Kesiapan Masyarakat Indonesia Dalam Menyambut Society 5.0

Rasendriya Maheswara, A. Wibawa, Prananda Anugrah
{"title":"Kesiapan Masyarakat Indonesia Dalam Menyambut Society 5.0","authors":"Rasendriya Maheswara, A. Wibawa, Prananda Anugrah","doi":"10.17977/um068v2i22022p67-72","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"A new way of life proposed by Shinzo Abe, in early 2019 at the World Economic Forum called Society 5.0. The introduction of this concept has made the lives of Japanese society more prosperous by utilizing technology while still focusing on the quality of human resources. Shinzo Abe hopes that other countries around the world will also adopt this concept, not just Japan. So, is Indonesia ready to welcome and implement the Society 5.0 concept? Therefore, this research intends to assess Indonesia's preparedness for embracing the Society 5.0 era, beside ethical and educational factors that have been studied by previous researchers. Using a qualitative method by applying library research, the research findings indicate that Indonesia is ready to embrace the Society 5.0 era. This readiness is based on four indicators, including access and use of technology, awareness of the impact of technology, collaboration and participation, and acceptance and adoption of innovation, all of which are interrelated and have an impact on readiness. \nTatanan kehidupan baru yang dicenangkan oleh Shino Abe, pada awal tahun 2019 dalam World Econommi Forum bernama Society 5.0. Terlahirnya konsep ini telah membuat kehidupan masyarakat Jepang menjadi lebih sejahtera, dengan memanfaatkan teknologi namun tetap berorientasi kepada kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Shinzo Abe mengharapkan negera di belahan dunia lain juga menerapkan konsep ini, tidak hanya Jepang saja. Lalu apakah Indonesia sendiri sudah siap untuk menyambut dan menerapkan konsep Society 5.0 itu sendiri? sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kesiapan Indonesia dalam menghadapi era Society 5.0 selain dari faktor etika dan edukasi yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Menggunakan metode kualitatif dengan mengaplikasikan metode penelitian kepustakaan (library research). Setelah melalui proses pengkajian, hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia termasuk siap dalam menyambut era Society 5.0. Kesiapan tersebut dilihat berdasarkan 4 indikator, antara lain; akses dan penggunaan teknologi, kesadaran akan dampak teknologi, kolaborasi dan partisipasi, dan penerimaan dan adopsi inovasi yang saling berkaitan dan berpengaruh pada kesiapan.","PeriodicalId":221326,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um068v2i22022p67-72","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

A new way of life proposed by Shinzo Abe, in early 2019 at the World Economic Forum called Society 5.0. The introduction of this concept has made the lives of Japanese society more prosperous by utilizing technology while still focusing on the quality of human resources. Shinzo Abe hopes that other countries around the world will also adopt this concept, not just Japan. So, is Indonesia ready to welcome and implement the Society 5.0 concept? Therefore, this research intends to assess Indonesia's preparedness for embracing the Society 5.0 era, beside ethical and educational factors that have been studied by previous researchers. Using a qualitative method by applying library research, the research findings indicate that Indonesia is ready to embrace the Society 5.0 era. This readiness is based on four indicators, including access and use of technology, awareness of the impact of technology, collaboration and participation, and acceptance and adoption of innovation, all of which are interrelated and have an impact on readiness. Tatanan kehidupan baru yang dicenangkan oleh Shino Abe, pada awal tahun 2019 dalam World Econommi Forum bernama Society 5.0. Terlahirnya konsep ini telah membuat kehidupan masyarakat Jepang menjadi lebih sejahtera, dengan memanfaatkan teknologi namun tetap berorientasi kepada kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Shinzo Abe mengharapkan negera di belahan dunia lain juga menerapkan konsep ini, tidak hanya Jepang saja. Lalu apakah Indonesia sendiri sudah siap untuk menyambut dan menerapkan konsep Society 5.0 itu sendiri? sehingga penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi kesiapan Indonesia dalam menghadapi era Society 5.0 selain dari faktor etika dan edukasi yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Menggunakan metode kualitatif dengan mengaplikasikan metode penelitian kepustakaan (library research). Setelah melalui proses pengkajian, hasil penelitian menunjukan bahwa Indonesia termasuk siap dalam menyambut era Society 5.0. Kesiapan tersebut dilihat berdasarkan 4 indikator, antara lain; akses dan penggunaan teknologi, kesadaran akan dampak teknologi, kolaborasi dan partisipasi, dan penerimaan dan adopsi inovasi yang saling berkaitan dan berpengaruh pada kesiapan.
2019年初,安倍晋三在世界经济论坛上提出了一种名为“社会5.0”的新生活方式。这一概念的引入使日本社会的生活更加繁荣,利用技术,同时仍然注重人力资源的质量。安倍晋三希望世界其他国家也能采纳这一理念,而不仅仅是日本。那么,印尼准备好迎接和实施社会5.0概念了吗?因此,除了先前研究人员研究的伦理和教育因素外,本研究旨在评估印度尼西亚为迎接社会5.0时代所做的准备。运用图书馆研究的定性方法,研究结果表明印尼已经准备好迎接社会5.0时代。这种准备是基于四个指标,包括技术的获取和使用、对技术影响的认识、协作和参与以及对创新的接受和采用,所有这些都是相互关联的,并对准备程度产生影响。2019年达沃斯世界经济论坛论坛年会年会主席、副主席、副总理、副总理、副总理、副总理。Terlahirnya konsep ini telah member, kehidupan masyarakat, Jepang menjadi lebih sejahtera, dengan menanfaatkan technology, dengan menanfaatkan technology, dengan meanfaatkan technology, dengan meanfaatkan技术,dengan技术,dengan技术,dengan技术。安倍晋三(Shinzo Abe),日本首相,日本首相,日本首相,日本首相,日本首相,日本首相。Lalu apakah印度尼西亚sendiri sudah siap untuk menyambut danmenerapkan konsep社会5.0是sendiri?sehinga peneltian ini ditujukan untuk mengevaluasi kesiapan印度尼西亚dalam menghadapi时代社会5.0,selain dari factor for etika dan edukasi yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu。孟古那坎方法的定性研究。孟古那坎方法的定性研究。Setelah melalui propropengkajian, hasil penelitian menunjukan bahwa印度尼西亚termasuk siap dalam menyambut时代社会5.0。日本经济景气度指标,日本经济景气度指标;Akses Dan penggunaan technologii, kesadaran akan dampak technologii, kolaborasi Dan partisipasi, Dan penerimaan Dan adopsi inovasi Yang saling berkaitan Dan berpengaruh pada kesiapi。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信