{"title":"THE UNITED STATES UNILATERAL WITHDRAWAL FROM THE RESTRICTIONS OF IRAN’S NUCLEAR PROGRAM IN JCPOA 2015 UNDER INTERNATIONAL LAW","authors":"Christopher Valerio Jovan","doi":"10.23920/pjil.v4i2.414","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nIn 2015, Iran with the P5 + 1 countries (China, France, Germany, Russia, Britain and the United States, as well as the European Union High Representative for Foreign Affairs and Security Policy) agreed on a JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) which deals with Iran's nuclear program. The Joint Comprehensive Plan of Action 2015 (JCPOA) is a controversial agreement. First, the JCPOA's status in international law is debated and is not considered as an international treaty. In the midst of the uncertainty over the status of the JCPOA, on May 8 2018, the United States unilaterally declared that it was withdrawing from the JCPOA. Even though the JCPOA has been endorsed by UN Security Council Resolution 2231 (2015). Thus, other JCPOA participating countries view the withdrawal of the United States as an act that is against international law. This article aims to determine whether the JCPOA is an international treaty and whether the withdrawal of the United States from the JCPOA is justified under international law. \nKeywords: JCPOA, UN Security Council Resolution, Withdrawal \n \nAbstrak \nPada tahun 2015, Iran dengan negara-negara P5+1 (China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan) menyepakati JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) mengenai pembatasan program nuklir Iran. Joint Comprehensive Plan of Action 2015 (JCPOA) merupakan perjanjian yang mengundang kontroversi. Pertama, status JCPOA mendapat perdebatan karena dianggap bukan perjanjian internasional. Kemudian pada 8 Mei 2018, Amerika Serikat secara sepihak menyatakan menarik diri dari JCPOA. Padahal JCPOA telah dimasukkan ke dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 (2015). Sehingga peserta JCPOA lainnya menganggap tindakan Amerika Serikat sebagai perbuatan yang bertentangan dengan hukum internasional. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah JCPOA merupakan suatu perjanjian internasional dan apakah penarikan diri Amerika Serikat dari JCPOA dapat dibenarkan berdasarkan hukum internasional. \nKata kunci: JCPOA, Penarikan Diri, Resolusi Dewan Keamanan PBB","PeriodicalId":177191,"journal":{"name":"Padjadjaran Journal of International Law","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Padjadjaran Journal of International Law","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23920/pjil.v4i2.414","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Abstract
In 2015, Iran with the P5 + 1 countries (China, France, Germany, Russia, Britain and the United States, as well as the European Union High Representative for Foreign Affairs and Security Policy) agreed on a JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) which deals with Iran's nuclear program. The Joint Comprehensive Plan of Action 2015 (JCPOA) is a controversial agreement. First, the JCPOA's status in international law is debated and is not considered as an international treaty. In the midst of the uncertainty over the status of the JCPOA, on May 8 2018, the United States unilaterally declared that it was withdrawing from the JCPOA. Even though the JCPOA has been endorsed by UN Security Council Resolution 2231 (2015). Thus, other JCPOA participating countries view the withdrawal of the United States as an act that is against international law. This article aims to determine whether the JCPOA is an international treaty and whether the withdrawal of the United States from the JCPOA is justified under international law.
Keywords: JCPOA, UN Security Council Resolution, Withdrawal
Abstrak
Pada tahun 2015, Iran dengan negara-negara P5+1 (China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat, serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan) menyepakati JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) mengenai pembatasan program nuklir Iran. Joint Comprehensive Plan of Action 2015 (JCPOA) merupakan perjanjian yang mengundang kontroversi. Pertama, status JCPOA mendapat perdebatan karena dianggap bukan perjanjian internasional. Kemudian pada 8 Mei 2018, Amerika Serikat secara sepihak menyatakan menarik diri dari JCPOA. Padahal JCPOA telah dimasukkan ke dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 (2015). Sehingga peserta JCPOA lainnya menganggap tindakan Amerika Serikat sebagai perbuatan yang bertentangan dengan hukum internasional. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui apakah JCPOA merupakan suatu perjanjian internasional dan apakah penarikan diri Amerika Serikat dari JCPOA dapat dibenarkan berdasarkan hukum internasional.
Kata kunci: JCPOA, Penarikan Diri, Resolusi Dewan Keamanan PBB
2015年,伊朗与P5 + 1国家(中国、法国、德国、俄罗斯、英国和美国以及欧盟外交与安全政策高级代表)就伊朗核问题达成了《联合全面行动计划》。2015年伊朗核问题全面协议(JCPOA)是一项有争议的协议。首先,全面协议在国际法中的地位存在争议,不被视为国际条约。2018年5月8日,在伊朗核问题全面协议实施前景不明的情况下,美国单方面宣布退出全面协议。尽管伊核协议已经得到了联合国安理会第2231(2015)号决议的支持。因此,其他参与《全面协议》的国家认为美国的退出是违反国际法的行为。本文旨在确定JCPOA是否为一项国际条约,以及美国退出JCPOA是否符合国际法。关键词:JCPOA,联合国安理会决议,退出摘要:2015年6月,伊朗,巴基斯坦,伊朗,伊朗P5+1(中国,法国,德国,俄罗斯,英国,美国,伊朗,土耳其,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗,伊朗2015年联合全面行动计划(JCPOA)联合全面行动计划(JCPOA)国际协议。2018年5月8日,美国宣布签署全面协议。Padahal JCPOA telah dimasukkan ke dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231(2015)。联合全面行动计划(JCPOA)的执行者,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国,中国。联合全面行动计划(联合全面行动计划),联合全面行动计划(联合全面行动计划),联合全面行动计划(联合全面行动计划)Kata kunci: JCPOA, Penarikan Diri, Resolusi Dewan Keamanan PBB