{"title":"Hakikat Epistemologi Artificial Intelligence","authors":"D. Azizah, Aji Wibawa, Laksono Budiarto","doi":"10.17977/um068v1i82021p592-598","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artificial Intelligence, commonly abbreviated as AI, is a scientifically intelligent entity created by humans. The entity is embedded into a machine, thus making the machine seem capable of thinking on its own to decide. The definition of AI can be viewed from two approaches, namely a scientific approach (A Scientific Approach) and an engineering approach (An Engineering Approach). The way artificial intelligence works is by combining a large amount of data, with a process that is fast, iterative and has an intelligent algorithm. Artificial intelligence is closely related to philosophy because both use concepts that have the same name and these include intelligence, action, consciousness, epistemology, even free will. Artificial intelligence has advantages and disadvantages. \nArtificial Intelligence yang biasa disingkat dengan AI adalah sebuah entitas cerdas secara ilmiah yang diciptakan oleh manusia. Entitas tersebut di tanamkan ke dalam sebuah mesin, sehingga membuat mesin tersebut seolah-olah mampu berpikir sendiri untuk mengambil sebuah keputusan. Pengertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan yaitu pendekatan ilmiah (A Scientific Approach) dan pendekatan teknik (An Engineering Approach). Cara kerja dari artificial intelligence ini adalah dengan menggabungkan sejumlah data yang terbilang cukup besar, dengan proses yang terbilang cepat, berulang serta memiliki algoritma yang cerdas. Kecerdasan buatan memiliki keterkaitan yang erat dengan filsafat karena keduanya menggunakan konsep yang memiliki nama yang sama dan ini termasuk kecerdasan, tindakan, kesadaran, epistemologi, bahkan kehendak bebas. Kecerdasan buatan memiliki kelebihan dan kekurangan.","PeriodicalId":221326,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um068v1i82021p592-598","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artificial Intelligence, commonly abbreviated as AI, is a scientifically intelligent entity created by humans. The entity is embedded into a machine, thus making the machine seem capable of thinking on its own to decide. The definition of AI can be viewed from two approaches, namely a scientific approach (A Scientific Approach) and an engineering approach (An Engineering Approach). The way artificial intelligence works is by combining a large amount of data, with a process that is fast, iterative and has an intelligent algorithm. Artificial intelligence is closely related to philosophy because both use concepts that have the same name and these include intelligence, action, consciousness, epistemology, even free will. Artificial intelligence has advantages and disadvantages.
Artificial Intelligence yang biasa disingkat dengan AI adalah sebuah entitas cerdas secara ilmiah yang diciptakan oleh manusia. Entitas tersebut di tanamkan ke dalam sebuah mesin, sehingga membuat mesin tersebut seolah-olah mampu berpikir sendiri untuk mengambil sebuah keputusan. Pengertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan yaitu pendekatan ilmiah (A Scientific Approach) dan pendekatan teknik (An Engineering Approach). Cara kerja dari artificial intelligence ini adalah dengan menggabungkan sejumlah data yang terbilang cukup besar, dengan proses yang terbilang cepat, berulang serta memiliki algoritma yang cerdas. Kecerdasan buatan memiliki keterkaitan yang erat dengan filsafat karena keduanya menggunakan konsep yang memiliki nama yang sama dan ini termasuk kecerdasan, tindakan, kesadaran, epistemologi, bahkan kehendak bebas. Kecerdasan buatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
人工智能,通常缩写为AI,是人类创造的具有科学智能的实体。这个实体被嵌入到机器中,从而使机器看起来能够自己思考决定。人工智能的定义可以从两种方法来看待,即科学方法(a scientific approach)和工程方法(a engineering approach)。人工智能的工作方式是将大量数据与快速、迭代和智能算法的过程相结合。人工智能与哲学密切相关,因为两者都使用相同名称的概念,包括智能、行动、意识、认识论,甚至自由意志。人工智能有优点也有缺点。人工智能(AI)杨志强(yang bibia)认为,人工智能(AI)是一种虚拟现实,是一种虚拟现实,是一种虚拟现实。实体tersebut di tanamkan ke dalam sebuah mesin, sehinga memubuin mesin terseah -olah mampu berpikir sendiri untuk mengbil sebuah keputusan。penertian AI dapat ditinjau dari dua pendekatan yaitu pendekatan ilmiah(科学方法)dan pendekatan teknik(工程方法)。卡拉贾达里人工智能ini adalah dengan menggabungkan sejumlah data yang terbilang cuup besar, dengan proses yang terbilang cepat, berulang serta memiliki算法yang cerdas。Kecerdasan buatan memoriliki keterkaitan yang ereran filsafat kkduya menggunakan konsep yang memoriliki nama yang sama dani termasuk Kecerdasan, tindakan, kesadaran,认识论,bahkan kehendak bebas。Kecerdasan buatan memoriliki kelebihan dan kekurangan。