Analisis Maqasid Asy-Syari’ah Terhadap Radikalisme Keagamaan Di Indonesia

Maimun Maimun, M. Mawardi
{"title":"Analisis Maqasid Asy-Syari’ah Terhadap Radikalisme Keagamaan Di Indonesia","authors":"Maimun Maimun, M. Mawardi","doi":"10.24042/AS-SIYASI.V1I1.8539","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Isu-isu radikalisme, fundamentalisme, terorisme, militanisme, ekslusifisme, dan intoleran menjadi perbincangan publik yang terus mengemuka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Tidak terkecuali di Indonesia dengan simbol-simbol keagamaan, sehingga muncul term “radikalisme Islam”, “agama radikal” dan term-term lain yang konotasinya justru memojokkan umat Islam. Artikel ini bertujuan membahas persoalan radikalisme agama di Indonesia dengan pendekatan maqasid asy-syari’ah. Terdapat dua permasalahan utama yang akan didiskusikan dalam artikel ini. Petama, Faktor-faktor apasajakah yang menyebabkan terjadinya gerakan radikalisme keagamaan? dan kedua, bagaimana cara untuk  menanggulanginya?. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhnya radikalisme di Indonesia diantaranya faktor sosial politik, pemahaman dan fanatisme agama, faktor kultural, faktor ideologis dan faktor kebijakan pemerintah. Adapun upaya penanggulannya dapat ditempuh melalui dua jalur, jalur internal yaitu dengan pola pemahaman dan interpretasi terhadap teks-teks keagamaan dan mengintensifkan pola dialogis. Sedangkan melalui jalur eksternal yaitu meminimalisir gerakan radikalisme melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengedepankan sifat persuasive dan rasa persaudaraan bukan dengan melakukan pergerakan perlawanan dan kekerasan karena kemudharatan tidak bisa diselesaikan dengan kemudaratan yang lain (aḍ-ḍarar lᾱ yuzᾱlu bi aḍ-ḍarᾱr miṡlih).","PeriodicalId":252033,"journal":{"name":"As-Siyasi : Journal of Constitutional Law","volume":"11 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"As-Siyasi : Journal of Constitutional Law","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24042/AS-SIYASI.V1I1.8539","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Isu-isu radikalisme, fundamentalisme, terorisme, militanisme, ekslusifisme, dan intoleran menjadi perbincangan publik yang terus mengemuka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Tidak terkecuali di Indonesia dengan simbol-simbol keagamaan, sehingga muncul term “radikalisme Islam”, “agama radikal” dan term-term lain yang konotasinya justru memojokkan umat Islam. Artikel ini bertujuan membahas persoalan radikalisme agama di Indonesia dengan pendekatan maqasid asy-syari’ah. Terdapat dua permasalahan utama yang akan didiskusikan dalam artikel ini. Petama, Faktor-faktor apasajakah yang menyebabkan terjadinya gerakan radikalisme keagamaan? dan kedua, bagaimana cara untuk  menanggulanginya?. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhnya radikalisme di Indonesia diantaranya faktor sosial politik, pemahaman dan fanatisme agama, faktor kultural, faktor ideologis dan faktor kebijakan pemerintah. Adapun upaya penanggulannya dapat ditempuh melalui dua jalur, jalur internal yaitu dengan pola pemahaman dan interpretasi terhadap teks-teks keagamaan dan mengintensifkan pola dialogis. Sedangkan melalui jalur eksternal yaitu meminimalisir gerakan radikalisme melalui kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengedepankan sifat persuasive dan rasa persaudaraan bukan dengan melakukan pergerakan perlawanan dan kekerasan karena kemudharatan tidak bisa diselesaikan dengan kemudaratan yang lain (aḍ-ḍarar lᾱ yuzᾱlu bi aḍ-ḍarᾱr miṡlih).
随着信息技术的发展,激进主义、原教旨主义、恐怖主义、民兵主义、排外主义和不宽容成为公众、民族和国家生活的主导话题。在印度尼西亚,宗教符号以及“伊斯兰激进主义”、“激进宗教”和其他限制伊斯兰教的术语也不例外。本文旨在探讨印尼的宗教激进主义。本文将讨论两个主要问题。首先,是什么因素导致了宗教激进主义运动?第二,如何预防?研究结果表明,导致印尼激进主义增长的因素包括社会政治、宗教理解和狂热、文化因素、意识形态因素和政府政策因素。至于暂停工作,它可以通过两种渠道,即理解和解释宗教文本的内部渠道,强化对话模式。通过外部渠道,即减少激进主义运动则出自persuasive性质的政府政策和不认为兄弟会进行抵抗和暴力行动,因为kemudharatan不能解决其他的kemudaratan (aḍ-ḍarar lᾱyuzᾱ你biḍa - rḍarᾱmiṡlih)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信