PEMETAAN WILAYAH POTENSI KEKERINGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH (Studi Kasus Kabupaten Brebes)

H. A. Afif, M. Harist, Dian Nurhandayani
{"title":"PEMETAAN WILAYAH POTENSI KEKERINGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH (Studi Kasus Kabupaten Brebes)","authors":"H. A. Afif, M. Harist, Dian Nurhandayani","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1017","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Musim kemarau merupakan salah satu musim yang terjadi di negara-negara equatorial seperti Indonesia yang terjadi karena adanya sistem monsun. Berbagai wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dari Mei hingga Juli 2017, salah satunya adalah Kabupaten Brebes. Berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) terdapat 12 kejadian kekeringan di Brebes, Jawa Tengah selama 2006-2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes (BPBD) menyebutkan 4 wilayah yaitu Kecamatan Larangan, Songgom, Ketanggungan dan Kersana mengalami kekeringan dan menyebabkan kesulitan air bersih bagi penduduk lokal. Musim kemarau menciptakan berbagai dampak negatif seperti yang disebutkan diatas, termasuk merusak lahan pertanian, tanaman dan ekosistem lain di wilayah yang terdampak kekeringan. Dengan menggunakan NDVI and metode Tasseled Cap, dimana NDVI untuk mendapatkan nilai indeks kehijauan dan Tasseled Cap untuk mendapatkan nilai dari indeks kebasahan dan kecerahan. Selanjutnya digunakan metode overlay dan skoring untuk mendapatkan potensi kekeringan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memperoleh distribusi wilayah yang berpotensi kekeringan dan wilayah yang terdampak kekeringan berdasarkan penggunaan tanah. Hasil dari metode skoring yang dilakukan memperlihatkann bahwa 50% dari total luas wilayah Kabupaten Brebes masuk ke dalam kelas potensi kekeringan sedang. Hasil ini dapat digunakan sebagai langkah awal dalam mitigasi kekeringan di Kabupaten Brebes.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Seminar Nasional Geomatika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1017","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Musim kemarau merupakan salah satu musim yang terjadi di negara-negara equatorial seperti Indonesia yang terjadi karena adanya sistem monsun. Berbagai wilayah di Indonesia mengalami kekeringan dari Mei hingga Juli 2017, salah satunya adalah Kabupaten Brebes. Berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) terdapat 12 kejadian kekeringan di Brebes, Jawa Tengah selama 2006-2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Brebes (BPBD) menyebutkan 4 wilayah yaitu Kecamatan Larangan, Songgom, Ketanggungan dan Kersana mengalami kekeringan dan menyebabkan kesulitan air bersih bagi penduduk lokal. Musim kemarau menciptakan berbagai dampak negatif seperti yang disebutkan diatas, termasuk merusak lahan pertanian, tanaman dan ekosistem lain di wilayah yang terdampak kekeringan. Dengan menggunakan NDVI and metode Tasseled Cap, dimana NDVI untuk mendapatkan nilai indeks kehijauan dan Tasseled Cap untuk mendapatkan nilai dari indeks kebasahan dan kecerahan. Selanjutnya digunakan metode overlay dan skoring untuk mendapatkan potensi kekeringan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk memperoleh distribusi wilayah yang berpotensi kekeringan dan wilayah yang terdampak kekeringan berdasarkan penggunaan tanah. Hasil dari metode skoring yang dilakukan memperlihatkann bahwa 50% dari total luas wilayah Kabupaten Brebes masuk ke dalam kelas potensi kekeringan sedang. Hasil ini dapat digunakan sebagai langkah awal dalam mitigasi kekeringan di Kabupaten Brebes.
旱季是像印度尼西亚这样的赤道国中由于季风系统而发生的季节之一。印尼的许多地区从2017年5月到7月都经历了干旱,其中包括布雷比斯区。根据印度尼西亚灾难数据(DIBI), 2008年至2018年布雷比斯发生12起干旱事件。布雷比斯地区救灾机构(BPBD)列举了4个地区,其中包括禁行区、松谷、高棉和科萨纳干旱,为当地居民造成淡水困难。干旱造成上述负面影响,包括破坏受干旱影响地区的农业、植物和其他生态系统。通过使用NDVI和tassed Cap方法,NDVI获得绿色索引值,然后从潮湿和亮度索引中获取值。随后,我们使用覆盖和悬挂的方法来实现潜在的干旱。这项研究的结果是,根据土地的使用,潜在干旱地区和受干旱影响地区的分配。暂停方法的结果显示,布列布斯地区总面积的50%进入中级干旱。这些结果可以作为布雷比斯区减缓干旱的第一步。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信