{"title":"PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBANTUAN SIMULASI PHET TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATERI TUMBUKAN","authors":"Arif Alridha, Sirry Alvina, Nuraini Fatmi","doi":"10.29103/relativitas.v4i2.3797","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode praktikum berbantuan simulasi PhET terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi momentum dan impuls di SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) dengan desain control group pretest posttest dan pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Pengambilan data dilakukan di kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 14 orang dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 14 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan aplikasi SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET, memperoleh rata-rata hasil posttest mencapai 82,5, sedangkan kelas yang diajarkan dengan metode konvensional, rata-rata hasil posttest yang diperoleh hanya mencapai 73,928. Dengan demikian kelas yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji independent sample t test. diperoleh nilai sigifikan (1-tailed) sebesar 0,0175. Nilai signifikan (1-tailed) jatuh pada daerah penolakan hipotesis nol (H0) yang berarti Kelas eksperimen yang diberi perlakuan mempunyai rata-rata skor hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional","PeriodicalId":364526,"journal":{"name":"Relativitas: Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Relativitas: Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29103/relativitas.v4i2.3797","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode praktikum berbantuan simulasi PhET terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi momentum dan impuls di SMA Negeri 1 Lhoksukon. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasy experiment) dengan desain control group pretest posttest dan pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Pengambilan data dilakukan di kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 14 orang dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 14 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan aplikasi SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET, memperoleh rata-rata hasil posttest mencapai 82,5, sedangkan kelas yang diajarkan dengan metode konvensional, rata-rata hasil posttest yang diperoleh hanya mencapai 73,928. Dengan demikian kelas yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan kelas yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional. Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji independent sample t test. diperoleh nilai sigifikan (1-tailed) sebesar 0,0175. Nilai signifikan (1-tailed) jatuh pada daerah penolakan hipotesis nol (H0) yang berarti Kelas eksperimen yang diberi perlakuan mempunyai rata-rata skor hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran dengan metode praktikum dengan model problem solving berbantuan simulasi PhET memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan metode konvensional