula, mereka berkumpul menjadi satu demi satu tujuan bersama, yaitu memperdalam ilmu agama. Pembelajaran yang diterapkan di pesantren berlaku selama dua puluh empat jam di bawah pengawasan pengasuh atau kiai. Mereka bercampur baur menjadi satu melakukan semua aktivitasnya dalam satu peraturan ketat di bawah kendali pengasuh dan juga pengurus pesantren. Dari latar belakang yang beragam itu pula, kemudian banyak pameo berkembang di pesantren. Kehidupan para santri dikenal kolot, kumuh, gudikan, lingkungan yang kurang bersih dan permasalahan sosial lingkungan lainnya. Maka perlu sebuah konsep yang baik sebagai pendamping bagaimana agar gaya hidup para santri dapat berjalan dengan praktis, bersih, tertib dan rapi dengan segala kesederhanaan nya. Diharapkan semua dapat terealisasikan bahkan di area terdekat mereka, yaitu kamar dan kotak baju dan buku masing-masing santri. Metode KonMari mengajarkan tentang cara berbenah yang ampuh dengan membersihkan sekaligus bukannya sedikit demi sedikit dan dilakukan sesuai dengan kategori benda, mengajarkan untuk tidak membiasakan menimbun barang-barang yang sudah tidak digunakan, hingga cara menyusun pakaian yang benar dan masih banyak lainnya.