Eko Farida, Y. Lestari, Mursid Tri Susilo, Latifah Rachmawati
{"title":"POTENSI EKSOPOLISAKARIDA BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN DIABETES MELLITUS TIPE 2","authors":"Eko Farida, Y. Lestari, Mursid Tri Susilo, Latifah Rachmawati","doi":"10.15294/km.v1i2.75","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan salah satu potensi indigenus Indonesia yang berhasil diisolasi dari berbagai makanan fermentasi. BAL bersifat menguntungkan di bidang pangan maupun kesehatan. BAL juga memiliki potensi sebagai probiotik dengan berbagai manfaat fungsional bagi tubuh. Studi yang telah dilakukan melaporkan bahwa produk pangan yang difermentasi dengan BAL akan meningkatkan aktivitas antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase. Produk pangan dengan kandungan antioksidan tinggi mampu menurunkan inflamasi pada kondisi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) sehingga menurunkan glukosa darah. Salah satu mekanisme penurunan glukosa darah adalah melalui penurunan ekspresi gen pengendali proses glukoneogenesis di hati yaitu gen fosfoenol piruvat karboksikinase (Pepck) dan glucose-6-fosfatase (G6pc). Komponen yang diduga berperan dalam mekanisme penurunan glukosa darah oleh BAL adalah eksopolisakarida (EPS). Eksopolisakarida merupakan metabolit sekunder BAL yang mampu menempel dan berkolonisasi di mukosa usus sehingga menekan pertumbuhan patogen. Tantangan pengembangan BAL sebagai probiotik adalah pada saat komersialisasi produk. BAL harus mudah dikulturkan pada skala besar dan harus bertahan selama proses fermentasi atau pengolahan. BAL harus tetap stabil dan bertahan viabilitasnya di dalam produk selama pemasaran, serta tetap memiliki sifat fungsional sebagai probiotik ketika berada di kolon.","PeriodicalId":155100,"journal":{"name":"Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bookchapter Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/km.v1i2.75","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan salah satu potensi indigenus Indonesia yang berhasil diisolasi dari berbagai makanan fermentasi. BAL bersifat menguntungkan di bidang pangan maupun kesehatan. BAL juga memiliki potensi sebagai probiotik dengan berbagai manfaat fungsional bagi tubuh. Studi yang telah dilakukan melaporkan bahwa produk pangan yang difermentasi dengan BAL akan meningkatkan aktivitas antioksidan dan penghambatan terhadap α-glukosidase. Produk pangan dengan kandungan antioksidan tinggi mampu menurunkan inflamasi pada kondisi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) sehingga menurunkan glukosa darah. Salah satu mekanisme penurunan glukosa darah adalah melalui penurunan ekspresi gen pengendali proses glukoneogenesis di hati yaitu gen fosfoenol piruvat karboksikinase (Pepck) dan glucose-6-fosfatase (G6pc). Komponen yang diduga berperan dalam mekanisme penurunan glukosa darah oleh BAL adalah eksopolisakarida (EPS). Eksopolisakarida merupakan metabolit sekunder BAL yang mampu menempel dan berkolonisasi di mukosa usus sehingga menekan pertumbuhan patogen. Tantangan pengembangan BAL sebagai probiotik adalah pada saat komersialisasi produk. BAL harus mudah dikulturkan pada skala besar dan harus bertahan selama proses fermentasi atau pengolahan. BAL harus tetap stabil dan bertahan viabilitasnya di dalam produk selama pemasaran, serta tetap memiliki sifat fungsional sebagai probiotik ketika berada di kolon.