Penerapan Kebijakan Reorder Point pada Data Hasil Prediksi Permintaan Komponen Darah menggunakan Metode Peramalan Dekomposisi Aditif dan Pengendalian Persediaan Probabilistik
{"title":"Penerapan Kebijakan Reorder Point pada Data Hasil Prediksi Permintaan Komponen Darah menggunakan Metode Peramalan Dekomposisi Aditif dan Pengendalian Persediaan Probabilistik","authors":"Arrizal Fitrah Febryan, Julita Nahar, Eddy Djauhari","doi":"10.37278/insearch.v21i2.521","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Memasuki awal Maret 2020, pandemi COVID-19 menjadi sebuah tantangan di sektor kesehatan. Permintaan darah di UTD PMI Kabupaten Serang mengalami kecenderungan meningkat setiap minggunya sepanjang tahun 2020 sehingga instansi sering mengalami kekurangan pada komponen darah. Kelancaran dalam pelaksanaan pemenuhan darah akan sangat bergantung pada perencanaan persediaan yang optimal. Selain itu, komponen darah tidak memiliki daya tahan atau umur yang lama. Tujuan penelitian ini adalah melakukan peramalan jumlah permintaan darah berdasarkan komponen serta menentukan jumlah reorder point yang dapat diterapkan terhadap setiap komponen darah. Metode peramalan yang digunakan adalah Metode Dekomposisi Aditif dan Pengendalian Persediaan Probabilistik. Hasil peramalan permintaan komponen darah pada 01 Maret s.d 04 April 2021 dengan Metode Dekomposisi Aditif memperoleh komponen darah PRC (Packed Red Cell) yang kecenderungan menurun dan menghasilkan keakuratan peramalan sangat baik. Komponen darah WB (Whole Blood) mengalami kecenderungan meningkat dan menghasilkan keakuratan peramalan cukup. Komponen darah TC (Thrombocyte Concentrates) mengalami kecenderungan menurun dan menghasilkan keakuratan peramalan cukup. Instansi dapat melakukan pemenuhan persediaan darah pada 01 Maret s.d 04 April 2021 dengan perancangan kebijakan reorder point terhadap ketiga komponen darah dengan service level yang diterapkan pada rentang 90%-99%. Semakin tinggi service level yang diterapkan, maka semakin jarang terjadinya stock out pada komponen darah.","PeriodicalId":190570,"journal":{"name":"In Search","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"In Search","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37278/insearch.v21i2.521","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Memasuki awal Maret 2020, pandemi COVID-19 menjadi sebuah tantangan di sektor kesehatan. Permintaan darah di UTD PMI Kabupaten Serang mengalami kecenderungan meningkat setiap minggunya sepanjang tahun 2020 sehingga instansi sering mengalami kekurangan pada komponen darah. Kelancaran dalam pelaksanaan pemenuhan darah akan sangat bergantung pada perencanaan persediaan yang optimal. Selain itu, komponen darah tidak memiliki daya tahan atau umur yang lama. Tujuan penelitian ini adalah melakukan peramalan jumlah permintaan darah berdasarkan komponen serta menentukan jumlah reorder point yang dapat diterapkan terhadap setiap komponen darah. Metode peramalan yang digunakan adalah Metode Dekomposisi Aditif dan Pengendalian Persediaan Probabilistik. Hasil peramalan permintaan komponen darah pada 01 Maret s.d 04 April 2021 dengan Metode Dekomposisi Aditif memperoleh komponen darah PRC (Packed Red Cell) yang kecenderungan menurun dan menghasilkan keakuratan peramalan sangat baik. Komponen darah WB (Whole Blood) mengalami kecenderungan meningkat dan menghasilkan keakuratan peramalan cukup. Komponen darah TC (Thrombocyte Concentrates) mengalami kecenderungan menurun dan menghasilkan keakuratan peramalan cukup. Instansi dapat melakukan pemenuhan persediaan darah pada 01 Maret s.d 04 April 2021 dengan perancangan kebijakan reorder point terhadap ketiga komponen darah dengan service level yang diterapkan pada rentang 90%-99%. Semakin tinggi service level yang diterapkan, maka semakin jarang terjadinya stock out pada komponen darah.