{"title":"IDENTIFIKASI SAMPAH PESISIR DI DESA RUMAH TIGA KOTA AMBON","authors":"N. Tuhumury, I. Kaliky","doi":"10.30598/TRITONVOL15ISSUE1PAGE30-39","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Coastal debris is a global problem sourced from human or anthropogenic activities. Coastal debris has an influence on the growth of organisms in the waters and also for humans as users of coastal resources. The study was conducted on April 2018 in the Rumah Tiga Village, Teluk Ambon District to identify and to analyze coastal debris which consists of type, relative weight and density of the debris. Sample of debris was collected by using Line Transect method. The debris collected was filtered by using a 2.5 cm size sieve for macro debris and a 0.5 cm sieve for meso debris. The filtered debris was then identified based on the debris classification system of UNEP (United Nation Environment Program). The results showed that glass fragments and ceramics had the highest amount and density both in meso and macro debrises while building material in the form of rubble cement had the highest percentage of weight. Metal and plastic debris were also found in small amount, however both debrises are well known have negative influence on the growth of marine organisms. \n Keywords: Coastal debris, glass and ceramic, heavy metal, plastic, Rumah Tiga Village \n \nABSTRAK \nSampah pesisir merupakan permasalahan global yang berasal dari aktivitas manusia atau antropogenik. Sampah ini memberikan pengaruh bagi pertumbuhan organisme di perairan dan juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi serta menganalisis sampah pesisir meliputi jumlah jenis, persentase berat dan kepadatan sampah di Desa Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian dilakukan pada April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon. Pengumpulan data sampah dilakukan menggunakan metode Line Transect. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah meso dan makro. Sampah makro diperoleh melalui proses penyaringan dengan ayakan ukuran 2,5 cm, sedangkan untuk sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5 cm. Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan sistem klasifikasi sampah UNEP (United Nation Environment Programme), selanjutnya dianalisis persentase berat dan kepadatan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso dan makro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi. Presentase berat tertinggi ditunjukkan pada klasifikasi sampah material bangunan berupa bongkahan semen. Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memiliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan.","PeriodicalId":413526,"journal":{"name":"TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/TRITONVOL15ISSUE1PAGE30-39","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Abstract
Coastal debris is a global problem sourced from human or anthropogenic activities. Coastal debris has an influence on the growth of organisms in the waters and also for humans as users of coastal resources. The study was conducted on April 2018 in the Rumah Tiga Village, Teluk Ambon District to identify and to analyze coastal debris which consists of type, relative weight and density of the debris. Sample of debris was collected by using Line Transect method. The debris collected was filtered by using a 2.5 cm size sieve for macro debris and a 0.5 cm sieve for meso debris. The filtered debris was then identified based on the debris classification system of UNEP (United Nation Environment Program). The results showed that glass fragments and ceramics had the highest amount and density both in meso and macro debrises while building material in the form of rubble cement had the highest percentage of weight. Metal and plastic debris were also found in small amount, however both debrises are well known have negative influence on the growth of marine organisms.
Keywords: Coastal debris, glass and ceramic, heavy metal, plastic, Rumah Tiga Village
ABSTRAK
Sampah pesisir merupakan permasalahan global yang berasal dari aktivitas manusia atau antropogenik. Sampah ini memberikan pengaruh bagi pertumbuhan organisme di perairan dan juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi serta menganalisis sampah pesisir meliputi jumlah jenis, persentase berat dan kepadatan sampah di Desa Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian dilakukan pada April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon. Pengumpulan data sampah dilakukan menggunakan metode Line Transect. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah meso dan makro. Sampah makro diperoleh melalui proses penyaringan dengan ayakan ukuran 2,5 cm, sedangkan untuk sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5 cm. Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan sistem klasifikasi sampah UNEP (United Nation Environment Programme), selanjutnya dianalisis persentase berat dan kepadatan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso dan makro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi. Presentase berat tertinggi ditunjukkan pada klasifikasi sampah material bangunan berupa bongkahan semen. Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memiliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan.
海岸垃圾是由人类或人为活动引起的全球性问题。海岸碎片对水中生物的生长有影响,也对作为海岸资源使用者的人类有影响。该研究于2018年4月在Teluk Ambon地区的Rumah Tiga村进行,旨在识别和分析海岸碎片,包括碎片的类型、相对重量和密度。采用样线法采集碎片样本。收集到的碎片使用2.5 cm大小的筛子过滤宏观碎片,0.5 cm大小的筛子过滤中观碎片。然后根据联合国环境规划署(UNEP)的碎片分类系统对过滤后的碎片进行识别。结果表明,中宏观碎片中玻璃碎片和陶瓷的数量和密度最高,而碎石水泥形式的建筑材料的重量百分比最高。此外,还发现了少量金属和塑料碎片,但众所周知,这两种碎片对海洋生物的生长有负面影响。关键词:海岸碎屑,玻璃和陶瓷,重金属,塑料,Rumah Tiga村Sampah ini成员,kan pengaruh bagi pertumbuhan有机体,perairan和juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir。Tujuan dari penelitian ini yyitu mengidentifikasi serta menganalis sampais pesisir meliputi jumlah jenis,代表了一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子。Penelitian dilakukan pada April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon。彭普兰资料样本:dilakukan menggunakan方法线样带。Sampah yang dikumpulkan terdiri dari Sampah meso dan makro。Sampah makro diperoleh melalui propropenyaringan和dengan ayakan ukuran 2,5厘米,sedangkan untuk Sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5厘米。Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan system kllasifikasi sampah UNEP(联合国环境规划署),selanjutnya dianalysis代表berat dan kepadatan sampah。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso danmakro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi。提出了一种新型的生物合成材料,即“双柱”、“双柱”、“双柱”和“双柱”。Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memoriliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan。