Niko Gusprastomo, Wahyu Wardana, Gigih A. Irfatongga
{"title":"MENGUKUR KEBERHASILAN REKLAMASI PASCATAMBANG MENGGUNAKAN BIOINDIKATOR DI PT. KALTIM PRIMA COAL","authors":"Niko Gusprastomo, Wahyu Wardana, Gigih A. Irfatongga","doi":"10.36986/impj.v3i2.48","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Studi ini, bertujuan untuk mengukur peran ekosistem reklamasi pascatambang PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) sebagai ekosistem penyangga kehidupan. Keberhasilan reklamasi diukur berdasarkan acuan bioindikator kondisi ekologis area rona awal. Kondisi ekologis yang diamati, meliputi kehadiran mamalia dan burung, populasi bakteri penambat fosfat dan nitrogen dan tingkat keanekaragaman hayati. Pengamatan flora untuk area reklamasi, menggunakan petak ukur permanen (PUP) berukuran 20m x 20m. Sedangkan pada hutan alam, menggunakan PUP berukuran 20m x 100m, mewakili area rona awal Sangatta dan Bengalon, seluruhnya berjumlah 42 plot. Untuk pengamatan fauna menggunakan dua metode, yakni pengamatan langsung dan pengamatan tidak langsung. Pengamatan langsung, yaitu perjumpaan dan kamera trap, sedangkan pengamatan tidak langsung, menggunakan identifikasi jejak, kotoran, bekas cakar, bulu, sarang, dan suara. Penilaian bioindikator menggunakan rumus Indeks keragaman Shannon-Wiener, Indeks Similaritas Sorensen, dan Indeks kehadiran mamalia. Hasil studi, untuk nilai keanekaragaman hayati kelompok tumbuhan di area reklamasi 3.2 satuan dan 3.4 satuan pada area rona awal. Sedangkan untuk kelimpahan jenis, area reklamasi sebesar 83 jenis berbanding 53 jenis pada rona awal. Dengan nilai indeks kesamaan jenis sebesar 25%. Untuk kehadiran mamalia area reklamasi sebesar 24 jenis berbanding 15 jenis pada rona awal. Kehadiran burung area reklamasi berjumlah 54 jenis dan 31 jenis pada rona awal. Populasi bakteri penambat fosfat untuk area reklamasi sebesar 0.06 x 107 cfu/ml dan rona awal nol. Untuk populasi bakteri penambat nitrogen area reklamasi sebesar 1.33 x 107 cfu/ml, sedangkan rona awal 0.82 x 107 cfu/ml. Dengan demikian, reklamasi pascatambang KPC telah mampu berperan sebagai ekoisistem penyangga kehidupan. ","PeriodicalId":239963,"journal":{"name":"Indonesian Mining Professionals Journal","volume":"177 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Mining Professionals Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36986/impj.v3i2.48","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Studi ini, bertujuan untuk mengukur peran ekosistem reklamasi pascatambang PT Kaltim Prima Coal (PT KPC) sebagai ekosistem penyangga kehidupan. Keberhasilan reklamasi diukur berdasarkan acuan bioindikator kondisi ekologis area rona awal. Kondisi ekologis yang diamati, meliputi kehadiran mamalia dan burung, populasi bakteri penambat fosfat dan nitrogen dan tingkat keanekaragaman hayati. Pengamatan flora untuk area reklamasi, menggunakan petak ukur permanen (PUP) berukuran 20m x 20m. Sedangkan pada hutan alam, menggunakan PUP berukuran 20m x 100m, mewakili area rona awal Sangatta dan Bengalon, seluruhnya berjumlah 42 plot. Untuk pengamatan fauna menggunakan dua metode, yakni pengamatan langsung dan pengamatan tidak langsung. Pengamatan langsung, yaitu perjumpaan dan kamera trap, sedangkan pengamatan tidak langsung, menggunakan identifikasi jejak, kotoran, bekas cakar, bulu, sarang, dan suara. Penilaian bioindikator menggunakan rumus Indeks keragaman Shannon-Wiener, Indeks Similaritas Sorensen, dan Indeks kehadiran mamalia. Hasil studi, untuk nilai keanekaragaman hayati kelompok tumbuhan di area reklamasi 3.2 satuan dan 3.4 satuan pada area rona awal. Sedangkan untuk kelimpahan jenis, area reklamasi sebesar 83 jenis berbanding 53 jenis pada rona awal. Dengan nilai indeks kesamaan jenis sebesar 25%. Untuk kehadiran mamalia area reklamasi sebesar 24 jenis berbanding 15 jenis pada rona awal. Kehadiran burung area reklamasi berjumlah 54 jenis dan 31 jenis pada rona awal. Populasi bakteri penambat fosfat untuk area reklamasi sebesar 0.06 x 107 cfu/ml dan rona awal nol. Untuk populasi bakteri penambat nitrogen area reklamasi sebesar 1.33 x 107 cfu/ml, sedangkan rona awal 0.82 x 107 cfu/ml. Dengan demikian, reklamasi pascatambang KPC telah mampu berperan sebagai ekoisistem penyangga kehidupan.
本研究旨在衡量活体生态系统PT Kaltim Prima Coal (PT KPC)作为生命维持系统的作用。开垦成功是根据生物指标测量早期红斑区域的生态状况。观察到的生态条件包括哺乳动物和鸟类的存在,磷酸盐和氮的增殖细菌和生物多样性水平。对填海区的弗洛拉观察,使用一个永久性的量规(PUP)尺寸为20m×20m。而在自然森林中,用一个20米×100米的幼崽幼崽,代表了Sangatta和bengal早期的rona区域,共42个地块。使用两种直接观察和间接观察的方法来观察动物。最初的观察,即围捕和陷阱摄像机,而间接观察,使用跟踪、污垢、爪印、皮毛、巢穴和声音识别。生物指标评估使用了山纳多样性指数、索伦森Similaritas Sorensen指数和哺乳动物存在指数。研究表明,在早期红斑区域3.2个单位和3.4个单位的植物群多样性的价值。至于类型的丰富性,原填海面积为83种至53种。具有25%的相似指数类型。在早期的红斑上,有24种对15种的哺乳动物填海造地。在早期的红斑上,有54种鸟类和31种鸟类出现在填海区。填海造地化面积0.06×107 cfu/ml,初始红斑为0。用于填海氮养基的数量为1.33 x 107 /ml,而初始为0.82 x 107 cfu/ml。因此,KPC的pascatambang改造成为了生命的缓冲生态系统。