KONSEP EKOLOGI AYANA RESORT HOTEL AND SPA

Ni Nyoman Santi Aprilia Saputri
{"title":"KONSEP EKOLOGI AYANA RESORT HOTEL AND SPA","authors":"Ni Nyoman Santi Aprilia Saputri","doi":"10.59997/vastukara.v1i1.159","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kabupaten Badung merupakan salah satu wilayah di Provinsi Bali yang sangat merasakan dampak alih fungsi lahan dari lahan hijau menjadi bangunan komersial. Permasalahan yang dirasakan dari adanya alih fungsi lahan tersebut adalah terabaikannya perbandingan keluasan antara Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Keluasan Dasar Bangunan (KDB). Dampak yang lebih merusak adalah tidak adanya konsep ekologi yang melandasari desain bangunan komersial saat ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengendalikan permasalahan tersebut adalah dengan mengeluarkan Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 serta PERDA nomor 16 tahun 2009 tentang penataan ruang. Undang-Undang dan PERDA tersebut secara garis besar mengisyaratkan adanya keharmonisan antara lingkungan buatan dengan lingkungan alam. Selain didasari dengan Undang-Undang dan PERDA, pemerintah juga dapat mengedukasi masyarakat melalui beberapa contoh bangunan komersial yang masih mampu menerapkan konsep ekologi atau keharmonisan antara manusia dengan lingkungan alam salah satunya adalah Hotel Ayana Resort and Spa. Terkait dengan kondisi pandemi mengakibatkan adanya keterbatasan dalam melakukan observasi objek dilapangan. Menyiasati hal tersebut maka penelitian ini akan lebih banyak menggunakan media digital dalam menggali data serta sumber pustaka. Penelitian ini akan disajikan secara deskriptif yang didasari oleh kajian pustaka. Kriteria pemilihan objek adalah bangunan komersial yang memiliki pendekatan ekologi dalam penataan ruang seperti arsitektur, interior dan lansekap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa konsep ekologi yang ada pada hotel Ayana Resort and Spa. Hotel sebagai salah satu bangunan komersial yang sangat berkembang di Bali tentunya dapat dijadikan contoh nyata aplikasi dari Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 serta PERDA Provinsi Bali nomor 16 tahun 2009.","PeriodicalId":122637,"journal":{"name":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Vastukara: Jurnal Desain Interior, Budaya, dan Lingkungan Terbangun","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59997/vastukara.v1i1.159","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kabupaten Badung merupakan salah satu wilayah di Provinsi Bali yang sangat merasakan dampak alih fungsi lahan dari lahan hijau menjadi bangunan komersial. Permasalahan yang dirasakan dari adanya alih fungsi lahan tersebut adalah terabaikannya perbandingan keluasan antara Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan Keluasan Dasar Bangunan (KDB). Dampak yang lebih merusak adalah tidak adanya konsep ekologi yang melandasari desain bangunan komersial saat ini. Salah satu cara yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengendalikan permasalahan tersebut adalah dengan mengeluarkan Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 serta PERDA nomor 16 tahun 2009 tentang penataan ruang. Undang-Undang dan PERDA tersebut secara garis besar mengisyaratkan adanya keharmonisan antara lingkungan buatan dengan lingkungan alam. Selain didasari dengan Undang-Undang dan PERDA, pemerintah juga dapat mengedukasi masyarakat melalui beberapa contoh bangunan komersial yang masih mampu menerapkan konsep ekologi atau keharmonisan antara manusia dengan lingkungan alam salah satunya adalah Hotel Ayana Resort and Spa. Terkait dengan kondisi pandemi mengakibatkan adanya keterbatasan dalam melakukan observasi objek dilapangan. Menyiasati hal tersebut maka penelitian ini akan lebih banyak menggunakan media digital dalam menggali data serta sumber pustaka. Penelitian ini akan disajikan secara deskriptif yang didasari oleh kajian pustaka. Kriteria pemilihan objek adalah bangunan komersial yang memiliki pendekatan ekologi dalam penataan ruang seperti arsitektur, interior dan lansekap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa konsep ekologi yang ada pada hotel Ayana Resort and Spa. Hotel sebagai salah satu bangunan komersial yang sangat berkembang di Bali tentunya dapat dijadikan contoh nyata aplikasi dari Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 serta PERDA Provinsi Bali nomor 16 tahun 2009.
康斯普ekologi ayana度假酒店和水疗中心
Badung是巴厘岛的一个地区,那里的土地从绿地变成了商业建筑。所涉及的问题是,将绿色空地(RTH)与建筑面积(KDB)的广度进行了可比性比较。更有害的影响是,目前缺乏侵入商业建筑设计的生态概念。政府能够解决这些问题的一种方法是通过2007年第26号法案以及2009年第16条空间改造条例。这些法律和条例大致暗示了人工环境和自然环境之间的和谐。除了法律和条例之外,政府还可以通过几个商业建筑的例子来教育社会,这些建筑仍然能够将人类与自然环境的生态或和谐概念应用于人类,其中之一是Ayana度假村和Spa酒店。与大流行相关的情况导致实地观察对象的局限性。如果挖掘这样做,它将使用更多的数字媒体来挖掘数据和库资源。本研究将以文献研究为基础的描述性研究。选择对象的标准是商业建筑,其生态方法是将建筑、内部和景观等空间对齐。这项研究的目的是确定Ayana度假村和水疗酒店的生态概念。酒店是巴厘岛最繁荣的商业建筑之一,它可以作为2007年26号法律和2009年巴厘岛16号法令的一个很好的例子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信