Strategi Konservasi Guna Mempertahankan Identitas Arsitektur Pura Situs di Desa Sibang (Pengurangan Resiko Sosial, Ekonomi, dan Arsitektural)

N. P. S. Putri, I. P. Widiantara
{"title":"Strategi Konservasi Guna Mempertahankan Identitas Arsitektur Pura Situs di Desa Sibang (Pengurangan Resiko Sosial, Ekonomi, dan Arsitektural)","authors":"N. P. S. Putri, I. P. Widiantara","doi":"10.17509/jaz.v2i1.15063","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: Pura is one of Balinese architectural works that serves as a place of worship for Hindus. Pura as one of the local wisdom of the Balinese people is often associated with the identity of a region and cultural heritage. Pura is considered as one of the real proofs of the history of history from the past until now. The rolling of time and time, and the absence of adequate historical documentation regarding temples in Bali caused changes and developments that often did not match the standard. Many factors can be said to be the cause of changes or developments in a temple, including: (1) lack of documentation; (2) understanding of local people who are still minimal in the process of building a temple; (3) the absence of rules, awig-awig, or guidelines regarding the process of building a temple; (4) the people's desire to carry out practical and inexpensive temple renovation processes; and (5) people's insensitivity to the identity of their territory. Sites that have historical value are instead replaced with new or current models that are not necessarily based on original literature from previous ancestral orders. Seeing this phenomenon, researchers believe that there needs to be a preservation effort, namely a conservation strategy so that changes and developments can be overcome and controlled according to their portion. This research was carried out in an exploratory manner with qualitative data analysis, which explores data in depth through in-depth interviews.                                     Keywords : Pura, Site, Conservation, IdentityAbstrak: Pura merupakan salah satu karya arsitektur Bali yang berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu. Pura sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Bali seringkali dikaitkan dengan identitas suatu wilayah dan warisan budaya. Pura dianggap sebagai salah satu bukti nyata perjalanan sejarah dari masa lampau hingga sekarang. Bergulirnya waktu dan jaman, serta tidak adanya dokumentasi sejarah yang memadai mengenai pura-pura di Bali menyebabkan terjadinya perubahan dan perkembangan yang seringkali tidak sesuai pakemnya. Banyak faktor yang dapat dikatakan sebagai penyebab dalam perubahan ataupun perkembangan sebuah pura, antara lain : (1) tidak adanya dokumentasi; (2) pemahaman masyarakat setempat yang masih minim terhadap proses pembangunan sebuah pura; (3) tidak adanya aturan, awig-awig, ataupun guidelines mengenai proses pembangunan sebuah pura; (4) keinginan masyarakat untuk melakukan proses renovasi pura dengan praktis dan murah; dan (5) ketidakpekaan masyarakat akan identitas wilayahnya. Situs-situs yang memiliki nilai historis malah diganti dengan model kebaruan atau kekinian yang belum tentu berdasarkan sastra asli dari tatanan leluhur sebelumnya. Melihat fenomena tersebut, peneliti meyakini perlu adanya sebuah upaya pelestarian yaitu strategi konservasi sehingga perubahan dan perkembangan dapat diatasi dan dikendalikan sesuai dengan porsinya. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif dengan analisis data kualitatif, dimana menggali data sedalam-dalamnya melalui wawancara mendalam (in depth interview).Kata Kunci: Pura, Situs, Konservasi, Identitas","PeriodicalId":430786,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur ZONASI","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur ZONASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15063","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Abstract: Pura is one of Balinese architectural works that serves as a place of worship for Hindus. Pura as one of the local wisdom of the Balinese people is often associated with the identity of a region and cultural heritage. Pura is considered as one of the real proofs of the history of history from the past until now. The rolling of time and time, and the absence of adequate historical documentation regarding temples in Bali caused changes and developments that often did not match the standard. Many factors can be said to be the cause of changes or developments in a temple, including: (1) lack of documentation; (2) understanding of local people who are still minimal in the process of building a temple; (3) the absence of rules, awig-awig, or guidelines regarding the process of building a temple; (4) the people's desire to carry out practical and inexpensive temple renovation processes; and (5) people's insensitivity to the identity of their territory. Sites that have historical value are instead replaced with new or current models that are not necessarily based on original literature from previous ancestral orders. Seeing this phenomenon, researchers believe that there needs to be a preservation effort, namely a conservation strategy so that changes and developments can be overcome and controlled according to their portion. This research was carried out in an exploratory manner with qualitative data analysis, which explores data in depth through in-depth interviews.                                     Keywords : Pura, Site, Conservation, IdentityAbstrak: Pura merupakan salah satu karya arsitektur Bali yang berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu. Pura sebagai salah satu kearifan lokal masyarakat Bali seringkali dikaitkan dengan identitas suatu wilayah dan warisan budaya. Pura dianggap sebagai salah satu bukti nyata perjalanan sejarah dari masa lampau hingga sekarang. Bergulirnya waktu dan jaman, serta tidak adanya dokumentasi sejarah yang memadai mengenai pura-pura di Bali menyebabkan terjadinya perubahan dan perkembangan yang seringkali tidak sesuai pakemnya. Banyak faktor yang dapat dikatakan sebagai penyebab dalam perubahan ataupun perkembangan sebuah pura, antara lain : (1) tidak adanya dokumentasi; (2) pemahaman masyarakat setempat yang masih minim terhadap proses pembangunan sebuah pura; (3) tidak adanya aturan, awig-awig, ataupun guidelines mengenai proses pembangunan sebuah pura; (4) keinginan masyarakat untuk melakukan proses renovasi pura dengan praktis dan murah; dan (5) ketidakpekaan masyarakat akan identitas wilayahnya. Situs-situs yang memiliki nilai historis malah diganti dengan model kebaruan atau kekinian yang belum tentu berdasarkan sastra asli dari tatanan leluhur sebelumnya. Melihat fenomena tersebut, peneliti meyakini perlu adanya sebuah upaya pelestarian yaitu strategi konservasi sehingga perubahan dan perkembangan dapat diatasi dan dikendalikan sesuai dengan porsinya. Penelitian ini dilakukan secara eksploratif dengan analisis data kualitatif, dimana menggali data sedalam-dalamnya melalui wawancara mendalam (in depth interview).Kata Kunci: Pura, Situs, Konservasi, Identitas
保护战略,以维护锡邦村建筑群的身份(降低社会、经济和建筑风险)
摘要:Pura是巴厘岛的建筑作品之一,是印度教徒的礼拜场所。Pura作为巴厘人的地方智慧之一,往往与一个地区的身份和文化遗产联系在一起。从过去到现在,普拉被认为是历史的真正证据之一。随着时间的推移,以及关于巴厘岛寺庙的历史文献的缺乏,导致了往往不符合标准的变化和发展。许多因素可以说是导致寺庙变化或发展的原因,包括:(1)缺乏文献;(2)在寺庙建设过程中,对当地居民的了解仍然很少;(三)修建寺庙没有规定、规程、指南的;(4)人们希望进行实用和廉价的寺庙翻新过程;(5)人们对领土认同的不敏感。具有历史价值的遗址被新的或当前的模式所取代,这些模式不一定是基于以前祖先的原始文献。看到这一现象,研究人员认为需要采取保护措施,即保护策略,以便根据其部分来克服和控制变化和发展。本研究采用探索性研究方法,采用定性数据分析方法,通过深度访谈对数据进行深入挖掘。摘要:Pura merupakan salah satu karya arsitektur Bali yang berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat印度教。Pura sebagai salah satu kearifan本地masyarakat Bali seringkali dikaitkan dengan identitas suatu wilayah dan warisan budaya。Pura dianggap sebagai salah satu bukti nyata perjalanan sejarah dari masa lampau ingga sekarang。bergullinya waktu dan jaman, serta tidak adanya dokumentasi sejarah yang memadai mengenai pura-pura di Bali menyebabkan terjadinya perkembangan yang seringkali tidak sesuai pakemnya。(1)四川四川大学学报(自然科学版);(1)四川四川大学学报;(2) pemahaman masyarakat setempat Yang masih minimal terhadap prose pembangunan sebuah pura;(3)在农村建设中,农村建设的指导方针,农村建设的指导方针;(4) keinginan masyarakat untuk melakukan procses renovasi pura dengan praktis Dan murah;Dan (5) ketidakpekaan masyarakat akan identitas wilayahnya。位置-位置yang memiliki nilai史malah diganti dengan模型kebaruan atkekinian yang belum tenu berdasarkan sastra asli dari tatanan leluhur sebelumnia。Melihat现象tersebut, peneliti meyakini perlu adanya sebuah upaya巴勒斯坦人的战略,konservasi sehinga perubahan dan perkembangan dapatatasi dandikendalikan sesuai dengan porsinya。Penelitian ini dilakukan secara eksploratian分析数据定性,dimana menggali数据sedalam-dalamnya melalui wawanancara mendalam(深度访谈)。Kata Kunci: Pura, Situs, Konservasi, Identitas
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信