Pemodelan Akuisisi Data Sistem Monitoring Kualitas Air Budidaya Pembenihan Ikan Kerapu

Deardi Yusuf Prayoga, Nuralam Nuralam
{"title":"Pemodelan Akuisisi Data Sistem Monitoring Kualitas Air Budidaya Pembenihan Ikan Kerapu","authors":"Deardi Yusuf Prayoga, Nuralam Nuralam","doi":"10.19184/jaei.v8i3.33656","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa pada tahun 2020 Indonesia mengalami kenaikan peringkat menjadi berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia. Salah satu komoditas produk perikanan yang berkontribusi dalam peningkatan nilai ekspor tersebut adalah ikan kerapu. Menurut Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung menyatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan kualitas air budidaya ikan secara preventif dengan menerapkan digitalisasi pada pelaksanaannya. Sistem monitoring kualitas air pada kolam pembenihan budidaya ikan kerapu dibuat untuk mempermudah pembudidaya dalam melakukan pemeriksaan berkala terhadap  kualitas air yang digunakan dengan parameter yang dimonitor yaitu suhu, derajat keasaman (pH), dan kadar garam (salinitas). Data kualitas air dapat dimonitor untuk membantu melihat tren perubahan serta rekam jejak data sehingga pembudidaya dapat mencegah terjadinya penyakit atau mengetahui penyebab jika terjadinya kematian pada ikan kerapu. Untuk jenis sensor yang digunakan adalah sensor derajat keasaman PH, sensor DSB18B20, dan sensor salinitas electrical conductivity. Hasil keluaran dari semua sensor berupa nilai tegangan, yang akan dibaca oleh ADS1115 yaitu ADC eksternal yang merubah nilai tegangan tersebut ke dalam bentuk satuan bit yang nantinya nilai ini akan dikonversi menjadi nilai pengukuruan yang diinginkan dan ditampilkan melalui LCD TFT-ILI9341 sebagai tampilan monitoring. Hasil kalibrasi sensor PH dan salinitias yang dibandingkan dengan alat ukur referensi memiliki selisih pembacaan yang relatif kecil yaitu ±0.11 untuk sensor PH dan ±0.24 untuk sensor salinitas. Setelah dilakukan pengujian dengan air laut, ketiga sensor memiliki nilai akurasi yang cukup tinggi dengan akurasi untuk sensor suhu sebesar 99.13%, untuk sensor PH sebesar 99.08% dan sensor salinitas sebesar 98.50%.","PeriodicalId":103369,"journal":{"name":"Jurnal Arus Elektro Indonesia","volume":"154 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arus Elektro Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jaei.v8i3.33656","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa pada tahun 2020 Indonesia mengalami kenaikan peringkat menjadi berada di posisi 8 sebagai eksportir utama produk perikanan dunia. Salah satu komoditas produk perikanan yang berkontribusi dalam peningkatan nilai ekspor tersebut adalah ikan kerapu. Menurut Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung menyatakan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan kualitas air budidaya ikan secara preventif dengan menerapkan digitalisasi pada pelaksanaannya. Sistem monitoring kualitas air pada kolam pembenihan budidaya ikan kerapu dibuat untuk mempermudah pembudidaya dalam melakukan pemeriksaan berkala terhadap  kualitas air yang digunakan dengan parameter yang dimonitor yaitu suhu, derajat keasaman (pH), dan kadar garam (salinitas). Data kualitas air dapat dimonitor untuk membantu melihat tren perubahan serta rekam jejak data sehingga pembudidaya dapat mencegah terjadinya penyakit atau mengetahui penyebab jika terjadinya kematian pada ikan kerapu. Untuk jenis sensor yang digunakan adalah sensor derajat keasaman PH, sensor DSB18B20, dan sensor salinitas electrical conductivity. Hasil keluaran dari semua sensor berupa nilai tegangan, yang akan dibaca oleh ADS1115 yaitu ADC eksternal yang merubah nilai tegangan tersebut ke dalam bentuk satuan bit yang nantinya nilai ini akan dikonversi menjadi nilai pengukuruan yang diinginkan dan ditampilkan melalui LCD TFT-ILI9341 sebagai tampilan monitoring. Hasil kalibrasi sensor PH dan salinitias yang dibandingkan dengan alat ukur referensi memiliki selisih pembacaan yang relatif kecil yaitu ±0.11 untuk sensor PH dan ±0.24 untuk sensor salinitas. Setelah dilakukan pengujian dengan air laut, ketiga sensor memiliki nilai akurasi yang cukup tinggi dengan akurasi untuk sensor suhu sebesar 99.13%, untuk sensor PH sebesar 99.08% dan sensor salinitas sebesar 98.50%.
建模数据采集系统监测石斑鱼孵化场的水质
海洋和渔业部(KKP)表示,到2020年,印尼作为世界渔业主要出口国排名第8位。石斑鱼是导致其出口价值增加的渔业商品之一。南榜渔业大型渔业大厅(BBPBL)表示,应该通过对鱼类种植的水质进行数字化的预防检查。建造了石斑鱼养殖场的水质监测系统,使造船厂更容易对所使用的水质进行定期检查,并采用了监测参数,即温度、酸度和盐度等。可以监测水质数据,以帮助了解变化趋势和数据跟踪记录,以便耕种者能够预防疾病或确定石斑鱼死亡的原因。所使用的传感器包括酸化PH度传感器、DSB18B20传感器和电磁学传感器。ADS1115将输出所有传感器的输出,ADS1115是外部ADC,它将将电压值转换成比特值,然后将此值转换成所需的斜率值,并通过液晶TFT-ILI9341显示为监视器。PH值和salinitias传感器校准结果的参考仪表相比有差距相对较小的读数为商用和PH传感器和±0。11±0。24的盐度传感器。在对海水进行测试后,这三个传感器对温度传感器的准确性非常高,对温度传感器的准确性为99.13%,对PH传感器为99.08%,盐度为98%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信