{"title":"Analisis Persebaran Karbon Dioksida di Ruang Kampus Universitas Batanghari","authors":"Guntar Marolop S, Suhendra Suhendra","doi":"10.33087/civronlit.v7i2.99","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu jenis gas yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah gas karbon dioksida (CO2) karena merupakan salah satu unsur gas rumah kaca (GRK) yang menjadi pemicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Universitas Batanghari (Unbari) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jambi difungsikan sebagai ruang beraktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Minimnya vegetasi di ruang kampus Unbari maka perlu diketahui besar dan persebaran CO2. Ruang yang minim RTH akan mempengaruhi besar dan persebaran CO2. Bila CO2 ruang kampus Unbari melebihi baku mutu maka akan berpengaruh pada kesehatan civitas akademika. Menurut Permenkes No. 1077 Tahun 2011, persebaran CO2 yang melebihi 350 ppm akan mempengaruhi tingkat kesehatan manusia. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian tentang besar dan sebaran konsentrasi CO2 di ruang kampus Unbari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk menggambarkan besar dan persebaran gas CO2 dan suhu di ruang terbuka dan ruang kuliah Unbari. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer diukur dengan alat ukur CO2 meter. Pengukuran dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Data primer CO2 dan suhu (T) hasil pengukuran disusun dalam bentuk tabel dan digambarkan secara grafik. Data sekunder diperoleh dari refrensi yang berhubungan dengan CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pagi, siang dan sore hari di ruang terbuka terukur bahwa kadar CO2 mencapai (361-531) ppm melebihi yang dipersyaratkan oleh Permenkes No. 1077 Tahun 2011 yakni sebesar 350 ppm. Konsentrasi CO2 di ruang terbuka depan Unbari lebih tinggi yakni (385-1004) ppm. Tingginya CO2 ini dipengaruhi oleh kepadatan lalulintas jalan Slamet Riyadi di depan kampus Unbari. Konsentrasi CO2 di ruang kuliah paling tinggi 758 ppm, masih memenuhi Permenkes No. 1077 Tahun 2011.","PeriodicalId":256098,"journal":{"name":"Jurnal Civronlit Unbari","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Civronlit Unbari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33087/civronlit.v7i2.99","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Salah satu jenis gas yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah gas karbon dioksida (CO2) karena merupakan salah satu unsur gas rumah kaca (GRK) yang menjadi pemicu terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Universitas Batanghari (Unbari) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di kota Jambi difungsikan sebagai ruang beraktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Minimnya vegetasi di ruang kampus Unbari maka perlu diketahui besar dan persebaran CO2. Ruang yang minim RTH akan mempengaruhi besar dan persebaran CO2. Bila CO2 ruang kampus Unbari melebihi baku mutu maka akan berpengaruh pada kesehatan civitas akademika. Menurut Permenkes No. 1077 Tahun 2011, persebaran CO2 yang melebihi 350 ppm akan mempengaruhi tingkat kesehatan manusia. Oleh karenanya perlu dilakukan penelitian tentang besar dan sebaran konsentrasi CO2 di ruang kampus Unbari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk menggambarkan besar dan persebaran gas CO2 dan suhu di ruang terbuka dan ruang kuliah Unbari. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer diukur dengan alat ukur CO2 meter. Pengukuran dilakukan pada pagi, siang dan sore hari. Data primer CO2 dan suhu (T) hasil pengukuran disusun dalam bentuk tabel dan digambarkan secara grafik. Data sekunder diperoleh dari refrensi yang berhubungan dengan CO2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pagi, siang dan sore hari di ruang terbuka terukur bahwa kadar CO2 mencapai (361-531) ppm melebihi yang dipersyaratkan oleh Permenkes No. 1077 Tahun 2011 yakni sebesar 350 ppm. Konsentrasi CO2 di ruang terbuka depan Unbari lebih tinggi yakni (385-1004) ppm. Tingginya CO2 ini dipengaruhi oleh kepadatan lalulintas jalan Slamet Riyadi di depan kampus Unbari. Konsentrasi CO2 di ruang kuliah paling tinggi 758 ppm, masih memenuhi Permenkes No. 1077 Tahun 2011.