Pendidikan Agama Islam bagi Siswa di Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Milda Luthfiyyah Defana Putri, Endis Firdaus, Agus Fakhruddin
{"title":"Pendidikan Agama Islam bagi Siswa di Keluarga, Sekolah dan Masyarakat","authors":"Milda Luthfiyyah Defana Putri, Endis Firdaus, Agus Fakhruddin","doi":"10.32678/geneologipai.v10i1.8376","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan Agama Islam dalam konteks pendidikan formal di Indonesia telah menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional sejak era kemerdekaan. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu elemen penting dalam pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU no. 20 tahun 2003. Dalam prosesnya, pendidikan agama yang diperoleh seorang siswa tidak akan terlepas dari tiga lingkungan pendidikan yaitu pendidikan agama di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Peneliti mencoba memotret fenomena Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa di Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat untuk bisa menjawab adakah makna yang didapat oleh siswa dengan memanfaatkan ketiga lingkungan pendidikan tersebut, terutama pada Pendidikan Agama Islam. Pada dasarnya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan sejauh mana peserta didik mendapatkan Pendidikan Agama Islam di ketiga lingkungan tersebut dan mengetahui dapatkah peserta didik mengambil pemaknaan dalam mempelajarai Pendidikan Agama Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologi. Sesuai dengan pendekatannya, bahwa akhir dari penelitian ini hanya akan bermuara pada paradigma positivistik. Seperti John Creswell menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologi berarti membiarkan gejala-gejala yang disadari tersebut menampakkan diri. Perolehan data atau informasi dilakukan pada Siswa-Siswi SMA di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman siswa dalam menerima Pendidikan Agama Islam di keluarga, sekolah, dan masyarakat berbeda-beda. Pendidikan agama di keluarga lebih ditekankan pada nilai-nilai moral dan etika, sementara di sekolah lebih difokuskan pada pemahaman tentang ajaran Islam. Sedangkan, di masyarakat, pengalaman siswa lebih cenderung terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang tidak selalu mendukung pemahaman yang benar tentang agama Islam.","PeriodicalId":217896,"journal":{"name":"Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Geneologi PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32678/geneologipai.v10i1.8376","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pendidikan Agama Islam dalam konteks pendidikan formal di Indonesia telah menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional sejak era kemerdekaan. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu elemen penting dalam pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU no. 20 tahun 2003. Dalam prosesnya, pendidikan agama yang diperoleh seorang siswa tidak akan terlepas dari tiga lingkungan pendidikan yaitu pendidikan agama di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat. Peneliti mencoba memotret fenomena Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa di Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat untuk bisa menjawab adakah makna yang didapat oleh siswa dengan memanfaatkan ketiga lingkungan pendidikan tersebut, terutama pada Pendidikan Agama Islam. Pada dasarnya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan sejauh mana peserta didik mendapatkan Pendidikan Agama Islam di ketiga lingkungan tersebut dan mengetahui dapatkah peserta didik mengambil pemaknaan dalam mempelajarai Pendidikan Agama Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode fenomenologi. Sesuai dengan pendekatannya, bahwa akhir dari penelitian ini hanya akan bermuara pada paradigma positivistik. Seperti John Creswell menjelaskan bahwa pendekatan fenomenologi berarti membiarkan gejala-gejala yang disadari tersebut menampakkan diri. Perolehan data atau informasi dilakukan pada Siswa-Siswi SMA di Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman siswa dalam menerima Pendidikan Agama Islam di keluarga, sekolah, dan masyarakat berbeda-beda. Pendidikan agama di keluarga lebih ditekankan pada nilai-nilai moral dan etika, sementara di sekolah lebih difokuskan pada pemahaman tentang ajaran Islam. Sedangkan, di masyarakat, pengalaman siswa lebih cenderung terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang tidak selalu mendukung pemahaman yang benar tentang agama Islam.
自独立时代以来,伊斯兰教在正规教育背景下的教育一直是国家教育体系的一部分。伊斯兰宗教教育是实现《不宪法》中引入的国家教育目标的一个重要因素。2003年。在这个过程中,学生获得的宗教教育不包括家庭、学校和社区的宗教教育。研究人员试图拍摄伊斯兰教教育现象,使家庭、学校和社区的学生能够从这三个教育环境,特别是伊斯兰教教育中获得答案。基本上,这项研究的目的是描述学习者在这三个环境中接受伊斯兰教教育的程度,并确定学习者是否能够在学习伊斯兰教教育方面取得进步。所采用的研究方法是定性的现象学方法。按照他的方法,这项研究的结束将归结为积极的范例。正如约翰·克雷斯韦尔(John Creswell)所解释的那样,这种表现学的方法意味着让有意识的症状表现出来。在万隆的高中生中进行了数据或信息的检索。研究结果表明,学生在家庭、学校和社区接受伊斯兰教教育的经验各不相同。家庭宗教教育强调更多的道德和伦理价值观,而学校则更关注对伊斯兰教义的理解。然而,在社会上,学生的经验更容易受到周围环境的影响,这些环境并不总是支持对伊斯兰教的正确理解。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信