{"title":"EKSISTENSI RITUAL NELAYAN BAJO PADA ACARA PENURUNAN PERAHU BARU DI PETOAHA, KENDARI","authors":"Nurming Saleh","doi":"10.36869/wjsb.v9i2.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan upacara ritual dalam menurunkan perahu baru pada masyarakat nelayan Bajo yang berdiam di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Bagi orang Bajo, laut dan perahu merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya telah menjadi satu pada saat orang Bajo mencari nafkah di laut. Oleh karena itu, upacara ritual tersebut dilakukan dalam upaya menjaga keselamatan perahu dengan baik dalam mengakses sumber daya laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan (observasi), wawancara, dan studi pustaka (data sekunder). Hasil penilitian menunjukkan bahwa sampai saat ini, orang Bajo masih melakukan aktivitas ritual upacara selamatan dalam rangka penurunan perahu baru sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa di laut (Mbombongana Lao) agar mereka mendapatkan rezeki yang banyak, ketenangan, kedamaian, dan perlindungannya. Bahan-bahan yang disajikan dalam upacara tersebut mempunyai makna tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, upacara ritual menurunkan perahu sudah mengalami pergeseran dalam tata cara pelaksanaannya, sejumlah perlengkapan upacara yang harus disiapkan sebelumnya telah mengalami perubahan sekarang ini.","PeriodicalId":374972,"journal":{"name":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36869/wjsb.v9i2.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan upacara ritual dalam menurunkan perahu baru pada masyarakat nelayan Bajo yang berdiam di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Bagi orang Bajo, laut dan perahu merupakan dua sisi yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya telah menjadi satu pada saat orang Bajo mencari nafkah di laut. Oleh karena itu, upacara ritual tersebut dilakukan dalam upaya menjaga keselamatan perahu dengan baik dalam mengakses sumber daya laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan (observasi), wawancara, dan studi pustaka (data sekunder). Hasil penilitian menunjukkan bahwa sampai saat ini, orang Bajo masih melakukan aktivitas ritual upacara selamatan dalam rangka penurunan perahu baru sebagai bentuk penghormatan kepada penguasa di laut (Mbombongana Lao) agar mereka mendapatkan rezeki yang banyak, ketenangan, kedamaian, dan perlindungannya. Bahan-bahan yang disajikan dalam upacara tersebut mempunyai makna tersendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, upacara ritual menurunkan perahu sudah mengalami pergeseran dalam tata cara pelaksanaannya, sejumlah perlengkapan upacara yang harus disiapkan sebelumnya telah mengalami perubahan sekarang ini.
这篇文章是一项研究的目的,目的是确定住在肯达里市(Kendari village of jalan toaha)的巴约渔民社区的宗教仪式是否存在。对巴约人来说,当巴约人在海上谋生时,海和船是不可分割的两面。因此,这种仪式是为了确保船只在获取海洋资源方面的安全。本研究采用的方法是一种通过观察(观察)、采访和库研究(次要数据)收集技术的定性方法。调查结果显示,到目前为止,巴约人仍在举行祭祀仪式,以纪念他们的新船(Mbombongana Lao),以确保他们有充足的食物、安宁、和平和保护。在仪式中提供的材料有其独特的含义。随着时间的推移,失事船只的仪式已经在执行过程中发生了变化,一些事先准备好的仪式用品今天已经发生了变化。