{"title":"Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Peternakan di Kabupaten Barito Kuala","authors":"Fuzi Maulana Ash’ari, Yarna Hasiani, Raga Samudera","doi":"10.36589/rs.v12i2.240","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu cara dalam pengembangan produk pertanian unggulan subsektor peternakan di daerah adalah dengan mengidentifikasi subsektor produk peternakan unggulan yang dominan di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi sektor peternakan unggulan di Kabupaten Barito Kuala. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode survei berdasarkan data sekunder. Pengumpulan data sekunder bersumber dari dokumen dan data subsektor peternakan yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Barito Kuala dan Provinsi Kalimantan Selatan. metode yang digunakan untuk analisis data berupa analisis Location Qoutient (LQ) untuk mengetahui subsektor basis dan non basis. Input data dalam perhitungannya adalah jumlah populasi ternak secara times series mulai tahun 2017 sampai dengan 2020. Berdasarkan hasil analisis Location Qoutient (LQ) dihasilkan nilai LQ sapi perah, kuda, domba dan ayam petelur adalah 0, ternak ayam pedaging dengan nilai LQ sebesar 0,51 dan itik sebesar 0,95 dikategorikan sebagai komoditas non basis, sedangkan nilai LQ terbesar (1). Ayam kampung sebesar 6,19 kemudian (2). Itik manila sebasar 5,74, (3). Babi sebesar 4,72, (4). Ternak kerbau sebesar 4,13, (5). Sapi potong sebesar 3,01, dan (6). Kambing sebesar 1,30. Komoditas ternak tersebut dikategorikan sebagai komoditas basis. Potensi komoditas peternakan tersebut tidak hanya dapat dikembangkan untuk kebutuhan di daerah itu sendiri melainkan juga dapat memenuhi di daerah sekitarnya.","PeriodicalId":395541,"journal":{"name":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36589/rs.v12i2.240","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu cara dalam pengembangan produk pertanian unggulan subsektor peternakan di daerah adalah dengan mengidentifikasi subsektor produk peternakan unggulan yang dominan di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi sektor peternakan unggulan di Kabupaten Barito Kuala. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode survei berdasarkan data sekunder. Pengumpulan data sekunder bersumber dari dokumen dan data subsektor peternakan yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Barito Kuala dan Provinsi Kalimantan Selatan. metode yang digunakan untuk analisis data berupa analisis Location Qoutient (LQ) untuk mengetahui subsektor basis dan non basis. Input data dalam perhitungannya adalah jumlah populasi ternak secara times series mulai tahun 2017 sampai dengan 2020. Berdasarkan hasil analisis Location Qoutient (LQ) dihasilkan nilai LQ sapi perah, kuda, domba dan ayam petelur adalah 0, ternak ayam pedaging dengan nilai LQ sebesar 0,51 dan itik sebesar 0,95 dikategorikan sebagai komoditas non basis, sedangkan nilai LQ terbesar (1). Ayam kampung sebesar 6,19 kemudian (2). Itik manila sebasar 5,74, (3). Babi sebesar 4,72, (4). Ternak kerbau sebesar 4,13, (5). Sapi potong sebesar 3,01, dan (6). Kambing sebesar 1,30. Komoditas ternak tersebut dikategorikan sebagai komoditas basis. Potensi komoditas peternakan tersebut tidak hanya dapat dikembangkan untuk kebutuhan di daerah itu sendiri melainkan juga dapat memenuhi di daerah sekitarnya.