{"title":"Pendidikan Perempuan Pantekosta Sebagai Upaya Optimalisasi Peran Wanita Dalam Penatalayanan Gereja","authors":"Els Ribkah Runkat","doi":"10.37364/jireh.v4i2.101","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \n \nThe fact show that there is still an understanding that women do not need to optimize themselves regarding the implementation of of the Christian faith, ethich and morality education as organism involved in church stewardship activities. Women deal mostly with consumption and are limited to housewives, a bad mirror of women among Pentecostal women. While Pentecostal women also seem to enjoy the condition without a role. This paper aims to provide a significant insight into the need for education for women to be optimal in their duties and role according to the Lord Jesus’ mandate for believers which is facilitated in church stewardship. This paper was preceded by the application of descriptive qualitative research methods to served as church pastors, housewives, and leaders of Pentecostal service oraganizations. Researchers obtain the reality that the Pentecostal Church does not understand gender. Pentecostal women who are the source of data in this research are the facts of the domination of Pentecostal male ego, as well as providing a strong indication of the importance of Pentecostal women’s education in the context of efforts to optimize the role of female congregation members in church stewardship as concrete events that require creative and transformative solutions. \nFakta bahwa masih ada pemahaman perempuan tidak perlu mengoptimalisasi diri terkait implementasi nilai-nilai iman Kristen, edukasi etika dan moralitas sebagai organisme yang terlibat dalam kegiatan penatalayanan gereja. Perempuan hanyalah berurusan dengan konsumsi, sebatas ibu rumah tangga, merupakan cermin buruk perempuan di kalangan perempuan Pantekosta. Sementara perempuan Pantekosta pun seolah-olah menikmati kondisi tanpa peran. Tulisan ini bertujuan memberikan suatu wawasan signifikan tentang perlunya pendidikan bagi kaum perempuan untuk menjadi optimal dalam tugas dan perannya sesuai mandat Tuhan Yesus bagi orang percaya yang difasilitasi dalam penatalayanan gereja. Tulisan ini didahului penerapan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif pada beberapa perempuan yang berperan sebagai gembala jemaat, ibu rumah tangga, dan pemimpin wadah-wadah pelayanan Pantekosta. Peneliti memperoleh realita bahwa Gereja Pantekosta tidak mengerti perihal gender. Perempuan Pantekosta yang menjadi sumber data dalam riset ini adalah fakta dominasi keakuan laki-laki Pantekosta, sekaligus memberikan indikasi kuat pentingnya pendidikan perempuan Pantekosta dalam rangka upaya optimalisasi peran warga jemaat kategori wanita dalam penatalayanan gereja sebagai peristiwa kongkret yang membutuhkan solusi kreatif dan transformatif.","PeriodicalId":347656,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37364/jireh.v4i2.101","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
The fact show that there is still an understanding that women do not need to optimize themselves regarding the implementation of of the Christian faith, ethich and morality education as organism involved in church stewardship activities. Women deal mostly with consumption and are limited to housewives, a bad mirror of women among Pentecostal women. While Pentecostal women also seem to enjoy the condition without a role. This paper aims to provide a significant insight into the need for education for women to be optimal in their duties and role according to the Lord Jesus’ mandate for believers which is facilitated in church stewardship. This paper was preceded by the application of descriptive qualitative research methods to served as church pastors, housewives, and leaders of Pentecostal service oraganizations. Researchers obtain the reality that the Pentecostal Church does not understand gender. Pentecostal women who are the source of data in this research are the facts of the domination of Pentecostal male ego, as well as providing a strong indication of the importance of Pentecostal women’s education in the context of efforts to optimize the role of female congregation members in church stewardship as concrete events that require creative and transformative solutions.
Fakta bahwa masih ada pemahaman perempuan tidak perlu mengoptimalisasi diri terkait implementasi nilai-nilai iman Kristen, edukasi etika dan moralitas sebagai organisme yang terlibat dalam kegiatan penatalayanan gereja. Perempuan hanyalah berurusan dengan konsumsi, sebatas ibu rumah tangga, merupakan cermin buruk perempuan di kalangan perempuan Pantekosta. Sementara perempuan Pantekosta pun seolah-olah menikmati kondisi tanpa peran. Tulisan ini bertujuan memberikan suatu wawasan signifikan tentang perlunya pendidikan bagi kaum perempuan untuk menjadi optimal dalam tugas dan perannya sesuai mandat Tuhan Yesus bagi orang percaya yang difasilitasi dalam penatalayanan gereja. Tulisan ini didahului penerapan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif pada beberapa perempuan yang berperan sebagai gembala jemaat, ibu rumah tangga, dan pemimpin wadah-wadah pelayanan Pantekosta. Peneliti memperoleh realita bahwa Gereja Pantekosta tidak mengerti perihal gender. Perempuan Pantekosta yang menjadi sumber data dalam riset ini adalah fakta dominasi keakuan laki-laki Pantekosta, sekaligus memberikan indikasi kuat pentingnya pendidikan perempuan Pantekosta dalam rangka upaya optimalisasi peran warga jemaat kategori wanita dalam penatalayanan gereja sebagai peristiwa kongkret yang membutuhkan solusi kreatif dan transformatif.
事实表明,仍然有一种理解,即妇女不需要优化自己关于基督教信仰的实施,伦理和道德教育作为参与教会管理活动的有机体。女性主要与消费打交道,仅限于家庭主妇,这是五旬节派女性的一面不好的镜子。而五旬节派的女性似乎也很享受这种没有角色的状态。这篇文章的目的是提供一个重要的见解,根据主耶稣对信徒的命令,在教会管理中促进妇女在职责和角色方面的最佳教育的必要性。本文首先运用描述性质的研究方法,对担任教会牧师、家庭主妇和五旬节服务组织的领袖进行研究。研究人员获得了五旬节派教会不理解性别的现实。作为本研究数据来源的五旬节派女性是五旬节派男性自我主导的事实,同时也提供了一个强有力的迹象,表明五旬节派女性教育的重要性,在努力优化女性会众成员在教会管理中的作用的背景下,作为需要创造性和变革性解决方案的具体事件。Fakta bahawa masih ada pemahaman peremputiak perlu mengoptimalalisisi diri terkaitimplementasnilai -nilai man Kristen, edukasi etika danmoralitas sebagai organisme yang terlibatdalam kegiatan penatalayanan gereja。Perempuan hanyalah berurusan dengan konsumsi, sebatas ibu rumah tangga, merupakan cermin buruk Perempuan di kalangan Perempuan Pantekosta。Sementara perempuan Pantekosta pun seolah-olah menikmati kondisi tanpa peran。tuisan ini bertujuan成员kan suatu wawasan an signfikan tentang perlunya pendidikan bagi kaum perempuan untuk menjadi最优的dalam tugas和perannya sesuai授权Tuhan Yesus bagi orang peraya yang difasilitasi dalam penatalayanan gereja。图里桑尼·迪达胡里尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼·佩拉尼亚尼。Peneliti memperoleh realita bahwa Gereja Pantekosta tidak mengerti perihal gender。Perempuan Pantekosta yang menjadi数字数据dalam riset ini adalah fakta dominasi keakuan laki-laki Pantekosta, sekaligus成员,inkasi kuat pentingnya pendididikan Perempuan Pantekosta dalam rangka upaya optimalisi peran warga jemaat kategori wanita dalam penatalayanan gereja sebagai peristika kongklet yang membutuhkan solusi kreatif和transformi。