{"title":"Analisa Epidemiologi Kasus Helmintiasis pada Hewan Kurban di Kota Batu","authors":"M. Fatmawati, Herawati Herawati","doi":"10.14710/halal.v1i2.3664","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrack Eid of Adha is commemorated every 10 Dzulhijah followed by slaughtering a cattle, sheep or goat. That slaughter moment needed a lot of veterinarian to control animal health and meat inspection. The limitedness of personnel, therefore the Agriculture Office of Batu city cooperated with Faculty of Veterinary Medicine of Brawijaya University to supervise a slaughtering animals. The purpose of this research is to analys the prevalensi of fasciolosis on eid of adha in Batu City. Total number of slaughtering aninal in Batu City in 2017 were 679 cattle, 2357 goats and 2277 sheep. The research was conducted in 3 sub-districts in Batu City. Data were collected during postmortem examination in liver organ. The results showed that the total cases of heminthiasis in cattle were 22.97% (156 cases of fasciolosis from 679 cattle), cases of helminthiasis in goats 1.65% (39 cases of fascioloisis from 2357 goats), cases of helminthiasis in sheep 4.83% (80 cases of fasciolosis from 1658 sheep). Most cases of cattle fasciolosis occurred in Junrejo sub-district (31.54%), most cases of goats fasciolosis occurred in in Bumiaji sub-district (2.13%) and most cases of lambs fasciolosis occurred in Batu sub-district (7.19%). The slaughter animals come from Batu City, Malang Municipality and Blitar Municipality. From the data above, it is necessary to do the programs of giving worm medicine and animal health information especially for farmer. Cross-border coordination within the framework of an animal health healing program needs to be prepared to work together. Veterinary public health have responsibility to prepared a secure, healthy, a whole and halal meat in that slaughter moment. Kata kunci: Eid of Adha; Helminthiasis; Fasciolosis; Batu City;Food Safety Abstrak Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijah diikuti dengan penyembelihan hewan kurban. Pemotongan yang serentak pada hari yang sama membutuhkan pengawasan kesehatan hewan dari dokter hewan berwenang dalam rangka memberikan jaminan keamanan pangan. Karena keterbatasan personel, maka Dinas Pertanian Kota Batu bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya dalam pengawasan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Tujuan pengawasan tersebut antara lain untuk memantau penyakit hewan menular dan penyakit zoonotik. Pemotongan hewan kurban di Kota Batu tahun 2017 sebanyak 679 ekor sapi, 2357 kambing dan 2277domba. Tujuan dari analisis studi epidemiologi ini adalah untuk melihat berapa banyak kasus helmintiasis yang ditemukan pada hewan kurban yang ada di Kota Batu. Penelitian dilakukan dilakukan di 3 kecamatan di Kota Batu pada titik-titik pemotongan hewan dengan menggunakan data deskriptif dari kuisioner terstruktur. Data kasus fasciolosis diperoleh pada saat pemeriksaan postmortem pada organ hati. Hasil penelitian menunjukan bahwa total kasus fasciolosis pada sapi adalah 22,97% (156 kasus fasciolosis dari 679 ekor sapi), kasus fasciolosis pada kambing 1,65% (39 kasus fasciolosis dari 2357 ekor kambing), kasus fasciolosis pada domba 4,83% (80 kasus fasciolosis dari 1658 ekor domba). Kasus fasciolosis pada sapi terbanyak terjadi di Kecamatan Junrejo (31,54%), pada kambing yang terbanyak di Kecamatan Bumiaji (2,13%) dan pada domba yang terbanyak di Kecamatan Batu (7,19%). Hewan kurban berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar. Dari data diatas maka perlu dilakukan evaluasi mengenai program pemberian obat cacing dan pengasawan kesehatan hewan terutama untuk hewan kurban. Koordinasi lintas wilayah dalam rangka sinkronisasi program kesehatan hewan perlu dipersiapkan untuk dapat menyiapkan hewan kurban dan daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal. Kata kunci: Idul Adha;Helmintiasis; Fasciolosis;Kota Batu;Keamanan Pangan","PeriodicalId":114889,"journal":{"name":"Indonesia Journal of Halal","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Journal of Halal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/halal.v1i2.3664","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Abstract
Abstrack Eid of Adha is commemorated every 10 Dzulhijah followed by slaughtering a cattle, sheep or goat. That slaughter moment needed a lot of veterinarian to control animal health and meat inspection. The limitedness of personnel, therefore the Agriculture Office of Batu city cooperated with Faculty of Veterinary Medicine of Brawijaya University to supervise a slaughtering animals. The purpose of this research is to analys the prevalensi of fasciolosis on eid of adha in Batu City. Total number of slaughtering aninal in Batu City in 2017 were 679 cattle, 2357 goats and 2277 sheep. The research was conducted in 3 sub-districts in Batu City. Data were collected during postmortem examination in liver organ. The results showed that the total cases of heminthiasis in cattle were 22.97% (156 cases of fasciolosis from 679 cattle), cases of helminthiasis in goats 1.65% (39 cases of fascioloisis from 2357 goats), cases of helminthiasis in sheep 4.83% (80 cases of fasciolosis from 1658 sheep). Most cases of cattle fasciolosis occurred in Junrejo sub-district (31.54%), most cases of goats fasciolosis occurred in in Bumiaji sub-district (2.13%) and most cases of lambs fasciolosis occurred in Batu sub-district (7.19%). The slaughter animals come from Batu City, Malang Municipality and Blitar Municipality. From the data above, it is necessary to do the programs of giving worm medicine and animal health information especially for farmer. Cross-border coordination within the framework of an animal health healing program needs to be prepared to work together. Veterinary public health have responsibility to prepared a secure, healthy, a whole and halal meat in that slaughter moment. Kata kunci: Eid of Adha; Helminthiasis; Fasciolosis; Batu City;Food Safety Abstrak Idul Adha yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijah diikuti dengan penyembelihan hewan kurban. Pemotongan yang serentak pada hari yang sama membutuhkan pengawasan kesehatan hewan dari dokter hewan berwenang dalam rangka memberikan jaminan keamanan pangan. Karena keterbatasan personel, maka Dinas Pertanian Kota Batu bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya dalam pengawasan pemotongan hewan kurban saat Idul Adha. Tujuan pengawasan tersebut antara lain untuk memantau penyakit hewan menular dan penyakit zoonotik. Pemotongan hewan kurban di Kota Batu tahun 2017 sebanyak 679 ekor sapi, 2357 kambing dan 2277domba. Tujuan dari analisis studi epidemiologi ini adalah untuk melihat berapa banyak kasus helmintiasis yang ditemukan pada hewan kurban yang ada di Kota Batu. Penelitian dilakukan dilakukan di 3 kecamatan di Kota Batu pada titik-titik pemotongan hewan dengan menggunakan data deskriptif dari kuisioner terstruktur. Data kasus fasciolosis diperoleh pada saat pemeriksaan postmortem pada organ hati. Hasil penelitian menunjukan bahwa total kasus fasciolosis pada sapi adalah 22,97% (156 kasus fasciolosis dari 679 ekor sapi), kasus fasciolosis pada kambing 1,65% (39 kasus fasciolosis dari 2357 ekor kambing), kasus fasciolosis pada domba 4,83% (80 kasus fasciolosis dari 1658 ekor domba). Kasus fasciolosis pada sapi terbanyak terjadi di Kecamatan Junrejo (31,54%), pada kambing yang terbanyak di Kecamatan Bumiaji (2,13%) dan pada domba yang terbanyak di Kecamatan Batu (7,19%). Hewan kurban berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar. Dari data diatas maka perlu dilakukan evaluasi mengenai program pemberian obat cacing dan pengasawan kesehatan hewan terutama untuk hewan kurban. Koordinasi lintas wilayah dalam rangka sinkronisasi program kesehatan hewan perlu dipersiapkan untuk dapat menyiapkan hewan kurban dan daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal. Kata kunci: Idul Adha;Helmintiasis; Fasciolosis;Kota Batu;Keamanan Pangan
古尔邦节是每隔10个月纪念一次,然后宰杀一头牛、绵羊或山羊。屠宰的时刻需要大量的兽医来控制动物的健康和肉的检验。由于人员有限,因此巴图市农业厅与布拉维贾亚大学兽医学院合作,对屠宰动物进行监督。本研究的目的是分析巴图市在斋月期间的片形虫病流行情况。2017年巴图市屠宰动物总数为牛679头,山羊2357头,绵羊2277头。研究在巴都市的3个街道进行。数据采集于死后肝器官检查。结果表明,牛感染血吸虫病的病例数为22.97%(679头牛感染156例),山羊感染血吸虫病的病例数为1.65%(2357头山羊感染39例),绵羊感染血吸虫病的病例数为4.83%(1658头羊感染80例)。牛类片形吸虫病以Junrejo街道为主(31.54%),山羊类片形吸虫病以Bumiaji街道为主(2.13%),羔羊类片形吸虫病以Batu街道为主(7.19%)。屠宰的动物来自拔都市、玛琅市和布里达市。从以上数据来看,有必要制定专门针对农民的虫药和动物保健信息计划。动物健康治疗方案框架内的跨界协调需要准备好共同努力。兽医公共卫生有责任在屠宰时准备安全、健康、完整和清真的肉类。Kata kunci:宰牲节;蠕虫病;Fasciolosis;巴都食品安全摘要:巴都食品安全中心,巴都食品安全中心,巴都食品安全中心,巴都食品安全中心我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Karena keterbatasan人员,maka Dinas Pertanian Kota Batu bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya dalam pengawasan peemotongan Hewan kurban saat Idul Adha。Tujuan pengawasan tersebut antara lain untuk memantau penyakit hewan menular dan penyakit zoonotik。北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京。图胡安达里分析研究流行病学,在adalah untuk meliha, berapapbanyak kasus寄生虫病yang ditemukan帕达赫万库尔班yang ada di Kota Batu。Penelitian dilakukan dilakukan di 3 kecamatan di哥打拔都篇titik-titik pemotongan hewan dengan menggunakan数据deskriptif达里语kuisioner terstruktur。资料显示:双肺片形吸虫病是由死前和死后肺器官感染引起的。Hasil penelitian menunjukan bahwa总巴氏筋膜吸虫病22.97%(156例巴氏筋膜吸虫病679例),巴氏筋膜吸虫病1.65%(39例巴氏筋膜吸虫病2357例),巴氏筋膜吸虫病4.83%(80例巴氏筋膜吸虫病1658例)。Kasus fasciolosis pada sapi terbanyak terjadi di Kecamatan Junrejo (31.54%), pada kambing yang terbanyak di Kecamatan Bumiaji (2.13%), pada domba yang terbanyak di Kecamatan Batu(7.19%)。Hewan kurban berasal dari Kota Batu, Kabupaten Malang和Kabupaten Blitar。利用数据数据,建立了一套完整的、完整的、完整的、完整的、完整的、完整的数据库。Koordinasi lintas wilayah dalam rangka sinkronisasi程序kesehatan hewan perlu dipersiapkan untuk dapat menyiapkan hewan kurban dandaaging kurban yang aman, sehat, utuh, danhalal。阿德哈节;寄生虫病;片形虫病;哥打巴都;Keamanan Pangan