Analisis Kejadian El Nino dan Dampaknya Terhadap Musim Tanam dan Produktivitas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Pulau Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara

Esterlina Kelbulan, Samuel Laimeheriwa, J. Patty
{"title":"Analisis Kejadian El Nino dan Dampaknya Terhadap Musim Tanam dan Produktivitas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Pulau Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara","authors":"Esterlina Kelbulan, Samuel Laimeheriwa, J. Patty","doi":"10.30598/jbdp.2021.17.1.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Climate change has an impact that includes extreme climate events such as El Nino. Experience in recent decades has shown that the El Nino climate anomaly has caused prolonged droughts. Peanut are susceptible to drought in part or all of its growth phases due to below-normal rainfall. This study aimed to describe the occurrence of extreme El-Nino rainfall on Kei Kecil Island, Maluku Province, and how much the El-Nino events affected the planting season and peanut production on Kei Kecil Island. This was carried out using the algebraic average technique for calculating the average (normal) rainfall and the FAO (1978) method for determining the growing season. The variables observed were rainfall data and peanut plant productivity data. Data were analyzed using simple regression analysis. The results of the study showed that the El Nino phenomenon generally took place in the period from April to November; mostly starting in April, May, June and September, October and November. Drought events on Kei Kecil Island did not always coincide with El Nino events, and El Nino events did not always cause drought or rainfall below normal. In 1993, 2003, 2007, and 2012 the amount of rainfall on Kei Kecil Island was below normal (<2,308 mm per year) but these years were not recorded as El Nino years. Whereas, 1994, 2009, 2014, and 2018 were recorded as El Nino years but did not cause drought or rainfall under normal conditions on Kei Kecil Island. During the last 30 years, this incident occurred 3 times, i.e. in 1991, 1997, and 2015. The results of the analysis of the growing season showed that the planting season on Kei Kecil Island under conditions of average (normal) rainfall lasted for 289 days or 9 months 16 days (November 1 to August 16). Meanwhile, the growing season when extreme El Nino rainfall occurred, lasted for 201 days or 6 months 20 days (November 1 to May 20). This indicated that when El Nino occurred on Kei Kecil Island, there was a shift in the growing season (ending sooner). The results of the regression analysis illustrated that the increase of the value of rainfall would increase the productivity of peanut crop. \nKeywords: El Nino phenomenon, growing season, peanut, productivity, rainfall \n  \nABSTRAK \nPerubahan iklim berdampak di antaranya terhadap kejadian iklim ekstrim seperti El Nino. Pengalaman dalam beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa anomali iklim El Nino telah menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Kacang tanah rentan oleh deraan kekeringan pada sebagian ataupun seluruh fase pertumbuhannya akibat curah hujan yang di bawah normal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kejadian curah hujan ekstrim El-Nino di Pulau Kei Kecil, Provinsi Maluku, dan seberapa besar kejadian El-Nino mempengaruhi musim tanam dan produksi kacang tanah di Pulau Kei Kecil. Ini dilaksanakan dengan menggunakan metode teknik rata-rata aljabar untuk perhitungan curah hujan rata-rata (normal) dan metode FAO (1978) untuk penentuan musim tanam. Variabel yang diamati adalah data curah hujan dan data produktifitas tanaman kacang tanah. Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan fenomena El Nino umumnya berlangsung dalam periode April hingga November; terbanyak mulai bulan April, Mei, Juni dan September, Oktober dan November. Kejadian kekeringan di Pulau Kei Kecil tidak selalu bersamaan dengan kejadian El Nino, dan kejadian El Nino tidak selalu menyebabkan kekeringan atau curah hujan di bawah normal. Pada tahun 1993, 2003, 2007, dan 2012 jumlah curah hujan di Pulau Kei Kecil berada pada kondisi di bawah normal (<2.308 mm per btahun) tetapi tahun-tahun tersebut tidak tercatat sebagai tahun-tahun El Nino. Sementara itu, tahun 1994, 2009, 2014, dan 2018 tercatat sebagai tahun-tahun El Nino tetapi tidak menyebabkan kekeringan atau curah hujan di bawah kondisi normalnya di Pulau Kei Kecil. Selama periode 30 tahun terakhir kejadian ini berlangsung selama 3 kali, yaitu pada tahun 1991, 1997, dan 2015. Hasil analisis musim tanam menunjukkan bahwa musim tanam di Pulau Kei Kecil pada kondisi curah hujan rata-rata (normal) berlangsung selama 289 hari (1 November sampai dengan 16 Agustus; 9 bulan 16 hari). Sedangkan musim tanam ketika curah hujan ekstrim El Nino berlangsung selama 201 hari (1 November sampai dengan 20 Mei). Hal ini mengindikasikan bahwa ketika El Nino berlangsung di Pulau Kei Kecil, akan terjadi pergeseran musim tanam (berakhir lebih cepat). Hasil analisis regresi menggambarkan bahwa penigkatan nilai curah hujan akan menigkatkan produktivitas tanaman kacang tanah. \nKata kunci: curah hujan, fenomena El Nino, kacang tanah, musim tanam, produktivitas","PeriodicalId":253388,"journal":{"name":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL BUDIDAYA PERTANIAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30598/jbdp.2021.17.1.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Climate change has an impact that includes extreme climate events such as El Nino. Experience in recent decades has shown that the El Nino climate anomaly has caused prolonged droughts. Peanut are susceptible to drought in part or all of its growth phases due to below-normal rainfall. This study aimed to describe the occurrence of extreme El-Nino rainfall on Kei Kecil Island, Maluku Province, and how much the El-Nino events affected the planting season and peanut production on Kei Kecil Island. This was carried out using the algebraic average technique for calculating the average (normal) rainfall and the FAO (1978) method for determining the growing season. The variables observed were rainfall data and peanut plant productivity data. Data were analyzed using simple regression analysis. The results of the study showed that the El Nino phenomenon generally took place in the period from April to November; mostly starting in April, May, June and September, October and November. Drought events on Kei Kecil Island did not always coincide with El Nino events, and El Nino events did not always cause drought or rainfall below normal. In 1993, 2003, 2007, and 2012 the amount of rainfall on Kei Kecil Island was below normal (<2,308 mm per year) but these years were not recorded as El Nino years. Whereas, 1994, 2009, 2014, and 2018 were recorded as El Nino years but did not cause drought or rainfall under normal conditions on Kei Kecil Island. During the last 30 years, this incident occurred 3 times, i.e. in 1991, 1997, and 2015. The results of the analysis of the growing season showed that the planting season on Kei Kecil Island under conditions of average (normal) rainfall lasted for 289 days or 9 months 16 days (November 1 to August 16). Meanwhile, the growing season when extreme El Nino rainfall occurred, lasted for 201 days or 6 months 20 days (November 1 to May 20). This indicated that when El Nino occurred on Kei Kecil Island, there was a shift in the growing season (ending sooner). The results of the regression analysis illustrated that the increase of the value of rainfall would increase the productivity of peanut crop. Keywords: El Nino phenomenon, growing season, peanut, productivity, rainfall   ABSTRAK Perubahan iklim berdampak di antaranya terhadap kejadian iklim ekstrim seperti El Nino. Pengalaman dalam beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa anomali iklim El Nino telah menyebabkan kekeringan berkepanjangan. Kacang tanah rentan oleh deraan kekeringan pada sebagian ataupun seluruh fase pertumbuhannya akibat curah hujan yang di bawah normal. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kejadian curah hujan ekstrim El-Nino di Pulau Kei Kecil, Provinsi Maluku, dan seberapa besar kejadian El-Nino mempengaruhi musim tanam dan produksi kacang tanah di Pulau Kei Kecil. Ini dilaksanakan dengan menggunakan metode teknik rata-rata aljabar untuk perhitungan curah hujan rata-rata (normal) dan metode FAO (1978) untuk penentuan musim tanam. Variabel yang diamati adalah data curah hujan dan data produktifitas tanaman kacang tanah. Data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan fenomena El Nino umumnya berlangsung dalam periode April hingga November; terbanyak mulai bulan April, Mei, Juni dan September, Oktober dan November. Kejadian kekeringan di Pulau Kei Kecil tidak selalu bersamaan dengan kejadian El Nino, dan kejadian El Nino tidak selalu menyebabkan kekeringan atau curah hujan di bawah normal. Pada tahun 1993, 2003, 2007, dan 2012 jumlah curah hujan di Pulau Kei Kecil berada pada kondisi di bawah normal (<2.308 mm per btahun) tetapi tahun-tahun tersebut tidak tercatat sebagai tahun-tahun El Nino. Sementara itu, tahun 1994, 2009, 2014, dan 2018 tercatat sebagai tahun-tahun El Nino tetapi tidak menyebabkan kekeringan atau curah hujan di bawah kondisi normalnya di Pulau Kei Kecil. Selama periode 30 tahun terakhir kejadian ini berlangsung selama 3 kali, yaitu pada tahun 1991, 1997, dan 2015. Hasil analisis musim tanam menunjukkan bahwa musim tanam di Pulau Kei Kecil pada kondisi curah hujan rata-rata (normal) berlangsung selama 289 hari (1 November sampai dengan 16 Agustus; 9 bulan 16 hari). Sedangkan musim tanam ketika curah hujan ekstrim El Nino berlangsung selama 201 hari (1 November sampai dengan 20 Mei). Hal ini mengindikasikan bahwa ketika El Nino berlangsung di Pulau Kei Kecil, akan terjadi pergeseran musim tanam (berakhir lebih cepat). Hasil analisis regresi menggambarkan bahwa penigkatan nilai curah hujan akan menigkatkan produktivitas tanaman kacang tanah. Kata kunci: curah hujan, fenomena El Nino, kacang tanah, musim tanam, produktivitas
气候变化的影响包括厄尔尼诺等极端气候事件。近几十年的经验表明,厄尔尼诺气候异常导致了长期干旱。由于降雨量低于正常水平,花生在部分或全部生长阶段易受干旱影响。本研究旨在描述El-Nino极端降雨在马鲁古省Kei Kecil岛的发生情况,以及El-Nino事件对Kei Kecil岛种植季节和花生生产的影响程度。这是使用计算平均(正常)降雨量的代数平均技术和粮农组织(1978)确定生长季节的方法进行的。观测变量为降雨数据和花生植株生产力数据。数据分析采用简单回归分析。研究结果表明:厄尔尼诺现象一般发生在4 ~ 11月;主要在4月、5月、6月和9月、10月和11月开始。keecil岛的干旱事件并不总是与厄尔尼诺事件同时发生,厄尔尼诺事件也并不总是导致干旱或降雨量低于正常水平。在1993年、2003年、2007年和2012年,凯席岛的降雨量低于正常值(< 2308 mm /年),但这些年份没有记录为厄尔尼诺年。1994年、2009年、2014年和2018年记录为厄尔尼诺年,但在正常情况下并未造成凯基尔岛的干旱或降雨。在过去的30年里,这一事件发生了3次,即1991年、1997年和2015年。生长季节分析结果表明,在平均(正常)降雨条件下,姬姬岛的种植季节持续289天,即9个月16天(11月1日至8月16日)。与此同时,厄尔尼诺极端降水发生的生长期持续201天,即6个月20天(11月1日至5月20日)。这表明,当厄尔尼诺现象发生在Kei Kecil岛时,生长季节发生了变化(结束得更快)。回归分析结果表明,降雨量的增加会提高花生作物的产量。关键词:厄尔尼诺现象,生长季节,花生,产量,降雨量这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,厄尔尼诺。”我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kejadian curah hujan ekstrim El-Nino di Pulau keecil,省马鲁古,dan seberberapa besar kejadian El-Nino mempengaruhi穆斯林tanam dan producksi kacang tanah di Pulau keecil。Ini dilaksanakan dengan menggunakan metode teknik rata-rata aljabar untuk perhitungan curah hujan rata-rata(正常)和metode FAO (1978) untuk pentuan穆斯林tanam。变量yang diamati adalah数据curah hujan dan数据producktifitas tanaman kacang tanah。数据分析与回归分析。厄尔尼诺现象发生在4月至11月;terbanyak mulai bulan四月,五月,六月,九月,十月,十一月。Kejadian kekelingan di Pulau keecil tijadian selalu bersamaan dengan Kejadian El Nino, Kejadian El Nino tijadian selalu menyebabkan kekelingan atau curah hujan di bawah normal。1993,2003,2007, 2012 jumlah curah hujan di Pulau Kei Kecil berada ada kondisi di bawah normal (<2.308 mm / btahun) tetapi tahun-tahun tersebut tidak tercatat sebagai tahun-tahun厄尔尼诺现象。Sementara itu, 1994,2009, 2014,和2018 tercatat sebagai tahun-tahun厄尔尼诺tetapi tidak menyebabkan kekeringan atau curah hujan di bawah kondisi normalnya di Pulau Kei keecil。Selama时期30 tahun terakhir kejadian ini berlangsung Selama 3 kali, yitu pada tahun 1991,1997, dan 2015。Hasil分析穆斯林tanam menunjukkan bahwa穆斯林tanam di Pulau Kei Kecil pada kondisi curah hujan rata-rata(正常)berlangsung selama 289 hari(11月1日sampai dengan 16 Agustus);9 .布兰16 .哈里)。Sedangkan musim tanam ketika curah hujan ekstrim El Nino berlangsung selama 201hari(11月1日sampai dengan 20mei)。厄尔尼诺现象是一种非常普遍的现象,是一种非常普遍的现象,是一种非常普遍的现象。对蒙古人的生产活动进行分析,以确定蒙古人的生产活动,以确定蒙古人的生产活动。Kata kunci: curah hujan,厄尔尼诺现象,kacang tanah,穆斯林tanam,生产力
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信