{"title":"Status Perikanan Tangkap di Sungai Sebangau dan Sungai Katingan, Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah","authors":"Sifa Nurseptiani, M. M. Kamal, Taryono Taryono","doi":"10.29244/JPPT.V5I1.33767","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sebangau dan Katingan sebagian alirannya menjadi batas terluar dari kawasan konservasi Taman Nasional Sebangau (TNS) Kalimantan Tengah. Kedua sungai mendapat pengaruh langsung dari hutan rawa gambut dan menghasilkan karakteristik perairan hitam. Sungai memiliki sumberdaya ikan yang dimanfaatkan melalui kegiatan perikanan tangkap oleh masyarakat sungai, yakni nelayan. Kegiatan penangkapan berlangsung di wilayah induk dan anak sungai sebagai wilayah komunal dan terkontrol. Wilayah penangkapan mempengaruhi kondisi perikanan tangkap, hal ini menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan pelaku usaha perikanan, identitas penangkapan, hasil tangkapan, dan wilayah penangkapan. Lokasi penelitian bertempat di induk dan anak Sungai Sebangau dan Katingan, berlangsung dari bulan Oktober hingga Desember 2019. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, data sekunder melalui studi dokumen dari berbagi sumber. Tahapan analisis data terdiri atas tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang dapat adalah usaha perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap tradisional. Nelayan memiliki hasil tangkapan berupa ikan konsumsi air tawar yang terdiri dari delapan jenis famili ikan per sungai. Nelayan melakukan penangkapan di bagian induk dan anak sungai. Wilayah penangkapan terdiri atas dua wilayah, yakni wilayah komunal menempati induk Sungai Sebangau dan seluruh wilayah Sungai Katingan dan wilayah terkontrol berlokasi di anak Sungai Sebangau. Wilayah komunal bersifat terbuka sedangkan wilayah terkontrol bersifat tertutup, hal ini mempengaruhi kondisi perikanan yang berlangsung di setiap wilayah.","PeriodicalId":199936,"journal":{"name":"Tropical Fisheries Management Journal","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tropical Fisheries Management Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JPPT.V5I1.33767","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Sebangau dan Katingan sebagian alirannya menjadi batas terluar dari kawasan konservasi Taman Nasional Sebangau (TNS) Kalimantan Tengah. Kedua sungai mendapat pengaruh langsung dari hutan rawa gambut dan menghasilkan karakteristik perairan hitam. Sungai memiliki sumberdaya ikan yang dimanfaatkan melalui kegiatan perikanan tangkap oleh masyarakat sungai, yakni nelayan. Kegiatan penangkapan berlangsung di wilayah induk dan anak sungai sebagai wilayah komunal dan terkontrol. Wilayah penangkapan mempengaruhi kondisi perikanan tangkap, hal ini menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan pelaku usaha perikanan, identitas penangkapan, hasil tangkapan, dan wilayah penangkapan. Lokasi penelitian bertempat di induk dan anak Sungai Sebangau dan Katingan, berlangsung dari bulan Oktober hingga Desember 2019. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi, data sekunder melalui studi dokumen dari berbagi sumber. Tahapan analisis data terdiri atas tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang dapat adalah usaha perikanan tangkap dilakukan oleh nelayan dengan alat tangkap tradisional. Nelayan memiliki hasil tangkapan berupa ikan konsumsi air tawar yang terdiri dari delapan jenis famili ikan per sungai. Nelayan melakukan penangkapan di bagian induk dan anak sungai. Wilayah penangkapan terdiri atas dua wilayah, yakni wilayah komunal menempati induk Sungai Sebangau dan seluruh wilayah Sungai Katingan dan wilayah terkontrol berlokasi di anak Sungai Sebangau. Wilayah komunal bersifat terbuka sedangkan wilayah terkontrol bersifat tertutup, hal ini mempengaruhi kondisi perikanan yang berlangsung di setiap wilayah.