Peningkatan Kualitas Pelayanan Kader Kesehatan TBC Desa Grujugan Melalui Pembuatan Aplikasi Lapor TBC

Roos Yuliastina, Ahmaniyah Ahmaniyah, L. Liyanto
{"title":"Peningkatan Kualitas Pelayanan Kader Kesehatan TBC Desa Grujugan Melalui Pembuatan Aplikasi Lapor TBC","authors":"Roos Yuliastina, Ahmaniyah Ahmaniyah, L. Liyanto","doi":"10.29407/ja.v6i3.17041","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai negara dengan penderita tuberkulosis (TB atau TBC) terbanyak di dunia, setelah India dan Tiongkok. Untuk mendukung program internasional dan menekan jumlah penyebaran TBC di Indonesia, Salah satu daerah yang ditetapkan sebagai desa Sigap TBC sejak tahun 2021 adalah Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Berdasarkan data puskesmas Gapura Tahun 2020 puskesmas Gapura menyumbangkan 3,5% dari total penderita TBC di Kabupaten Sumenep, lokus utama penderita TBC di kecamatan Gapura adalah desa Grujugan. Pasca ditetapkan sebagai desa Siaga TBC, pemerintah desa setempat membentuk kader kesehatan TBC sebanyak 25 orang anggota kader. Dalam Proses screening, pendampingan dan pengawasan minum obat ODTB (Orang Dengan TB) di desa Grujugan ditemukan beberapa permasalahan utama; (1) Pemerintah desa sebagai leading sektor pemberantasan TBC di desa Grujugan tidak memiliki akses untuk memperoleh data terbaru terkait total jumlah dan siapa saja penduduk setempat yang telah melakukan screening TBC. (2) Pemerintah desa menerima data hasil screening dan suspek TBC dalam bentuk formulir kertas, sehingga data yang diterima hanya berupa laporan kertas yang diarsip seadanya. (3) Pengawasan minum obat bagi warga yang dinyatakan positif TBC dilakukan dengan cara manual, seperti berkunjung kerumah ODTB (Orang Dengan TB) atau mengingatkan via telpon. (4) Masih terdapat warga yang dinyatakan sebagai ODTB berhenti minum obat, hal ini dikarenakan ODTB mengalami kecemasan, keringat dingin, merasa nyeri di beberapa bagian tubuh setelah minum obat TB. (5) Masyarakat desa Grujugan jenuh dengan kegiatan sosialisasi TB yang dilakukan oleh kader kesehatan TBC, hal ini juga dikarenakan para kader kesehatan belum mendapatkan pelatihan keterampilan komunikasi dan self healing mengurangi kecemasan bagi ODTB.  Metode pelaksanaan PKM ini terbagi dalam empat tahap; (1) perencanaan, (2)  pelaksanaan:pembuatan aplikasi Lapor TBC serta pelatihan & pendampingan keterampilan komunikasi, (4) Evaluasi kegiatan dan (5) Pelaporan hasil PKM. Luaran dari kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan kualitas pelayanan kader kesehatan TBC dalam pengawasan penyebaran TBC menjadi lebih efektif sampai 70% melalui penggunaan aplikasi Lapor TBC dan peningkatan keterampilan komunikasi bagi para kader kesehatan TBC.","PeriodicalId":250784,"journal":{"name":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29407/ja.v6i3.17041","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Indonesia menempati urutan ke-3 sebagai negara dengan penderita tuberkulosis (TB atau TBC) terbanyak di dunia, setelah India dan Tiongkok. Untuk mendukung program internasional dan menekan jumlah penyebaran TBC di Indonesia, Salah satu daerah yang ditetapkan sebagai desa Sigap TBC sejak tahun 2021 adalah Desa Grujugan Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep. Berdasarkan data puskesmas Gapura Tahun 2020 puskesmas Gapura menyumbangkan 3,5% dari total penderita TBC di Kabupaten Sumenep, lokus utama penderita TBC di kecamatan Gapura adalah desa Grujugan. Pasca ditetapkan sebagai desa Siaga TBC, pemerintah desa setempat membentuk kader kesehatan TBC sebanyak 25 orang anggota kader. Dalam Proses screening, pendampingan dan pengawasan minum obat ODTB (Orang Dengan TB) di desa Grujugan ditemukan beberapa permasalahan utama; (1) Pemerintah desa sebagai leading sektor pemberantasan TBC di desa Grujugan tidak memiliki akses untuk memperoleh data terbaru terkait total jumlah dan siapa saja penduduk setempat yang telah melakukan screening TBC. (2) Pemerintah desa menerima data hasil screening dan suspek TBC dalam bentuk formulir kertas, sehingga data yang diterima hanya berupa laporan kertas yang diarsip seadanya. (3) Pengawasan minum obat bagi warga yang dinyatakan positif TBC dilakukan dengan cara manual, seperti berkunjung kerumah ODTB (Orang Dengan TB) atau mengingatkan via telpon. (4) Masih terdapat warga yang dinyatakan sebagai ODTB berhenti minum obat, hal ini dikarenakan ODTB mengalami kecemasan, keringat dingin, merasa nyeri di beberapa bagian tubuh setelah minum obat TB. (5) Masyarakat desa Grujugan jenuh dengan kegiatan sosialisasi TB yang dilakukan oleh kader kesehatan TBC, hal ini juga dikarenakan para kader kesehatan belum mendapatkan pelatihan keterampilan komunikasi dan self healing mengurangi kecemasan bagi ODTB.  Metode pelaksanaan PKM ini terbagi dalam empat tahap; (1) perencanaan, (2)  pelaksanaan:pembuatan aplikasi Lapor TBC serta pelatihan & pendampingan keterampilan komunikasi, (4) Evaluasi kegiatan dan (5) Pelaporan hasil PKM. Luaran dari kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan kualitas pelayanan kader kesehatan TBC dalam pengawasan penyebaran TBC menjadi lebih efektif sampai 70% melalui penggunaan aplikasi Lapor TBC dan peningkatan keterampilan komunikasi bagi para kader kesehatan TBC.
通过编写结核病报告应用程序,格鲁贾根村结核病健康服务质量有所提高
印度尼西亚是世界上结核病最多的国家之一,仅次于印度和中国。为了支持国际项目并遏制结核病在印尼的传播,自2021年以来被列为结核病活跃村庄的格鲁根村(Grujugan Sumenep摄政)。根据2020年苏梅尼普区结核病总数的3.5%,位于格鲁根村的结核病患者占主导地位。在被任命为结核病预警村后,当地乡村政府设立了多达25名结核病健康干部。在筛选过程中,格鲁根村的ODTB药物的裁员和监督被发现有一些主要问题;(1)作为格鲁根村结核病根除部门的农村政府,目前无法获得有关总数的最新数据,也无法获得任何当地居民对结核病的监控。(2)农村政府收到书面文件中筛选出和疑似肺结核的数据,只接受简单的书面报告。(3)结核病患者的药物监测是通过人工手段进行的,比如访问ODTB的人或通过电话提醒。(4)由于结核病患者在服用该药后感到焦虑、出汗和身体部位疼痛,目前仍有ODTB的居民宣布其放弃药物。(5) Grujugan村民厌倦了结核病的社会化活动,这也是由于卫生工作者没有接受沟通技能培训和自我治疗,减少了ODTB的焦虑。这些PKM的实施方法分为四个阶段;(1)计划,(2)执行:建立结核病报告应用程序以及培训和辅导沟通技巧,(4)评估活动和(5)PKM报告。在这一奉献活动中,通过使用结核病报告的应用程序和提高结核病健康干部的沟通能力,增加了近70%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信