{"title":"Fungsi Tuor Bagi Orang Mandailing","authors":"Yulia Risa, Emizal Amri","doi":"10.24036/csjar.v3i2.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi pemberian Tuor dalam adat Mandailing di Jorong Ranto Panjang Nagari Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Fokus dari artikel ini yaitu pemberian Tuor (maskawin) dari pihak laki-laki kepada perempuan dalam adat perkawinan orang Mandailing di Ranto Panjang. Mengingat masyarakat yang berda di Pasaman Barat memiliki suku bangsa yang beragam seperti Minang, Melayu, Mandailing dan Jawa yang memiliki kebudayaan berbeda-beda disetiap daerahnya. Akan tetapi pemeberian Tuor tetap dipertahankan dan selalu ada sebelum upacara perkawinan orang Mandailing baik yang menikah dengan sesama suku mandailing maupun tidak dengan orang Mandailing. Acara penetapan Tuor dilaksanakan pada acara Marsapa (meminang). Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski. Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan kualitatif dengan tipe Etnografi. Informan dipilih secara pusposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview), observasi, studi dokumen. Teknik analisis data mengacu pada teknik analisis etnografi yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman melipiti: data reduction (reduksi data), data displey (penyajian data), verification analysis (menarik kesimpulan). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan fungsi pemberian Tuor pada masyarakat Mandailing di Ranto Panjang adalah: (1) penguatan ikatan dua keluarga; (2) menjunjung tinggi tradisi yang diwarisi dari generasi terdahulu; (3) menghormati orang tua si gadis; (4) penghargaan terhadap status pendidikan perempuan; dan (5) mendapatkan legalitas perkawinan secara adat.","PeriodicalId":257549,"journal":{"name":"Culture & Society: Journal Of Anthropological Research","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Culture & Society: Journal Of Anthropological Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/csjar.v3i2.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi pemberian Tuor dalam adat Mandailing di Jorong Ranto Panjang Nagari Rabi Jonggor Kecamatan Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Fokus dari artikel ini yaitu pemberian Tuor (maskawin) dari pihak laki-laki kepada perempuan dalam adat perkawinan orang Mandailing di Ranto Panjang. Mengingat masyarakat yang berda di Pasaman Barat memiliki suku bangsa yang beragam seperti Minang, Melayu, Mandailing dan Jawa yang memiliki kebudayaan berbeda-beda disetiap daerahnya. Akan tetapi pemeberian Tuor tetap dipertahankan dan selalu ada sebelum upacara perkawinan orang Mandailing baik yang menikah dengan sesama suku mandailing maupun tidak dengan orang Mandailing. Acara penetapan Tuor dilaksanakan pada acara Marsapa (meminang). Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski. Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan kualitatif dengan tipe Etnografi. Informan dipilih secara pusposive sampling. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam (indepth interview), observasi, studi dokumen. Teknik analisis data mengacu pada teknik analisis etnografi yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman melipiti: data reduction (reduksi data), data displey (penyajian data), verification analysis (menarik kesimpulan). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan fungsi pemberian Tuor pada masyarakat Mandailing di Ranto Panjang adalah: (1) penguatan ikatan dua keluarga; (2) menjunjung tinggi tradisi yang diwarisi dari generasi terdahulu; (3) menghormati orang tua si gadis; (4) penghargaan terhadap status pendidikan perempuan; dan (5) mendapatkan legalitas perkawinan secara adat.
这项研究的目的是分析Jorong Ranto long na加里拉比宗格尔西帕塔莱山谷的mandaling习俗中的应用功能。这篇文章的重点是,在兰托长期的婚姻习俗中,男性将嫁妆(聘礼)授予女性。因为西萨满的人民有不同的民族,如米朗人、马来人、马德林人和爪哇人,他们在每个地区都有不同的文化。然而,图尔人保留了下来,并总是在曼代人结婚仪式之前就存在,不管他们是否与曼代人结婚。图尔的设定是在握手仪式上进行的。本文使用的理论是Bronislaw Malinowski提出的职能理论。该研究采用一种带有人种志类型的定性方法。选择告密者进行抽样。数据是通过深入访谈技术、观察、文档研究收集的。数据分析技术是指由Miles和Huberman开发的etnometrics分析技术:衰退数据、displey数据(数据显示)、验证分析分析(得出结论)。根据研究结果,可以推断出图尔在兰托朗的曼代林社区捐赠的作用:(1)加强两家纽带;(2)高度尊重先辈遗留下来的传统;(3)尊重女孩的父母;(4)妇女教育地位奖;(5)取得婚姻的合法地位。