KESEPIAN DAN KECENDERUNGAN NARSISME PADA REMAJA PENYANDANG DISABILITAS FISIK PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI INDONESIA: STUDI KORELASI

Agustin Grace Alfeudi Prasetyo, Arthur Huwae
{"title":"KESEPIAN DAN KECENDERUNGAN NARSISME PADA REMAJA PENYANDANG DISABILITAS FISIK PENGGUNA MEDIA SOSIAL DI INDONESIA: STUDI KORELASI","authors":"Agustin Grace Alfeudi Prasetyo, Arthur Huwae","doi":"10.51602/cmhp.v5i2.92","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nBackground: The advancement of social media and increasingly sophisticated devices, makes teenagers interested in using it as a place to socialize online and reluctant to socialize in person. Adolescents with physical disabilities who have a tendency towards narcissism are more interested in things that only involve the desire to be loved and be the center of attention. Purpose: This study aims to determine the relationship between loneliness and narcissism tendencies in adolescents with physical disabilities when using social media. Methods:  The method used was quantitative with a correlation design. A total of 108 adolescents with physical disabilities aged 18-22 years using social media were used as research participants using purposive sampling technique. Loneliness was measured using University of California Loneliness Scale Version 3 (a= 0,828) and Narcissism was measured using narcissistic Personality Inventory (a= 0,867). Result: showed that loneliness and narcissism in adolescents with disabilities when using social media had a significant positive relationship (r= 0,897 with sig. = 0,000). Conclusion: Loneliness has contributes of 64% on narcissism tendencies. This reserach is an initial effort to prevent narcissistic tendencies among adolescents with disabilities, because researchers see that some perople with disabilities feel lonely constantly. \nABSTRAK \nLatar Belakang: Kemajuan media sosial dan gawai yang semakin canggih, membuat remaja tertarik menggunakannya sebagai tempat untuk bersosialisasi secara online dan enggan untuk bersosialisasi secara langsung. Remaja penyandang disabilitas fisik yang memiliki kecenderungan narsisme, lebih tertarik dengan hal yang hanya menyangkut keinginan untuk dicintai dan dijadikan pusat perhatian oleh orang lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disabilita fisik dalam penggunaan media sosial. Metode: Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain korelasi. Sebanyak 108 remaja penyandang disabilitas fisik berusia 18-22 tahun pengguna media sosial dijadikan sebagai partisipan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kesepian diukur menggunakan UCLA Loneliness Scale Version 3 (a = 0,828) dan lkecenderungan narsisme diukur menggunakan Narcissistic Personality Inventory (a= 0,867). Hasil: penelitian membuktikan bahwa kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disabilitas pengguna media sosial memiliki hubungan positif signifikan (r= 0,897 dengan sig. = 0,000). Kesimpulan: Kesepian memberi pengaruh sebesar 64% terhadap kecenderungan narsisme. Penelitian ini sebagai upaya awal guna mencegah kecenderungan narsisme di kalangan remaja penyandang disabilitas, karena peneliti melihat bahwa beberapa penyandang disabilitas merasa kesepian yang terus-menerus.","PeriodicalId":177011,"journal":{"name":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Community Mental Health and Public Policy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51602/cmhp.v5i2.92","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK Background: The advancement of social media and increasingly sophisticated devices, makes teenagers interested in using it as a place to socialize online and reluctant to socialize in person. Adolescents with physical disabilities who have a tendency towards narcissism are more interested in things that only involve the desire to be loved and be the center of attention. Purpose: This study aims to determine the relationship between loneliness and narcissism tendencies in adolescents with physical disabilities when using social media. Methods:  The method used was quantitative with a correlation design. A total of 108 adolescents with physical disabilities aged 18-22 years using social media were used as research participants using purposive sampling technique. Loneliness was measured using University of California Loneliness Scale Version 3 (a= 0,828) and Narcissism was measured using narcissistic Personality Inventory (a= 0,867). Result: showed that loneliness and narcissism in adolescents with disabilities when using social media had a significant positive relationship (r= 0,897 with sig. = 0,000). Conclusion: Loneliness has contributes of 64% on narcissism tendencies. This reserach is an initial effort to prevent narcissistic tendencies among adolescents with disabilities, because researchers see that some perople with disabilities feel lonely constantly. ABSTRAK Latar Belakang: Kemajuan media sosial dan gawai yang semakin canggih, membuat remaja tertarik menggunakannya sebagai tempat untuk bersosialisasi secara online dan enggan untuk bersosialisasi secara langsung. Remaja penyandang disabilitas fisik yang memiliki kecenderungan narsisme, lebih tertarik dengan hal yang hanya menyangkut keinginan untuk dicintai dan dijadikan pusat perhatian oleh orang lain. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disabilita fisik dalam penggunaan media sosial. Metode: Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain korelasi. Sebanyak 108 remaja penyandang disabilitas fisik berusia 18-22 tahun pengguna media sosial dijadikan sebagai partisipan penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kesepian diukur menggunakan UCLA Loneliness Scale Version 3 (a = 0,828) dan lkecenderungan narsisme diukur menggunakan Narcissistic Personality Inventory (a= 0,867). Hasil: penelitian membuktikan bahwa kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disabilitas pengguna media sosial memiliki hubungan positif signifikan (r= 0,897 dengan sig. = 0,000). Kesimpulan: Kesepian memberi pengaruh sebesar 64% terhadap kecenderungan narsisme. Penelitian ini sebagai upaya awal guna mencegah kecenderungan narsisme di kalangan remaja penyandang disabilitas, karena peneliti melihat bahwa beberapa penyandang disabilitas merasa kesepian yang terus-menerus.
印度尼西亚社交媒体用户身体残疾青少年的孤独和自恋倾向:相关研究
背景:社交媒体的进步和设备的日益复杂,使得青少年对将其作为在线社交的场所感兴趣,而不愿亲自社交。有自恋倾向的身体残疾青少年对那些只涉及渴望被爱和成为关注中心的事情更感兴趣。目的:本研究旨在探讨肢体残疾青少年在使用社交媒体时的孤独感与自恋倾向的关系。方法:采用相关设计的定量方法。采用有目的抽样方法,对108名18-22岁使用社交媒体的身体残疾青少年进行调查。孤独感采用加州大学孤独感量表第3版(a= 0.828)测量,自恋程度采用自恋人格量表(a= 0.867)测量。结果:残障青少年使用社交媒体时的孤独感与自恋呈显著正相关(r= 0.897, sig = 0000)。结论:孤独对自恋倾向有64%的贡献。这项研究是防止残疾青少年自恋倾向的初步努力,因为研究人员发现一些残疾人经常感到孤独。【摘要】拉塔贝拉康:kemarjuan media social dan gawai yang semakin changgih, memhaja tertarik menggunakannya sebagai tempat untuk bersosialisasi secara online danenggan untuk bersosialisasasangsung。Remaja penyandang残障人士是一名残疾人士,他是一名残疾人士,他是一名残疾人士,他是一名残疾人士。图胡安:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disability . fisik dalam penggunaan media social。方法:方法:方法阳狄纳坎,方法乙图,方法乙图,方法乙图,方法乙图,方法乙图,方法乙图。108残障人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士,残疾人士。Kesepian diukur menggunakan UCLA孤独量表第3版(a= 0.828)和kecenderungan narsisme diukur menggunakan自恋人格量表(a= 0.867)。Hasil: penelitian membuktikan bahwa kesepian dengan kecenderungan narsisme pada remaja penyandang disabilitas pengguna media social memiliki hubungan positive significance (r= 0.897, dengan sig = 0000)。kespulan: Kesepian成员pengaruh sebesar占64%,是kesenderungan narisme的成员。Penelitian ini sebagai upaya awaya是一种特殊的精神疾病,它是一种特殊的精神疾病,它是一种特殊的精神疾病。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信