Analisis Model Generalized Autoregressive Heteroscdasticity (GARCH) Risiko Sistemik Perbankan Di Indonesia

R. M. Firdaus
{"title":"Analisis Model Generalized Autoregressive Heteroscdasticity (GARCH) Risiko Sistemik Perbankan Di Indonesia","authors":"R. M. Firdaus","doi":"10.26858/jekpend.v5i2.33803","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Resiko sistemik perbankan di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menakutkan. Pengalaman krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 yang diikuti dengan krisis moneter, krisis likuiditas, dan kebangkrutan dunia usaha, maka industri perbankan Indonesia secara cepat mengalami krisis. Adanya problematik keuangan yang mengancam operasional bank baru diketahui setelah bank tersebut mengalami gagal bayar. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi risiko dan persentase kontribusi bank terhadap risiko sistem perbankan dengan metode analisis yang digunakan Generalized Autoregressive Heteroscdasticity (GARCH). Sumber data diperoleh dari publikasi laporan keuangan 9 bank umum yang sudah go public dan belum go public. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata PoD bank selama periode penelitian pengamatan sebesar 51,81 persen. Model Merton cukup baik digunakan sebagai signal awal resiko dan potensi PoD. Model Merton memiliki keunggulan karena tidak membutuhkan asumsi tentang bentuk fungsional. Rata-rata tambahan kontribusi risiko terhadap sistem perbankan adalah  ΔCoPoD 11,82 persen dan persentase %ΔCoPoD sebesar 36,30 persen. Parameter ini ternyata berhubungan secara linier dengan besarnya kontribusi risiko sistemik. Semakin tinggi kontribusi risiko, semakin tinggi pula persentase kontribusi risiko sistemiknya. Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap bank memiliki eksternalitas terhadap sistem yang ada sehingga dugaan terhadap potensi risiko sistemik pada individu bank tertentu layak menjadi perhatian bagi regulator.","PeriodicalId":154299,"journal":{"name":"JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26858/jekpend.v5i2.33803","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Resiko sistemik perbankan di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menakutkan. Pengalaman krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 yang diikuti dengan krisis moneter, krisis likuiditas, dan kebangkrutan dunia usaha, maka industri perbankan Indonesia secara cepat mengalami krisis. Adanya problematik keuangan yang mengancam operasional bank baru diketahui setelah bank tersebut mengalami gagal bayar. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kontribusi risiko dan persentase kontribusi bank terhadap risiko sistem perbankan dengan metode analisis yang digunakan Generalized Autoregressive Heteroscdasticity (GARCH). Sumber data diperoleh dari publikasi laporan keuangan 9 bank umum yang sudah go public dan belum go public. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata PoD bank selama periode penelitian pengamatan sebesar 51,81 persen. Model Merton cukup baik digunakan sebagai signal awal resiko dan potensi PoD. Model Merton memiliki keunggulan karena tidak membutuhkan asumsi tentang bentuk fungsional. Rata-rata tambahan kontribusi risiko terhadap sistem perbankan adalah  ΔCoPoD 11,82 persen dan persentase %ΔCoPoD sebesar 36,30 persen. Parameter ini ternyata berhubungan secara linier dengan besarnya kontribusi risiko sistemik. Semakin tinggi kontribusi risiko, semakin tinggi pula persentase kontribusi risiko sistemiknya. Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap bank memiliki eksternalitas terhadap sistem yang ada sehingga dugaan terhadap potensi risiko sistemik pada individu bank tertentu layak menjadi perhatian bagi regulator.
印尼银行系统风险是一种非常可怕的现象。随着金融危机、流动性危机和企业破产,印尼银行业正迅速陷入危机。直到银行违约后,才发现存在威胁银行运作的财务问题。本研究旨在用通用的Autoregressive Heteroscdasticity (GARCH)分析方法来衡量银行对银行体系风险的风险贡献和百分比。资料来源:九家上市前未上市的公共银行的财务报表。研究结果表明,在观察研究期间,银行的吊舱平均为51.1%。默顿模型很好地作为一个早期的风险和潜在的吊舱信号。默顿模型之所以有优势,是因为它不需要对功能形式的假设。额外的银行系统风险贡献的平均ΔCoPoD百分之11.82和百分比%ΔCoPoD百分之36.30。这些参数与系统风险的巨大贡献是线性的。风险贡献越高,系统风险贡献的百分比就越大。一般来说,可以说,每一家银行都有其现有系统的外部存在,因此,对某些银行个人的系统风险的猜测应该引起监管机构的注意。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信