Dunia Orang Mati Menurut Kepercayaan Masyarakat Nias

Tuhoni Telaumbanua
{"title":"Dunia Orang Mati Menurut Kepercayaan Masyarakat Nias","authors":"Tuhoni Telaumbanua","doi":"10.36588/sundermann.v14i1.49","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini membahas tentang pergumulan masyarakat Nias (Ono Niha), yang adalah salah satu suku tertua yang mendiami kepulauan Nias, tentang “dunia orang mati”. Pada satu sisi Ono Niha telah memiliki kebudayaan yang tinggi, serta system kepercayaan yang telah dihidupi ribuan tahun dari generasi ke generasi. Tetapi pada sisi lain, sejak tahun 1865, melalui Pekabaran Injil oleh RMG dan NLG, secara bertahap Ono Niha menjadi pengikut Kristus.  Akan tetapi, walaupun sudah lebih 150 Tahun kekristenan di Nias, Ono Niha masih terus bergumul tentang iman kekristenan. Salah satu pergumulan iman warga jemaat adalah terkait dengan “dunia orang mati”. Apakah kematian itu? Benarkan roh-roh memasuki komunitas dunia orang mati?  Pada realita, Ono Niha yang masih setia dalam melaksanakan adat-istiadatnya, masih banyak yang percaya bahwa roh-roh nenek moyang adalah pemberi berkat atau bisa marah dan mendatangkan kutuk bila keturunannya tidak memenuhi tuntutan nenek moyang ketika mereka hidup. Persoalan lainnya adalah terjadinya kerasukan atau kesurupan yang dialami oleh warga jemaat, baik orang dewasa dan remaja. Di sini terjadi konflik dalam diri Ono Niha, karena pihak gereja memahami bahwa semua unsur kepercayaan lama adalah unsur kekafiran dan tergolong okultisme. Namun pada sisi lain, Ono Niha masih mempercayai dan menghayatinya. Untuk mengetahui sistem kepercayaan Ono Niha tentang dunia orang mati, dalam tulisan ini akan dikemukakan pemahaman tentang diri manusia menurut Ono Niha, serta kepercayaan Ono Niha tentang kematian dan dunia orang mati. Interaksi dan dampak dari perjumpaan kebudayaan dan agama lama Ono Niha dengan Kekristenan akan dijelaskan pada bagian akhir tulisan.","PeriodicalId":137555,"journal":{"name":"SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SUNDERMANN: Jurnal Ilmiah Teologi, Pendidikan, Sains, Humaniora dan Kebudayaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36588/sundermann.v14i1.49","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Tulisan ini membahas tentang pergumulan masyarakat Nias (Ono Niha), yang adalah salah satu suku tertua yang mendiami kepulauan Nias, tentang “dunia orang mati”. Pada satu sisi Ono Niha telah memiliki kebudayaan yang tinggi, serta system kepercayaan yang telah dihidupi ribuan tahun dari generasi ke generasi. Tetapi pada sisi lain, sejak tahun 1865, melalui Pekabaran Injil oleh RMG dan NLG, secara bertahap Ono Niha menjadi pengikut Kristus.  Akan tetapi, walaupun sudah lebih 150 Tahun kekristenan di Nias, Ono Niha masih terus bergumul tentang iman kekristenan. Salah satu pergumulan iman warga jemaat adalah terkait dengan “dunia orang mati”. Apakah kematian itu? Benarkan roh-roh memasuki komunitas dunia orang mati?  Pada realita, Ono Niha yang masih setia dalam melaksanakan adat-istiadatnya, masih banyak yang percaya bahwa roh-roh nenek moyang adalah pemberi berkat atau bisa marah dan mendatangkan kutuk bila keturunannya tidak memenuhi tuntutan nenek moyang ketika mereka hidup. Persoalan lainnya adalah terjadinya kerasukan atau kesurupan yang dialami oleh warga jemaat, baik orang dewasa dan remaja. Di sini terjadi konflik dalam diri Ono Niha, karena pihak gereja memahami bahwa semua unsur kepercayaan lama adalah unsur kekafiran dan tergolong okultisme. Namun pada sisi lain, Ono Niha masih mempercayai dan menghayatinya. Untuk mengetahui sistem kepercayaan Ono Niha tentang dunia orang mati, dalam tulisan ini akan dikemukakan pemahaman tentang diri manusia menurut Ono Niha, serta kepercayaan Ono Niha tentang kematian dan dunia orang mati. Interaksi dan dampak dari perjumpaan kebudayaan dan agama lama Ono Niha dengan Kekristenan akan dijelaskan pada bagian akhir tulisan.
世界的死亡取决于人们的信仰
这篇文章谈到了居住在尼亚斯群岛最古老部落之一的Nias (Ono Niha)社区的斗争,关于“死者的世界”。一方面,小野尼哈拥有高度的文化,以及一套代代相传的信仰体系。但另一方面,从1865年开始,通过通过RMG和NLG的福音传播,逐渐奥纳尼哈成为了基督的信徒。然而,尽管尼亚斯有150多年的基督教,奥诺尼亚仍然在与基督教信仰作斗争。教友们的信仰斗争之一是与“死者的世界”有关。死亡是什么?允许灵魂进入死者社区?事实上,许多人认为祖先的灵魂是祝福者,或者如果他们的后代在活着的时候不满足祖先的要求,他们就会感到愤怒和诅咒。另一个问题是居民,包括成年人和青少年,拥有或拥有财产。这里的小野尼哈发生了冲突,因为教会理解所有过去信仰的元素都是异教和神秘的。但另一方面,小野尼哈仍然相信并活在其中。要了解挪尼哈对死亡世界的信仰体系,这篇文章将根据挪尼哈对人类自我的理解,以及挪尼哈对死亡和死亡世界的信仰来提出。旧的奥诺尼哈文化和宗教接触对基督教的影响将在写作的最后部分得到解释。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信