{"title":"PELATIHAN ETIKET KOMUNIKASI DI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL","authors":"R. Oktavianti","doi":"10.24912/jbmi.v4i3.15241","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Persons with intellectual disabilities need to be supported with particular skills before they work as a professional. Despite having limitations, persons with down syndrome can train and do simple jobs. Therefore, a community services member of the Faculty of Communication, Universitas Tarumanagara provides training about communication etiquette in professional circumstances for persons with intellectual disabilities. This event was carried out in coordination with the Center for Psychological Guidance and Consultation (Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi/PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna). Both institutions have been organized several events to enhance the skills of persons with intellectual disabilities. SOIna is the only non-profit organization that has been recognized by the government and is accredited by Special Olympics International. During the Covid-19 pandemic, all events are carried out using video conferencing. After the event, all participants were given open and closed questions to find out their understanding of the material that had been given. To sum up, all of the participants are willing to work or to be an entrepreneur. Participants were also able to answer all of the questions related to the material given with the percentage of the correct answer of 99,2%. The community services event in the form of training to improve the work skills of persons with intellectual disabilities should be continued to assist them in independence and productive human resources. In addition, persons with intellectual disabilities can conceive material, interact, and answer questions given.ABSTRAK:Penyandang disabilitas intelektual perlu dibekali keterampilan sebelum memasuki dunia kerja. Meski memiliki keterbatasan, penyandang disabilitas intelektual sindrom down (down syndrom) bisa merespon pelatihan dan melakukan pekerjaan sederhana. Atas dasar itulah, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara memberikan bekal berupa etiket komunikasi di dunia profesional kepada penyandang disabilitas intelektual. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna) yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan keterampilan anak penyandang disabilitas intelektual. SOIna adalah satu-satunya organisasi nirlaba yang telah diakui pemerintah dan mendapat akreditasi dari Special Olympics International. Dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan secara daring menggunakan sarana konferensi video. Paska kegiatan, pengabdi melakukan diskusi dan memberikan pertanyaan terbuka dan tertutup kepada peserta untuk mengetahui pemahaman terhadap materi yang sudah diberikan. Hasilnya, seluruh peserta penyandang disabilitas intelektual dalam kegiatan ini, menyatakan ingin bekerja atau membuka lapangan kerja. Peserta juga mampu menjawab soal terkait materi etiket yang sudah diberikan dengan persentase jawaban benar 99,2%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja penyandang disabilitas intelektual perlu terus dilakukan. Hal ini untuk menanamkan kemandirian dan menciptakan produktivitas sumber daya manusia di Indonesia. Selain itu, penyandang disabilitas intelektual juga bisa menerima materi dengan baik, berinteraksi dan menjawab pertanyaan yang diberikan","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.15241","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Persons with intellectual disabilities need to be supported with particular skills before they work as a professional. Despite having limitations, persons with down syndrome can train and do simple jobs. Therefore, a community services member of the Faculty of Communication, Universitas Tarumanagara provides training about communication etiquette in professional circumstances for persons with intellectual disabilities. This event was carried out in coordination with the Center for Psychological Guidance and Consultation (Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi/PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna). Both institutions have been organized several events to enhance the skills of persons with intellectual disabilities. SOIna is the only non-profit organization that has been recognized by the government and is accredited by Special Olympics International. During the Covid-19 pandemic, all events are carried out using video conferencing. After the event, all participants were given open and closed questions to find out their understanding of the material that had been given. To sum up, all of the participants are willing to work or to be an entrepreneur. Participants were also able to answer all of the questions related to the material given with the percentage of the correct answer of 99,2%. The community services event in the form of training to improve the work skills of persons with intellectual disabilities should be continued to assist them in independence and productive human resources. In addition, persons with intellectual disabilities can conceive material, interact, and answer questions given.ABSTRAK:Penyandang disabilitas intelektual perlu dibekali keterampilan sebelum memasuki dunia kerja. Meski memiliki keterbatasan, penyandang disabilitas intelektual sindrom down (down syndrom) bisa merespon pelatihan dan melakukan pekerjaan sederhana. Atas dasar itulah, dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara memberikan bekal berupa etiket komunikasi di dunia profesional kepada penyandang disabilitas intelektual. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar dan Special Olympics Indonesia (SOIna) yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan keterampilan anak penyandang disabilitas intelektual. SOIna adalah satu-satunya organisasi nirlaba yang telah diakui pemerintah dan mendapat akreditasi dari Special Olympics International. Dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan dilakukan secara daring menggunakan sarana konferensi video. Paska kegiatan, pengabdi melakukan diskusi dan memberikan pertanyaan terbuka dan tertutup kepada peserta untuk mengetahui pemahaman terhadap materi yang sudah diberikan. Hasilnya, seluruh peserta penyandang disabilitas intelektual dalam kegiatan ini, menyatakan ingin bekerja atau membuka lapangan kerja. Peserta juga mampu menjawab soal terkait materi etiket yang sudah diberikan dengan persentase jawaban benar 99,2%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja penyandang disabilitas intelektual perlu terus dilakukan. Hal ini untuk menanamkan kemandirian dan menciptakan produktivitas sumber daya manusia di Indonesia. Selain itu, penyandang disabilitas intelektual juga bisa menerima materi dengan baik, berinteraksi dan menjawab pertanyaan yang diberikan
智力残疾者在作为专业人员工作之前需要获得特殊技能的支持。尽管有一些限制,唐氏综合症患者可以训练和做简单的工作。因此,塔鲁马纳加拉大学传播学院的一名社区服务人员为智障人士提供专业环境下的沟通礼仪培训。这次活动是与印度尼西亚特殊奥林匹克运动会(SOIna)的心理指导和咨询中心(Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi/PBKP)协调进行的。两个机构都举办了几次活动,以提高智障人士的技能。SOIna是唯一一个被政府认可并获得国际特奥会认可的非营利性组织。在2019冠状病毒病大流行期间,所有活动都通过视频会议进行。活动结束后,所有参与者都被提问了开放性和封闭性问题,以了解他们对所提供材料的理解程度。综上所述,所有的参与者都愿意工作或成为企业家。参与者还能够回答所有与材料相关的问题,正确率为99.2%。应继续以培训形式开展社区服务活动,以提高智障人士的工作技能,以帮助他们获得独立和生产性人力资源。此外,智障人士可以构思材料、互动和回答所提出的问题。摘要:penyanandang disability是一种知识分子的残障。Meski memoriliki keterbatasan, penyandang disabilitas intellectual syndrome down(唐氏综合症)bisa merespon pelatihan dan melakukan pekerjaan sederhana。Atas dasar itulah, doakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara成员,bekal berupa etiket Komunikasi di dunia专业人士,penyanang和残疾知识分子。Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar dan Special Olympics(印度尼西亚)yang menyelenggarakan Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan anak penyandang残障知识分子。中国特奥会组织:中国特奥会组织:中国特奥会组织:中国特奥会组织Dalam kondisi大流行Covid-19, kegiatan dilakukan secara daring menggunakan sarana konferensi视频。我的意思是,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。Hasilnya, seluruh peserta penyanandang残障知识分子dalam kegiatan ini, menyatakan ingin bekerja atau membuka lapangan kerja。Peserta juga mampu menjawab是一种特殊的材料,它的市场占有率为99.2%。Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan untuk meningkatkan keterampilan kerja penyandang disabilitas intellectual perlu terus dilakukan。halini untuk menanamkan kmandirian dan menciptakan productivas number dayia di Indonesia。Selain itu, penyandang disability,知识分子的智力活动,如menerima materi dengan baik, berinteraksi danmenjab pertanyaan yang diberikan