Pendampingan Membatik dan Digitalisasi Marketing dalam Upaya Peningkatan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Di Desa Banjarrejo

Elmira Febri Darmayanti, Fenny Thresia, Dani Anggoro, S. Rahayu, Angga Kurniawan
{"title":"Pendampingan Membatik dan Digitalisasi Marketing dalam Upaya Peningkatan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Di Desa Banjarrejo","authors":"Elmira Febri Darmayanti, Fenny Thresia, Dani Anggoro, S. Rahayu, Angga Kurniawan","doi":"10.24127/sss.v6i2.2184","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK  Sebagian besar penduduk Desa Banjarrejo bekerja sebagai petani, buruh, dan pedagang. Salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan di desa ini adalah bidang kebudayaan. Di bidang kebudayaan, Desa Banjarrejo memiliki beberapa kesenian, diantaranya adalah seni gamelan jawa, seni janeng, seni wayang kulit, serta seni janger, kuda lumping, dan seni batik. Permasalahan utama yang dihadapi yaitu masih perlunya pelestarian seni membatik di Desa Banjarrejo. Selain itu, perlu adanya peningkatan produktivitas ibu-ibu yang ada di Desa Banajrrejo dan remaja putus sekolah serta perlunya pemberdayaan SDM setempat terkait penggunaan digital marketing dalam upaya peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata. Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dilakukan pendampingan membatik dan penggunaan digitalisasi marketing bagi mitra agar masyarakat di Desa Banjarrejo dapat mengasah keterampilan membatik yang nantinya dapat melestarikan seni batik yang mulai luntur akibat era digitalisai. Selain itu, diperlukannnya pendampingan terkait penggunaan digitalisasi sebagai media branding, sharing, serta promosi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan membatik, diskusi, dan sharing mengenai proses membatik dan digitalisasi marketing. Hasil dari pengabdian ini antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putus sekolah di Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa seni membatik yang sudah ada dapat dilestarikan dan dijadikan salah satu ciri khas dan daya tarik wisata dari Desa Banjarrejo, selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi lebih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Kata kunci: branding, digitalisasi marketing, promosi, platform, sharing. ABSTRACT Most of the residents of Banjarrejo Village work as farmers, laborers, and traders. One of the business potentials that can be developed in this village is the field of culture. In the field of culture, Banjarrejo Village has several arts, including Javanese gamelan art, janeng art, shadow puppets, as well as janger art, lumping horses, and batik art. The main problem faced is the need to preserve the art of batik in Banjarrejo Village. In addition, there is a need to increase the productivity of mothers in Banajrrejo Village and dropout teenagers and the need for empowerment of local human resources related to the use of digital marketing in an effort to increase and develop tourist attractions. The solution to solving these problems is batik assistance and the use of marketing digitalization for partners so that the community in Banjarrejo Village can hone batik skills that can be done by batik art which is starting to fade due to the digitalization era. In addition, assistance is needed regarding the use of digitalization as a media for branding, sharing, and promotion. The method used in the implementation of this service is direct practice (tutorial) of batik activities, discussions, and sharing about marketing and digitization. The results of this service include the community, especially mothers and out-of-school teenagers in Banjarrejo Village, who are increasingly convinced that the existing batik art can be preserved and used as one of the characteristics and tourist attractions of Banjarrejo Village, besides that with digitalization activities it is easier business actors to market online on the platform of choice so as to increase their productivity and income. Keywords: branding, digitalization of marketing, promotion, platform, sharing.","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2184","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRAK  Sebagian besar penduduk Desa Banjarrejo bekerja sebagai petani, buruh, dan pedagang. Salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan di desa ini adalah bidang kebudayaan. Di bidang kebudayaan, Desa Banjarrejo memiliki beberapa kesenian, diantaranya adalah seni gamelan jawa, seni janeng, seni wayang kulit, serta seni janger, kuda lumping, dan seni batik. Permasalahan utama yang dihadapi yaitu masih perlunya pelestarian seni membatik di Desa Banjarrejo. Selain itu, perlu adanya peningkatan produktivitas ibu-ibu yang ada di Desa Banajrrejo dan remaja putus sekolah serta perlunya pemberdayaan SDM setempat terkait penggunaan digital marketing dalam upaya peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata. Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dilakukan pendampingan membatik dan penggunaan digitalisasi marketing bagi mitra agar masyarakat di Desa Banjarrejo dapat mengasah keterampilan membatik yang nantinya dapat melestarikan seni batik yang mulai luntur akibat era digitalisai. Selain itu, diperlukannnya pendampingan terkait penggunaan digitalisasi sebagai media branding, sharing, serta promosi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan membatik, diskusi, dan sharing mengenai proses membatik dan digitalisasi marketing. Hasil dari pengabdian ini antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putus sekolah di Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa seni membatik yang sudah ada dapat dilestarikan dan dijadikan salah satu ciri khas dan daya tarik wisata dari Desa Banjarrejo, selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi lebih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Kata kunci: branding, digitalisasi marketing, promosi, platform, sharing. ABSTRACT Most of the residents of Banjarrejo Village work as farmers, laborers, and traders. One of the business potentials that can be developed in this village is the field of culture. In the field of culture, Banjarrejo Village has several arts, including Javanese gamelan art, janeng art, shadow puppets, as well as janger art, lumping horses, and batik art. The main problem faced is the need to preserve the art of batik in Banjarrejo Village. In addition, there is a need to increase the productivity of mothers in Banajrrejo Village and dropout teenagers and the need for empowerment of local human resources related to the use of digital marketing in an effort to increase and develop tourist attractions. The solution to solving these problems is batik assistance and the use of marketing digitalization for partners so that the community in Banjarrejo Village can hone batik skills that can be done by batik art which is starting to fade due to the digitalization era. In addition, assistance is needed regarding the use of digitalization as a media for branding, sharing, and promotion. The method used in the implementation of this service is direct practice (tutorial) of batik activities, discussions, and sharing about marketing and digitization. The results of this service include the community, especially mothers and out-of-school teenagers in Banjarrejo Village, who are increasingly convinced that the existing batik art can be preserved and used as one of the characteristics and tourist attractions of Banjarrejo Village, besides that with digitalization activities it is easier business actors to market online on the platform of choice so as to increase their productivity and income. Keywords: branding, digitalization of marketing, promotion, platform, sharing.
为了增加和发展班贾雷乔村的旅游吸引力,裁员和市级营销
摘要班加雷霍大多数村民都是农民、工人和商人。在这个村子里,文化是一个潜在的发展领域。在文化方面,Banjarrejo村拥有多种艺术,包括爪哇游戏艺术、janeng艺术、皮制木偶艺术、janger艺术、斗鸡艺术和蜡染艺术。主要问题是,班贾雷乔村仍然需要保存印刷术。更重要的是,Banajrrejo村的母亲和辍学的青少年必须提高工作效率,并需要在增加和发展旅游吸引力方面让当地资源获得使用数字营销的能力。至于解决问题的解决方案,即对合作伙伴进行缩减和数字化营销使用,使班贾雷乔村的人们能够磨练他们的缝纫技能,从而使蜡染技术随着数字时代的恶化而消失。此外,它还包括数字化使用作为标记、共享和推广的削减。这种服务中使用的方法是进行直接的实践,即对缩减和营销数字化过程的阅读、讨论和分享活动。这包括社会奉献的结果,特别是母亲和村里的青少年辍学Banjarrejo越来越确信现有membatik艺术可以保存并成为旅游的特色和吸引力之一Banjarrejo村,此外随着数字化活动的整个努力推销者更容易在网上平台选择使他们meningkatakan生产率和收入。关键词:品牌、市场化、促销、平台、共享。禁止大多数Banjarrejo村的工人作为farmers、实验室和traders工作。可以在这个村子里发展的潜在企业之一是文化领域。在文化领域,Banjarrejo Village有一些艺术,包括Javanese游戏艺术、janeng艺术、暗影木偶艺术,和janger艺术、地毯马和蜡染艺术等。主要问题在于,在班贾雷乔村,我们需要保护蜡染的艺术。另外,有必要增加Banajrrejo Village的母亲的生产和下降的青少年以及地方资源的开发与发展和发展吸引游客的作用有关。解决这些问题的办法是蜡染援助,以及Banjarrejo村的社区可以利用蜡染技术来完成这一技术,而蜡染技术正开始走向数字时代。此外,助理需要以数字化为品牌、共享和推广媒介的使用来衡量。本服务的实施中使用的方法是蜡染活动、折扣和市场分享的直接实践。results》这个include服务社区,尤其是母亲和青少年out-of-school》Banjarrejo村,是谁increasingly相信existing蜡染艺术可以成为《characteristics preserved和过去美国人》和Banjarrejo attractions旅游村,此外,以至于with digitalization商业活动是容易到在线市场平台》在选择演员到美国productivity和收入的增长。资本主义,营销数字化,推销,平台共享。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信