Sistematika Filsafat Menurut Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam Artificial Intelligence

Khen Dedes, A. Wibawa, Laksono Budiarto
{"title":"Sistematika Filsafat Menurut Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam Artificial Intelligence","authors":"Khen Dedes, A. Wibawa, Laksono Budiarto","doi":"10.17977/um068v1i82021p584-591","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artificial Intelligence (AI) has now made progress in research and development. The philosophy of science plays a big role in the advancement of AI. Understanding AI can be started by understanding aspects of ontology, epistemology, and axiology as these three things are indications of the elaboration of philosophy. Each method given to each component in AI will influence AI itself and us as users. Therefore, if AI wants to have human-level intelligence, ability, and reasoning, it requires more knowledge and insight from philosophers. Because the philosophers who had previously studied and observed so formed a philosophy. This article will present an overview of the current systematic philosophy of science with artificial intelligence (AI). \nArtificial Intelligence (AI) saat ini telah mengalami kemajuan dalam penelitian dan pengembangan. Filsafat ilmu berperan besar dalam kemajuan AI. Memahami AI dapat dimulai dengan memahami aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi sebagaimana ketiga hal tersebut merupakan indikasi penjabaran dari filsafat. Setiap metode yang diberikan pada setiap komponen pada AI akan memberikan pengaruh pada AI sendiri dan kita sebagai pengguna. Maka dari itu jika AI ingin memiliki kecerdasan, kemampuan, dan penalaran setingkat manusia, membutuhkan pengetahuan dan pandangan lebih dari para filsuf. Karena para filsuf yang telah lebih dahulu mempelajari dan mengamati sehingga terbentuk sebuah filsafat. Artikel ini akan menampilkan gambaran tentang sistematika filsafat ilmu dengan kecerdasan buatan (AI) saat ini.","PeriodicalId":221326,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um068v1i82021p584-591","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Artificial Intelligence (AI) has now made progress in research and development. The philosophy of science plays a big role in the advancement of AI. Understanding AI can be started by understanding aspects of ontology, epistemology, and axiology as these three things are indications of the elaboration of philosophy. Each method given to each component in AI will influence AI itself and us as users. Therefore, if AI wants to have human-level intelligence, ability, and reasoning, it requires more knowledge and insight from philosophers. Because the philosophers who had previously studied and observed so formed a philosophy. This article will present an overview of the current systematic philosophy of science with artificial intelligence (AI). Artificial Intelligence (AI) saat ini telah mengalami kemajuan dalam penelitian dan pengembangan. Filsafat ilmu berperan besar dalam kemajuan AI. Memahami AI dapat dimulai dengan memahami aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi sebagaimana ketiga hal tersebut merupakan indikasi penjabaran dari filsafat. Setiap metode yang diberikan pada setiap komponen pada AI akan memberikan pengaruh pada AI sendiri dan kita sebagai pengguna. Maka dari itu jika AI ingin memiliki kecerdasan, kemampuan, dan penalaran setingkat manusia, membutuhkan pengetahuan dan pandangan lebih dari para filsuf. Karena para filsuf yang telah lebih dahulu mempelajari dan mengamati sehingga terbentuk sebuah filsafat. Artikel ini akan menampilkan gambaran tentang sistematika filsafat ilmu dengan kecerdasan buatan (AI) saat ini.
人工智能(AI)在研究和开发方面取得了进展。科学哲学在人工智能的发展中起着很大的作用。理解人工智能可以从理解本体论、认识论和价值论的各个方面开始,因为这三个方面是哲学阐述的标志。人工智能中每个组件的每种方法都会影响人工智能本身和我们作为用户。因此,如果人工智能想要拥有人类水平的智能、能力和推理能力,它需要哲学家更多的知识和洞察力。因为哲学家们已经研究和观察了这些,形成了一种哲学。本文将概述当前系统的人工智能科学哲学。人工智能(AI)是一种人工智能(AI)。Filsafat将会是一个很好的例子。语言本体、认识论、语言本体、语言本体、语言本体、语言本体、语言本体、语言本体、语言本体、语言本体。设置方法yang diberikan pada设置komponen pada ada akan成员kan pengaruh pada sendiri dan kita sebagai pengguna。Maka dari itu jika AI ingin memiliki kecerdasan, kemampuan, dan penalaran setingkat manusia, membutuhkan pengetahuan dan pandangan lebih dari para filsuf。Karena para filsuf yang telah lebih dahulu mempelajari dan mengamati seingga terbentuk sebuah filsafat。Artikel - ini akan menampilkan gambaran tententensistematika filsafa将会在未来的一段时间内,在未来的一段时间内,在未来的一段时间内,在未来的一段时间内,在未来的一段时间内。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信