Peningkatan Pemahaman Guru Terhadap Adiksi Napza, Rehabilitasi Bagi Ogpz (Orang Dengan Gangguan Penggunaan Zat) Dan Pemulihan Berbasis Olahraga Di Sekolah Satu Atap Wasur Kabupaten Merauke
Arifin Ika Nugroho, Andi Muhammad Fadlih, Pulung Riyanto, M. F. Dongoran
{"title":"Peningkatan Pemahaman Guru Terhadap Adiksi Napza, Rehabilitasi Bagi Ogpz (Orang Dengan Gangguan Penggunaan Zat) Dan Pemulihan Berbasis Olahraga Di Sekolah Satu Atap Wasur Kabupaten Merauke","authors":"Arifin Ika Nugroho, Andi Muhammad Fadlih, Pulung Riyanto, M. F. Dongoran","doi":"10.56313/jmnr.v2i1.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" \n \n \n \n \nAbstrak. Penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA sudah semakin kompleks. Kondisi Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Merauke yakni Hampir setiap rentang waktu tertentu orang Papua banyak yang mati karena alkohol dan Aibon, terutama anak-anak usia produktif yang menjadi sasaran utama peredaran ini. Pemerintah Kabupaten Merauke memiliki insiatif lewat Dinas Pendidikannya dalam terobosan untuk mengurangi dampak permasalahan diatas, melalui Program Sekolah Percontohan Inklusif Berpola Asrama Anak 3T SMAN Plus Satap 1 Wasur Merauke. Kondisi sakolah dan Asrama diminati oleh kebanyakan masyarakat lokal Papua yang memiliki beragam kondisi diantaranya adiksi Aibon, Alkoholic, dan ketidakmampuan secara ekonomi. Pengabdi memiliki pengalaman dalam FGD dengan seluruh komponen penggerak di sekolah tersebut terkait Konsep Dasar Adiksi, beberapa kesimpulan yang didapatkan dalam beberapa kesempatan observasi awal juga antara lain: Belum maksimalnya Pemulihan terhadap murid yang mengalami masalah ketergantungan, SDM Lembaga Pendidikan dalam hal ini Guru, Penjaga Asrama, Praktisi belum mendapatkan pendampingan terkait penguatan dan penerapan konsep terkait penanganan dan pemulihan murid dalam ketergantungan Perencanaan Pedoman Program Pemulihan Holistik-Komprehensif serta aplikatif, pelaksanaanya bersifat komprehensif, Teratur, terukur dan bisa di lakukan secara mandiri ataupun dengan pendampingan dinas terkait. Hasil yang dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah telah tersampaikannya dan adanya hasil peningkatan melalui pretest-post test kemampuan Pemahaman Terhadap Adiksi Napza, Rehabilitasi Bagi Ogpz (Orang Dengan Gangguan Penggunaan Zat) dan pemulihan Berbasis Olahraga) yang berasal dari dunia akademik kepada masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan. \n \n \n \n \n","PeriodicalId":429005,"journal":{"name":"JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL MASYARAKAT NEGERI ROKANIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56313/jmnr.v2i1.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstrak. Penyalahgunaan Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA sudah semakin kompleks. Kondisi Kondisi tersebut juga terjadi di Kabupaten Merauke yakni Hampir setiap rentang waktu tertentu orang Papua banyak yang mati karena alkohol dan Aibon, terutama anak-anak usia produktif yang menjadi sasaran utama peredaran ini. Pemerintah Kabupaten Merauke memiliki insiatif lewat Dinas Pendidikannya dalam terobosan untuk mengurangi dampak permasalahan diatas, melalui Program Sekolah Percontohan Inklusif Berpola Asrama Anak 3T SMAN Plus Satap 1 Wasur Merauke. Kondisi sakolah dan Asrama diminati oleh kebanyakan masyarakat lokal Papua yang memiliki beragam kondisi diantaranya adiksi Aibon, Alkoholic, dan ketidakmampuan secara ekonomi. Pengabdi memiliki pengalaman dalam FGD dengan seluruh komponen penggerak di sekolah tersebut terkait Konsep Dasar Adiksi, beberapa kesimpulan yang didapatkan dalam beberapa kesempatan observasi awal juga antara lain: Belum maksimalnya Pemulihan terhadap murid yang mengalami masalah ketergantungan, SDM Lembaga Pendidikan dalam hal ini Guru, Penjaga Asrama, Praktisi belum mendapatkan pendampingan terkait penguatan dan penerapan konsep terkait penanganan dan pemulihan murid dalam ketergantungan Perencanaan Pedoman Program Pemulihan Holistik-Komprehensif serta aplikatif, pelaksanaanya bersifat komprehensif, Teratur, terukur dan bisa di lakukan secara mandiri ataupun dengan pendampingan dinas terkait. Hasil yang dari kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah telah tersampaikannya dan adanya hasil peningkatan melalui pretest-post test kemampuan Pemahaman Terhadap Adiksi Napza, Rehabilitasi Bagi Ogpz (Orang Dengan Gangguan Penggunaan Zat) dan pemulihan Berbasis Olahraga) yang berasal dari dunia akademik kepada masyarakat untuk meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan.