Yorgen Kaharap, Dotrimensi Dotrimensi, F. Setiawan, Reny Puspita Sari Nasution
{"title":"Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat","authors":"Yorgen Kaharap, Dotrimensi Dotrimensi, F. Setiawan, Reny Puspita Sari Nasution","doi":"10.36908/akm.v3i2.650","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Populasi penduduk yang semakin bertambah berimbas pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang berasal dari ikan. Hal ini secara langsung meningkatkan permintaan sumber protein hewani tersebut. Salah satu jenis sumber protein hewani yang banyak beredar di pasaran adalah ikan lele (Clarias batrachus). Selama ini, lele menyumbang 10% produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai 17%–18%. Seiring dengan naiknya tingkat konsumsi muncul beberapa budidaya varietas baru yang kualitasnya lebih unggul. Terobosan yang telah dilakukan oleh Balai Besar ikan air tawar Sukabumi adalah menghasilkan varietas baru yakni Lele Sangkuriang. Ikan Lele Sangkuriang memiliki keunggulan mampu hidup dalam kepadatan tebar yang tinggi, tahan terhadap penyakit, memiliki rasio pemberian pakan berbanding pertumbuhan daging yang baik serta waktu panen yang cepat. mahalnya harga pakan ternak di Kalimantan Tengah sehingga perlu adanya solusi pakan ternak yang murah di dapat oleh sebab itu maka dianggap pengtuk untuk dilaksanakannya program PkM Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Usaha peternakan merupakan mata pencaharian utama bagi penduduk di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean yang hampir seluruh Penduduk, lebih dari 75% berprofesi sebagai petani dan peternak dengan berbagai tingkatan. Pengabdian melalui Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Metode yang digunakan adalah pelatihan tentang Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa masyarakat dapat mengerti dan bisa memanfaatkan potensi sumber daya yang ramah lingkungan sebagai solusi dari alternative pakan ternak bagi Masyarakat Desa di desanya serta memenuhi kebutuhan pakan ternak di Desa Karang Tunggal.","PeriodicalId":183865,"journal":{"name":"AKM: Aksi Kepada Masyarakat","volume":"135 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AKM: Aksi Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36908/akm.v3i2.650","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Populasi penduduk yang semakin bertambah berimbas pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan protein hewani yang berasal dari ikan. Hal ini secara langsung meningkatkan permintaan sumber protein hewani tersebut. Salah satu jenis sumber protein hewani yang banyak beredar di pasaran adalah ikan lele (Clarias batrachus). Selama ini, lele menyumbang 10% produksi perikanan budidaya nasional dengan tingkat pertumbuhan yang mencapai 17%–18%. Seiring dengan naiknya tingkat konsumsi muncul beberapa budidaya varietas baru yang kualitasnya lebih unggul. Terobosan yang telah dilakukan oleh Balai Besar ikan air tawar Sukabumi adalah menghasilkan varietas baru yakni Lele Sangkuriang. Ikan Lele Sangkuriang memiliki keunggulan mampu hidup dalam kepadatan tebar yang tinggi, tahan terhadap penyakit, memiliki rasio pemberian pakan berbanding pertumbuhan daging yang baik serta waktu panen yang cepat. mahalnya harga pakan ternak di Kalimantan Tengah sehingga perlu adanya solusi pakan ternak yang murah di dapat oleh sebab itu maka dianggap pengtuk untuk dilaksanakannya program PkM Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Usaha peternakan merupakan mata pencaharian utama bagi penduduk di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean yang hampir seluruh Penduduk, lebih dari 75% berprofesi sebagai petani dan peternak dengan berbagai tingkatan. Pengabdian melalui Pelatihan Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Metode yang digunakan adalah pelatihan tentang Pengembangan Maggot sebagai Pakan Ternak di Desa Karang Tunggal, Kec Parenggean sebagai Model Kewirausahaan Sosial Masyarakat. Hasil pengabdian ini menunjukan bahwa masyarakat dapat mengerti dan bisa memanfaatkan potensi sumber daya yang ramah lingkungan sebagai solusi dari alternative pakan ternak bagi Masyarakat Desa di desanya serta memenuhi kebutuhan pakan ternak di Desa Karang Tunggal.