{"title":"Catatan Managing Editor JPS: Milan kundera, ayah, karyawan senior pada masa pandemi","authors":"M. Akhyar","doi":"10.7454/jps.2022.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebagai dosen dan juga penguji skripsi di program studi sarjana psikologi, setahun terakhir ini saya sering mendengar kritik dari kolega sesama dosen tentang topik skripsi mahasiswa selama pandemi cum Pembelajaran Jarak Jauh. Teman-teman dosen melihat, banyak mahasiswa psikologi menganggap topik penelitiannya menjadi terasa urgen, bahkan lebih jauh menawar-kan suatu novelty hanya karena meletakkan frase “pada masa pandemi COVID-19” di akhir judul skripsinya. Kritik ini saya kira sebagian besar benar belaka, tetapi saya juga punya semacam pledoi bukan kawan-kawan maha-siswa tingkat akhir ini. Dengan sedikit ketekunan dalam melakukan studi literatur dan menemukan state of the art dari fenomena atau variabel yang diteliti tersebut sebelum pandemi terjadi dan menemukan research gap sesuai fakta atau fenomena yang ditangkap selama pandemi, studi-studi dengan embel-embel “pada masa pandemi” ini akan terasa relevan dan layak dibaca. Lebih jauh mengutip Milan Kundera dari bukunya The Book of Laughter and Forgetting, “The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting”. Marilah kita merayakan riset bercap “Era Pandemi” ini sebagai ikhtiar melawan lupa, bahwa catatan akademik ini bisa digunakan kelak jika manusia harus menghadapi mala yang mirip. \nSemangat ini pulalah yang mendorong redaksi memuat tiga riset bertema “COVID-19” dalam terbitan volume 20 nomor 2 ini. Di luar topik pandemi, tiga dari tujuh artikel juga merupakan riset terkait pengembangan alat ukur. Satu pertanda bahwa di masa depan redaksi sangat berharap semakin banyak riset-riset pengembangan alat ukur yang kredibel dan kreatif di sains perilaku terutama dalam ranah Psikologi Sosial. Dua naskah lain yang terbit di edisi kali ini mengupas topik yang cukup menarik: pada ayah yang memiliki anak dengan spektrum autism dan pembelajaran informal pada karyawan senior.","PeriodicalId":282612,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Sosial","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/jps.2022.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sebagai dosen dan juga penguji skripsi di program studi sarjana psikologi, setahun terakhir ini saya sering mendengar kritik dari kolega sesama dosen tentang topik skripsi mahasiswa selama pandemi cum Pembelajaran Jarak Jauh. Teman-teman dosen melihat, banyak mahasiswa psikologi menganggap topik penelitiannya menjadi terasa urgen, bahkan lebih jauh menawar-kan suatu novelty hanya karena meletakkan frase “pada masa pandemi COVID-19” di akhir judul skripsinya. Kritik ini saya kira sebagian besar benar belaka, tetapi saya juga punya semacam pledoi bukan kawan-kawan maha-siswa tingkat akhir ini. Dengan sedikit ketekunan dalam melakukan studi literatur dan menemukan state of the art dari fenomena atau variabel yang diteliti tersebut sebelum pandemi terjadi dan menemukan research gap sesuai fakta atau fenomena yang ditangkap selama pandemi, studi-studi dengan embel-embel “pada masa pandemi” ini akan terasa relevan dan layak dibaca. Lebih jauh mengutip Milan Kundera dari bukunya The Book of Laughter and Forgetting, “The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting”. Marilah kita merayakan riset bercap “Era Pandemi” ini sebagai ikhtiar melawan lupa, bahwa catatan akademik ini bisa digunakan kelak jika manusia harus menghadapi mala yang mirip.
Semangat ini pulalah yang mendorong redaksi memuat tiga riset bertema “COVID-19” dalam terbitan volume 20 nomor 2 ini. Di luar topik pandemi, tiga dari tujuh artikel juga merupakan riset terkait pengembangan alat ukur. Satu pertanda bahwa di masa depan redaksi sangat berharap semakin banyak riset-riset pengembangan alat ukur yang kredibel dan kreatif di sains perilaku terutama dalam ranah Psikologi Sosial. Dua naskah lain yang terbit di edisi kali ini mengupas topik yang cukup menarik: pada ayah yang memiliki anak dengan spektrum autism dan pembelajaran informal pada karyawan senior.
作为一名心理学本科课程的讲师和批判员,在过去的一年里,我经常听到来自教授同事关于学生论文主题的批评。教授们的朋友们指出,许多心理学专业的学生发现,他的研究主题变得如此紧迫,仅仅因为在论文标题的末尾放置了一个短语“在COVID-19大流行”,就提出了一部小说。我认为这种批评在很大程度上是正确的,但我也有一些特殊的借口,而不是这些优等生朋友。在进行文献研究和发现在大流行之前所研究的现象或变量的艺术状态,并根据大流行期间所捕捉到的事实或现象进行研究,这些带有“大流行时期”字样的研究将具有相关性和可读性。引用米兰·昆德拉(米兰·昆德拉)的著作《欢笑与遗忘之书》(The Book of Laughter and forgets)。让我们庆祝“大流行时代”的研究,为了避免遗忘,这一学术记录可以在以后使用,如果人类必须面对类似的马拉。正是这种热情促使编辑们在第20卷第2期的《COVID-19》中包含了三次主题研究。除了大流行,七篇文章中有三篇是与测量设备开发相关的研究。这是一个迹象,在未来的编辑们期待越来越多的可信和有创造力的行为科学,特别是在社会心理学领域。在这一版本中发表的另外两篇文章讨论了一个非常有趣的话题:父亲有一个孩子,他的自闭症谱系和高级雇员的非正式学习。