{"title":"Analisis Revaled Comparative Advantage dan Daya Saing Komoditas Jagung di Provinsi Gorontalo","authors":"Winta Noi, Echan Adam, Yuliana Bakari, Kata kunci Daya, Jagung Keunggulan","doi":"10.47687/jt.v14i1.288","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Komoditas jagung menjadi salah satu tanaman pangan unggulan di Provinsi Gorontalo dengan luas panen jagung 343.241 ha. Pada tahun 2015, Provinsi Gorontalo mampu melakukan ekspor komoditas jagung ke negara-negara tetangga dengan nilai ekspor sebesar $26.751.599 atau sebesar 85,25% dari total nilai ekspor Provinsi Gorontalo, dengan jumlah produksi jagung dalam rentang waktu 4 bulan mencapai 37.100 ton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing komoditas jagung Provinsi Gorontalo. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Gorontalo, dimana Komoditas jagung di Provinsi Gorontalo termasuk dalam 10 besar produksi jagung nasional. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data produksi dan ekspor jagung dengan periode 10 tahun yaitu tahun 2011 sampai tahun 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan RCA (Revaled Comparative Advantage). Hasil penelitian menunjukkan nilai RCA komoditas jagung di Provinsi Gorontalo mencapai 6.870,61 (>1) yang artinya komoditas jagung Provinsi Gorontalo memiliki keunggulan komparatif dengan daya saing yang kuat. Namun nilai Indeks RCA menunjukan bahwa kinerja ekspor komoditas jagung di Provinsi Gorontalo rendah. dimana di tahun 2012 hanya sebesar 0,0056 dan di tahun 2015 sebesar 0,3025 sedangkan ditahun lainya tidak memiliki nilai indeks RCA. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian pemerintah terkait kebijakan yang dapat diberikan antara lain menjaga kestabilan harga jual jagung khususnya di tingkat produsen (petani) agar tidak terjadi penurunan, dan memberikan fokus perhatian terhadap sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Provinsi Gorontalo.","PeriodicalId":116938,"journal":{"name":"JURNAL TRITON","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TRITON","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47687/jt.v14i1.288","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Komoditas jagung menjadi salah satu tanaman pangan unggulan di Provinsi Gorontalo dengan luas panen jagung 343.241 ha. Pada tahun 2015, Provinsi Gorontalo mampu melakukan ekspor komoditas jagung ke negara-negara tetangga dengan nilai ekspor sebesar $26.751.599 atau sebesar 85,25% dari total nilai ekspor Provinsi Gorontalo, dengan jumlah produksi jagung dalam rentang waktu 4 bulan mencapai 37.100 ton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing komoditas jagung Provinsi Gorontalo. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Gorontalo, dimana Komoditas jagung di Provinsi Gorontalo termasuk dalam 10 besar produksi jagung nasional. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data produksi dan ekspor jagung dengan periode 10 tahun yaitu tahun 2011 sampai tahun 2020. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan RCA (Revaled Comparative Advantage). Hasil penelitian menunjukkan nilai RCA komoditas jagung di Provinsi Gorontalo mencapai 6.870,61 (>1) yang artinya komoditas jagung Provinsi Gorontalo memiliki keunggulan komparatif dengan daya saing yang kuat. Namun nilai Indeks RCA menunjukan bahwa kinerja ekspor komoditas jagung di Provinsi Gorontalo rendah. dimana di tahun 2012 hanya sebesar 0,0056 dan di tahun 2015 sebesar 0,3025 sedangkan ditahun lainya tidak memiliki nilai indeks RCA. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian pemerintah terkait kebijakan yang dapat diberikan antara lain menjaga kestabilan harga jual jagung khususnya di tingkat produsen (petani) agar tidak terjadi penurunan, dan memberikan fokus perhatian terhadap sektor pertanian, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Provinsi Gorontalo.