Muh. Ridwan Malik, M. Alwi, Eduart Wolok, A. Rasyid
{"title":"Analisis Postur Kerja Pada Karyawan Menggunakan Metode RULA (Studi kasus Area Control Room, Joint Operating Body Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi)","authors":"Muh. Ridwan Malik, M. Alwi, Eduart Wolok, A. Rasyid","doi":"10.37905/jirev.1.1.22-29","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Joint Operating Body (JOB) merupakan kegiatan operasional yang dilakukan oleh badan operasi bersama JOB Pertamina - Medco EP Tomori Sulawesi adalah badan kerjasama operasi yang dibentuk berdasarkan Production Sharing Contract antara perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi dengan PT. Medco EP Tomori Sulawesi. Salah satu indikasi adanya gangguan keselamatan dan kesehatan pada pekerja adalah adanya kelelahan atau keluhan musculoskeletal atau sistem otot rangka seperti adanya rasa nyeri pada tubuh baik saat bekerja maupun setelah bekerja dan rasa tidak nyaman pada otot. Salah satu penyebab adanya gangguan pada otot rangka yang ditimbulkan dari pekerjaan yang dilakukan secara statis yaitu posisi dan postur tubuh kerja yang tidak sesuai, seperti yang dialami staff atau karyawan bagian Production di JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi, yang melakukan pekerjaan dengan posisi yang dilakukan secara statis dalam kurun waktu yang cukup lama yakni ± 12 jam sehari. Tujuannya yaitu untuk mengetahui level resiko pada posisi dan postur kerja karyawan Area Control Room di JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi. Hasil perhitungan dengan metode RULA didapatkan 6 operator berada pada level action 3 dan 3 operator berada pada level action 2. Analisis postur kerja Operator JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi dapat disimpulkan bahwa hasil analisis Rula 9 Operator yang merupakan karyawan JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi, 6 dari 9 Operator berapa pada level resiko “Sedang” dengan nilai skor akhir diperolah 5-6 artinya yang menunjukan pemeriksaan dan perubahan posisi duduk perlu segera dilakukan. dan 3 dari 9 Operator berada pada level resiko “Kecil/Rendah” dengan Nilai sekor akhir diperoleh 3-4 artinya menunjukan bahwa resiko rendah dan perubahan diperlukan.","PeriodicalId":198187,"journal":{"name":"Jambura Industrial Review (JIREV)","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jambura Industrial Review (JIREV)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37905/jirev.1.1.22-29","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Joint Operating Body (JOB) merupakan kegiatan operasional yang dilakukan oleh badan operasi bersama JOB Pertamina - Medco EP Tomori Sulawesi adalah badan kerjasama operasi yang dibentuk berdasarkan Production Sharing Contract antara perusahaan PT. Pertamina Hulu Energi dengan PT. Medco EP Tomori Sulawesi. Salah satu indikasi adanya gangguan keselamatan dan kesehatan pada pekerja adalah adanya kelelahan atau keluhan musculoskeletal atau sistem otot rangka seperti adanya rasa nyeri pada tubuh baik saat bekerja maupun setelah bekerja dan rasa tidak nyaman pada otot. Salah satu penyebab adanya gangguan pada otot rangka yang ditimbulkan dari pekerjaan yang dilakukan secara statis yaitu posisi dan postur tubuh kerja yang tidak sesuai, seperti yang dialami staff atau karyawan bagian Production di JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi, yang melakukan pekerjaan dengan posisi yang dilakukan secara statis dalam kurun waktu yang cukup lama yakni ± 12 jam sehari. Tujuannya yaitu untuk mengetahui level resiko pada posisi dan postur kerja karyawan Area Control Room di JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi. Hasil perhitungan dengan metode RULA didapatkan 6 operator berada pada level action 3 dan 3 operator berada pada level action 2. Analisis postur kerja Operator JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi dapat disimpulkan bahwa hasil analisis Rula 9 Operator yang merupakan karyawan JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi, 6 dari 9 Operator berapa pada level resiko “Sedang” dengan nilai skor akhir diperolah 5-6 artinya yang menunjukan pemeriksaan dan perubahan posisi duduk perlu segera dilakukan. dan 3 dari 9 Operator berada pada level resiko “Kecil/Rendah” dengan Nilai sekor akhir diperoleh 3-4 artinya menunjukan bahwa resiko rendah dan perubahan diperlukan.