PENGELOLAAN PESISIR SELAT SUNDA MELALUI PENANAMAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM (BLUE CARBON)

Adi Susanto, H. Nurdin, Muta Ali Khalifa, Erik Munandar, Hendrawan Syafrie, Toufik Alansar, Bakti Sulistyono, Ahmad Raihan
{"title":"PENGELOLAAN PESISIR SELAT SUNDA MELALUI PENANAMAN MANGROVE SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA DAN PERUBAHAN IKLIM (BLUE CARBON)","authors":"Adi Susanto, H. Nurdin, Muta Ali Khalifa, Erik Munandar, Hendrawan Syafrie, Toufik Alansar, Bakti Sulistyono, Ahmad Raihan","doi":"10.31629/jme.v5i2.5711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pesisir Selat Sunda merupakan salah satu daerah yang paling terdampak tsunami Selat Sunda pada tahun 2018, khususnya pada wilayah Panimbang dan Sumur. Dampak tsunami yang cukup besar dirasakan yaitu pada wilayah yang tidak terlindung ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memilki peran yang cukup besar sebagai barrier alami di wilayah pesisir dan berperan dalam mengurangi dampak pemanasan global (blue carbon). Oleh karena itu, sebagai upaya mitigasi terhadap ancaman tsunami serta pemanasan global maka perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove di Pesisir Selat Sunda. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Panimbang Jaya dan Desa Cigorondong. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) Survei dan sosialisasi 2) Aksi penanaman mangrove dan 3) Penguatan kelompok masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya adalah ketersediaan lahan penanaman mangrove yang sesuai dalam hal daya dukung lingkungan. Dalam kegiatan ini juga diperoleh hasil berupa peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove. Aksi penanaman mangrove yang dilakukan yaitu sebanyak 8.000 bibit di Desa Panimbang Jaya dan 10.000 bibit di Desa Cigorondong. Adapun penguatan masyarkata yang dilakukan yaitu pembentukan kelompok serta kerjasama dengan kelompok masyarakat sekitar sebagai mitra lokal dalam pengelolaan ekosistem mangrove.","PeriodicalId":427507,"journal":{"name":"Journal of Maritime Empowerment","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Maritime Empowerment","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31629/jme.v5i2.5711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pesisir Selat Sunda merupakan salah satu daerah yang paling terdampak tsunami Selat Sunda pada tahun 2018, khususnya pada wilayah Panimbang dan Sumur. Dampak tsunami yang cukup besar dirasakan yaitu pada wilayah yang tidak terlindung ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove memilki peran yang cukup besar sebagai barrier alami di wilayah pesisir dan berperan dalam mengurangi dampak pemanasan global (blue carbon). Oleh karena itu, sebagai upaya mitigasi terhadap ancaman tsunami serta pemanasan global maka perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove di Pesisir Selat Sunda. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Panimbang Jaya dan Desa Cigorondong. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) Survei dan sosialisasi 2) Aksi penanaman mangrove dan 3) Penguatan kelompok masyarakat. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya adalah ketersediaan lahan penanaman mangrove yang sesuai dalam hal daya dukung lingkungan. Dalam kegiatan ini juga diperoleh hasil berupa peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove. Aksi penanaman mangrove yang dilakukan yaitu sebanyak 8.000 bibit di Desa Panimbang Jaya dan 10.000 bibit di Desa Cigorondong. Adapun penguatan masyarkata yang dilakukan yaitu pembentukan kelompok serta kerjasama dengan kelompok masyarakat sekitar sebagai mitra lokal dalam pengelolaan ekosistem mangrove.
因种植红树林而管理SUNDA海峡沿岸地区,以减少灾害和气候变化(蓝碳)
巽他海峡海岸是2018年海啸影响最大的地区之一,特别是本达和水井地区。人们感觉到海啸对红树林生态系统的影响。红树林生态系统在沿海地区发挥了相当大的自然屏障作用,有助于减少全球变暖的影响。因此,为了减轻海啸的威胁和全球变暖,有必要在巽他海峡沿岸进行红树林生态系统的恢复活动。在panbjaya村和Cigorondong村,这种对社区的奉献活动正在进行。活动分三个阶段进行,即1)调查与社会化2)红树林种植和3)加强社区。在这些社区服务活动中,可以找到适合环境支持的红树林农场。在这些活动中,还发现公众对红树林生态系统重要性的理解增加了。在panbjaya村有8000株幼苗,Cigorondong有1万只幼苗。除了建立社区,作为当地红树林生态系统管理伙伴与社区合作之外,还可以加强社区建设。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信