Shafira Dian Prameswari, Ardana Tri Arianto, Purwoko Purwoko, S. Santoso
{"title":"Pengaruh Melatonin terhadap Kadar Leukosit Tikus Wistar Model Luka Bakar dalam Kurun Waktu Dua Hari","authors":"Shafira Dian Prameswari, Ardana Tri Arianto, Purwoko Purwoko, S. Santoso","doi":"10.14710/jai.v0i0.49577","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan dengan benda-benda yang menghasilkan panas baik kontak secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut bisa disebabkan oleh panas (api, cairan/lemak panas, maupun uap panas), radiasi, listrik, kimia. Pemberian melatonin mampu menjadi salah satu terapi pada penderita luka bakar. Dalam terapi luka bakar melatonin berperan dalam mengurangi stress oksidatif dan peradangan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh melatonin terhadap kadar leukosit tikus wistar model luka bakar (dalam kurun waktu dua hari).Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental yang dilakukan pada laboratorium dengan metode randomized control group pre test dan post test. Tikus yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 12 yang akan dibagi menjadi 2 kelompok: K1−kelompok kontrol dan K2−kelompok perlakuan yang diinjeksi melatonin. Data akan dilakukan uji distribusinya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika distribusi data normal uji hipotesis dilakukan dengan Independent T-test dan Paired T-test namun jika distribusi data tidak normal dapat dilakukan uji Mann-Whitney.Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat penurunan kadar leukosit yang signifikan sebesar 6,483 x 109/L pada K2 secara signifikan yang didukung dengan uji hipotesis Paired T-test yang menunjukkan perbandingan kadar leukosit pada T1 dan T3 didapatkan nilai P = 0,01 yang berarti signifikan dan dikatakan signifikan apabila P < 0,05Kesimpulan: Terdapat pengaruh melatonin terhadap kadar leukosit tikus wistar model luka bakar (dalam kurun waktu dua hari).","PeriodicalId":446295,"journal":{"name":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JAI (Jurnal Anestesiologi Indonesia)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jai.v0i0.49577","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang: Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan dengan benda-benda yang menghasilkan panas baik kontak secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut bisa disebabkan oleh panas (api, cairan/lemak panas, maupun uap panas), radiasi, listrik, kimia. Pemberian melatonin mampu menjadi salah satu terapi pada penderita luka bakar. Dalam terapi luka bakar melatonin berperan dalam mengurangi stress oksidatif dan peradangan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh melatonin terhadap kadar leukosit tikus wistar model luka bakar (dalam kurun waktu dua hari).Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental yang dilakukan pada laboratorium dengan metode randomized control group pre test dan post test. Tikus yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 12 yang akan dibagi menjadi 2 kelompok: K1−kelompok kontrol dan K2−kelompok perlakuan yang diinjeksi melatonin. Data akan dilakukan uji distribusinya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Jika distribusi data normal uji hipotesis dilakukan dengan Independent T-test dan Paired T-test namun jika distribusi data tidak normal dapat dilakukan uji Mann-Whitney.Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan terdapat penurunan kadar leukosit yang signifikan sebesar 6,483 x 109/L pada K2 secara signifikan yang didukung dengan uji hipotesis Paired T-test yang menunjukkan perbandingan kadar leukosit pada T1 dan T3 didapatkan nilai P = 0,01 yang berarti signifikan dan dikatakan signifikan apabila P < 0,05Kesimpulan: Terdapat pengaruh melatonin terhadap kadar leukosit tikus wistar model luka bakar (dalam kurun waktu dua hari).