La Ode Wahiyuddin, Muhammad Ihsan Mattalitti, Darwan Sari, Isman Isman
{"title":"Implementasi Kebijakan Kota Layak Anak (KLA) di Kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari","authors":"La Ode Wahiyuddin, Muhammad Ihsan Mattalitti, Darwan Sari, Isman Isman","doi":"10.51454/parabela.v3i1.1056","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini memdeskripsikan implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende kecamatan Kadia kota Kendari. Mendiskripsikan implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende berdasarkan empat faktor implementasi kebijakan publik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil pengumpulan data tersebut akan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan 4 faktor yang mempengaruhi kebijakan KLA antara lain: 1) kegiatan sosialisasi dan kampanye kebijakan KLA di kelurahan Bende masih kurang dilakukan sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang kebijakan KLA dikarenakan wabah covid-19 yang juga melanda kota Kendari sehingga anggaran kegiatan sosialisasi dan kampanye kebijakan KLA di kelurahan Bende dialihkan; 2) anggota GT KLA kelurahan Bende belum ada yang terlatih hak anak walaupun anggota GT KLA kelurahan Bende menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi terhadap pemenuhan hak-hak anak tetapi anggota GT KLA harus mengetahui dan memahami substansi kebijakan KLA; 3) anggota GT KLA dan masyarakat kelurahan Bende menunjukkan sikap yang mendukung kebijakan KLA sehingga memudahkan dalam implementasi kebijakan KLA; 4) struktur kelembagaan GT KLA kelurahan bende cukup baik karena diisi oleh tenaga dan sumber daya yang memadai yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan bidang-bidang pemenuhan hak anak. Bidang-bidang tersebut mempunyai tugas dan fungsi untuk menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu implementasi kebijakan KLA di kelurahan bende masih belum optimal. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya kegiatan sosialisasi dan kampanye bagi masyarakat dan pelatihan hak-hak anak bagi anggota GT KLA kelurahan Bende. Disamping itu fasilitas pendukung implementasi kebijakan KLA juga perlu ditingkatkan salah satunya dapat melalui tanggungjawab sosial pihak-pihak swasta seperti dunia usaha dan media massa serta penguatan kelembagaan GT KLA melalui SOP indikator atau standar pelaksanaan kebijakan KLA di kelurahan Bende.","PeriodicalId":374078,"journal":{"name":"Parabela: Jurnal Ilmu Pemerintahan & Politik Lokal","volume":"503 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Parabela: Jurnal Ilmu Pemerintahan & Politik Lokal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51454/parabela.v3i1.1056","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini memdeskripsikan implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende kecamatan Kadia kota Kendari. Mendiskripsikan implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende berdasarkan empat faktor implementasi kebijakan publik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil pengumpulan data tersebut akan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan 4 faktor yang mempengaruhi kebijakan KLA antara lain: 1) kegiatan sosialisasi dan kampanye kebijakan KLA di kelurahan Bende masih kurang dilakukan sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang kebijakan KLA dikarenakan wabah covid-19 yang juga melanda kota Kendari sehingga anggaran kegiatan sosialisasi dan kampanye kebijakan KLA di kelurahan Bende dialihkan; 2) anggota GT KLA kelurahan Bende belum ada yang terlatih hak anak walaupun anggota GT KLA kelurahan Bende menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi terhadap pemenuhan hak-hak anak tetapi anggota GT KLA harus mengetahui dan memahami substansi kebijakan KLA; 3) anggota GT KLA dan masyarakat kelurahan Bende menunjukkan sikap yang mendukung kebijakan KLA sehingga memudahkan dalam implementasi kebijakan KLA; 4) struktur kelembagaan GT KLA kelurahan bende cukup baik karena diisi oleh tenaga dan sumber daya yang memadai yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan bidang-bidang pemenuhan hak anak. Bidang-bidang tersebut mempunyai tugas dan fungsi untuk menyusun dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka implementasi kebijakan KLA di kelurahan Bende. Kesimpulan hasil penelitian ini yaitu implementasi kebijakan KLA di kelurahan bende masih belum optimal. Saran yang dapat diberikan adalah perlunya kegiatan sosialisasi dan kampanye bagi masyarakat dan pelatihan hak-hak anak bagi anggota GT KLA kelurahan Bende. Disamping itu fasilitas pendukung implementasi kebijakan KLA juga perlu ditingkatkan salah satunya dapat melalui tanggungjawab sosial pihak-pihak swasta seperti dunia usaha dan media massa serta penguatan kelembagaan GT KLA melalui SOP indikator atau standar pelaksanaan kebijakan KLA di kelurahan Bende.