Ferdinand Kerebungu, Siti Fathimah, Iren Mahayani Br Sinuraya
{"title":"Analisis tentang Hubungan Sosial antara Orang Tua Siswa dan Guru pada SD Negeri Bunuraya Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, Sumatera Utara","authors":"Ferdinand Kerebungu, Siti Fathimah, Iren Mahayani Br Sinuraya","doi":"10.52483/ijsed.v3i2.65","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sosial yang terbentuk antara guru dengan orang tua siswa. Hal ini dikarenakan sekolah yang diteliti mengalami penurunan prestasi, baik oleh peserta didiknya hingga pada kualitas sekolah tersebut, sehingga mengalami kemunduran dibandingkan sekolah lainnya (dalam hal ini sekolah SD Xaverius Kabanjahe dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian ini yang merupakan salah satu sekolah swasta favorit di desa tersebut). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, hubungan sosial orang tua siswa dengan guru SD Negeri 040530 Bunuraya tidak berjalan sesuai dengan harapan karena orang tua siswa homogen berpendidikan rendah, kondisi finansial menegah ke bawah dan banyak siswa yang tinggal bersama wali. Orang tua/wali siswa memiliki cita-cita yang sangat sederhana untuk masa depan anaknya, sedangkan guru ingin memberikan motivasi kepada siswa supaya bsisa menjadi anak yang berprestasi memiliki nilai yang bagus dan mampu bersaing serta bisa membawa nama baik sekolah sehingga sekolah akan mengalami peningkatan siswa baru karena memiliki banyak peminat. Faktor-faktor yang membuat SD Negeri 040530 Bunuraya tidak mampu bersaing dengan sekolah lain karena, SD Negeri 040530 Bunuraya tidak memiliki prestasi-prestasi unggul yang dapat di pertandingkan di tingkat kabupaten maupun provinsi. Fasilitas yang kurang memadai, tenaga pendidik yang standar, gedung sekolah yang sederhana, tidak ada drum band dan IQ siswa yang mengah ke bawah serta kondisi finansial orang tua siswa mengah kebawah.","PeriodicalId":360116,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i2.65","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sosial yang terbentuk antara guru dengan orang tua siswa. Hal ini dikarenakan sekolah yang diteliti mengalami penurunan prestasi, baik oleh peserta didiknya hingga pada kualitas sekolah tersebut, sehingga mengalami kemunduran dibandingkan sekolah lainnya (dalam hal ini sekolah SD Xaverius Kabanjahe dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian ini yang merupakan salah satu sekolah swasta favorit di desa tersebut). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, hubungan sosial orang tua siswa dengan guru SD Negeri 040530 Bunuraya tidak berjalan sesuai dengan harapan karena orang tua siswa homogen berpendidikan rendah, kondisi finansial menegah ke bawah dan banyak siswa yang tinggal bersama wali. Orang tua/wali siswa memiliki cita-cita yang sangat sederhana untuk masa depan anaknya, sedangkan guru ingin memberikan motivasi kepada siswa supaya bsisa menjadi anak yang berprestasi memiliki nilai yang bagus dan mampu bersaing serta bisa membawa nama baik sekolah sehingga sekolah akan mengalami peningkatan siswa baru karena memiliki banyak peminat. Faktor-faktor yang membuat SD Negeri 040530 Bunuraya tidak mampu bersaing dengan sekolah lain karena, SD Negeri 040530 Bunuraya tidak memiliki prestasi-prestasi unggul yang dapat di pertandingkan di tingkat kabupaten maupun provinsi. Fasilitas yang kurang memadai, tenaga pendidik yang standar, gedung sekolah yang sederhana, tidak ada drum band dan IQ siswa yang mengah ke bawah serta kondisi finansial orang tua siswa mengah kebawah.