Usulan Perbaikan untuk Mengurangi Pemborosan dengan Pendekatan Lean Six Sigma

Dwi Nurul Izzhati, Yuli Setyaningsih, Jazuli
{"title":"Usulan Perbaikan untuk Mengurangi Pemborosan dengan Pendekatan Lean Six Sigma","authors":"Dwi Nurul Izzhati, Yuli Setyaningsih, Jazuli","doi":"10.33633/aiej.v5i1.5096","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractPT. PKM is a company engaged in the germant industry. In the production process there are problems related to waste that related to waste that causes the production target not being achieved in Oktober-November 2018 as many as 109, 414 pcs and only able to produce as much as 84,111 pcs. There fore solution with Lean Six Sigma was used consists of: 1). The define phase obtained three wastes including a defect of 13,121 pcs, an idle time of 794 seconds, and a total reworking of 577 seconds for 60 pcs of product rework. 2). Measure Phase in addition, there is also a line balancer efficiency value of 43.96% and a balance delay of 56%. 3). The analysis phase is carried out an analysis of the causal factors towards the type of stich jump and the type of idle bottleneck. The improvement phase is done by designing a new production line using the Line Balancing method and arena simulation that requires improvement with the number of stations reduced from 36 to 20 work stations balancing line efficiency to 79.12%, delaying the balance up to 21%, the number of outputs increasing from 137 pcs to 216 pcs, and bottlenecks decreased from 36% to 2.7%.In the control carried out to help smooth the design of new lines, namely by regulating the cycle time, arrival time and the number of entities, and the number of worker. Keywords: Waste, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance Delay  AbstrakPT. PKM merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri garmen. Dalam sistem produksinya terdapat permasalahan terkait pemborosan yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi pada bulan Oktober-November 2018 sebanyak 109.414 pcs, dan hanya mampu memproduksi sebanyak 84.111 pcs. Maka dicari solusi dengan pendekatan Lean Six Sigma, yang terdiri: 1). Tahap define diperoleh tiga pemborosan antara lain defect sebanyak 13.121 pcs, idle time sebesar 794 detik, dan total rework sebesar 577 detik untuk 60 pcs produk rework. 2) Tahap measure didapatkan jenis cacat dominan yaitu jump of stich dan jenis idle dominan yaitu bottleneck. Selain itu juga diketahui nilai line balancing eficiency sebesar 43,96% dan balance delay 56%. 3) Tahap analyze dilakukan analisis faktor penyebab terhadap jenis cacat jump of stich dan jenis idle bottleneck. 4). Tahap improve dilakukan perancangan lini produksi baru dengan metode Line Balancing dan simulasi arena didapatkan kondisi perbaikan dengan jumlah stasiun turun dari 36 menjadi 20 stasiun kerja line balancing efficiency menjadi 79,12%, balance delay turun menjadi 21%, jumlah output meningkat dari 137 pcs menjadi 216 pcs, dan bottleneck menurun dari 36% menjadi 2,7%. Pada tahap control dilakukan untuk membantu kelancaran perancangan line baru, yaitu dengan mengontrol waktu siklus, waktu kedatangan dan jumlah entitas, serta jumlah tenaga kerja. Kata kunci: Pemborosan, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance DelayReferensi[1]        Darsono. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi dalam Upaya Mengendalikan tingkat Kerusakan Produk. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi.[2]        Nasution, M., N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.[3]        Goetsch D. L., S. B. Davis. (1994). Pengertian Kualitas. Jakarta: PT. Prenhalindo.[4]        Purponi P. & D. Andesta. (2009). Integrasi Model Lean Six Sigma untuk Peningkatan Kualitas Produksi. Jurnal Teknik industri, 10 (2), 91-97.[5]        Ahyari, Agus. (1992). Pengertian Pengendalian Kualitas. Yogyakarta:   BPFE Yogyakarta.[6]        Hartini. (2011). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Bandung: CV Lubuk Agung.[7]        Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT.   Gramedia Pustaka Utama.","PeriodicalId":350110,"journal":{"name":"Applied Industrial Engineering Journal","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Applied Industrial Engineering Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33633/aiej.v5i1.5096","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

AbstractPT. PKM is a company engaged in the germant industry. In the production process there are problems related to waste that related to waste that causes the production target not being achieved in Oktober-November 2018 as many as 109, 414 pcs and only able to produce as much as 84,111 pcs. There fore solution with Lean Six Sigma was used consists of: 1). The define phase obtained three wastes including a defect of 13,121 pcs, an idle time of 794 seconds, and a total reworking of 577 seconds for 60 pcs of product rework. 2). Measure Phase in addition, there is also a line balancer efficiency value of 43.96% and a balance delay of 56%. 3). The analysis phase is carried out an analysis of the causal factors towards the type of stich jump and the type of idle bottleneck. The improvement phase is done by designing a new production line using the Line Balancing method and arena simulation that requires improvement with the number of stations reduced from 36 to 20 work stations balancing line efficiency to 79.12%, delaying the balance up to 21%, the number of outputs increasing from 137 pcs to 216 pcs, and bottlenecks decreased from 36% to 2.7%.In the control carried out to help smooth the design of new lines, namely by regulating the cycle time, arrival time and the number of entities, and the number of worker. Keywords: Waste, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance Delay  AbstrakPT. PKM merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri garmen. Dalam sistem produksinya terdapat permasalahan terkait pemborosan yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi pada bulan Oktober-November 2018 sebanyak 109.414 pcs, dan hanya mampu memproduksi sebanyak 84.111 pcs. Maka dicari solusi dengan pendekatan Lean Six Sigma, yang terdiri: 1). Tahap define diperoleh tiga pemborosan antara lain defect sebanyak 13.121 pcs, idle time sebesar 794 detik, dan total rework sebesar 577 detik untuk 60 pcs produk rework. 2) Tahap measure didapatkan jenis cacat dominan yaitu jump of stich dan jenis idle dominan yaitu bottleneck. Selain itu juga diketahui nilai line balancing eficiency sebesar 43,96% dan balance delay 56%. 3) Tahap analyze dilakukan analisis faktor penyebab terhadap jenis cacat jump of stich dan jenis idle bottleneck. 4). Tahap improve dilakukan perancangan lini produksi baru dengan metode Line Balancing dan simulasi arena didapatkan kondisi perbaikan dengan jumlah stasiun turun dari 36 menjadi 20 stasiun kerja line balancing efficiency menjadi 79,12%, balance delay turun menjadi 21%, jumlah output meningkat dari 137 pcs menjadi 216 pcs, dan bottleneck menurun dari 36% menjadi 2,7%. Pada tahap control dilakukan untuk membantu kelancaran perancangan line baru, yaitu dengan mengontrol waktu siklus, waktu kedatangan dan jumlah entitas, serta jumlah tenaga kerja. Kata kunci: Pemborosan, Lean Six Sigma, Line Balancing, Balance DelayReferensi[1]        Darsono. (2013). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi dalam Upaya Mengendalikan tingkat Kerusakan Produk. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi.[2]        Nasution, M., N. (2005). Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.[3]        Goetsch D. L., S. B. Davis. (1994). Pengertian Kualitas. Jakarta: PT. Prenhalindo.[4]        Purponi P. & D. Andesta. (2009). Integrasi Model Lean Six Sigma untuk Peningkatan Kualitas Produksi. Jurnal Teknik industri, 10 (2), 91-97.[5]        Ahyari, Agus. (1992). Pengertian Pengendalian Kualitas. Yogyakarta:   BPFE Yogyakarta.[6]        Hartini. (2011). Teknik Mencapai Produksi Optimal. Bandung: CV Lubuk Agung.[7]        Gaspersz, V. (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Jakarta: PT.   Gramedia Pustaka Utama.
通过采用Lean Six Sigma来减少浪费的建议
AbstractPT。PKM是一家从事德国工业的公司。在生产过程中,存在与浪费有关的问题,导致2018年10月至11月的生产目标未能实现,多达109,414件,只能生产多达84,111件。因此,采用精益六西格玛的解决方案包括:1)定义阶段得到三个浪费,其中缺陷13121件,闲置时间794秒,60件产品返工总返工时间577秒。2).此外,还存在线路平衡器效率值为43.96%,平衡延迟值为56%。3)分析阶段对跳针类型和闲置瓶颈类型的成因进行分析。改进阶段通过使用线平衡方法和竞技场模拟设计一条新的生产线来完成,需要改进的是,将工位数从36个减少到20个,平衡线效率从79.12%减少到20个,延迟平衡达到21%,输出数量从137个增加到216个,瓶颈从36%减少到2.7%。在进行控制以帮助新线路的顺利设计时,即通过调节周期时间、到达时间和实体数量以及工人数量。关键词:浪费,精益六西格玛,生产线平衡,平衡延迟PKM merupakan perusahaan yang bergerak dalam工业服装。Dalam系统producksinya terdapat permasalahan terkait pemborosan yang menyebabkan tidak tercapainya目标产品pada bulan 2018年10月- 11月sebanyak 109.414个,dan mampu memproducksi sebanyak 84.111个。精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛、精益六西格玛:(2) Tahap测度didapatkan jenis cat dominan yitu跳跃的瓶颈和jenis idle dominan yitu的瓶颈。Selain itu juga diketahui nilai线平衡效率sebesar 43,96%但平衡延迟56%。3) Tahap分析dilakukan分析penyebab的影响因素,即jenis的跳线和jenis的闲置瓶颈。4). Tahap improved dilakukan perancangan lini produksi baru dengan方法Line Balancing dan simulasi arena didapatkan kondisi perbaikan dengan jumlah stasiun turun dari 36 menjadi 20 stasiun kerja Line Balancing efficiency menjadi 79,12%, balance delay turun menjadi 21%, jumlah output menjkat dari 137 pcs menjadi 216 pcs, dan bottleneck menurun dari 36% menjadi 2,7%。Pada tahap control dilakukan untuk membantu kelancaran perancangan line baru, yitu dengan mengcontrol waktu siklus, waktu kedatangan dan jumlah entitas, serta jumlah tenaga kerja。Kata kunci: Pemborosan,精益六西格玛,生产线平衡,平衡延迟参考[1]。(2013)。分析:Pengendalian Kualitas productduksi dalam Upaya mengendalkan tingkat Kerusakan productk。经济管理学报。[2]Nasution, M., N.(2005)。管理人员Mutu Terpadu。雅加达:加利亚印度尼西亚。[3]戈奇,戴维斯。(1994)。Pengertian Kualitas。雅加达:PT. Prenhalindo.[4]Purponi P. & D. Andesta。(2009)。Peningkatan Kualitas产品的集成模型精益六西格玛。工业技术,10 (2),91-97.[5]Ahyari,阿古斯。(1992)。彭尔天彭根大连高丽塔。日惹:BPFE日惹。[6]Hartini。(2011)。tecknik Mencapai产品优化。万隆:CV Lubuk Agung.[7]Gaspersz, V.(2007)。制造业和服务业的精益六西格玛。雅加达:PT. Gramedia Pustaka Utama。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信