{"title":"Gerakan Islam: Problem Ideologi Radikal, Global Jihad dan Terorisme Keagamaan","authors":"Tasman Tasman, A. Aisyah","doi":"10.15408/dakwah.v26i2.29322","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam beberapa dasawarsa terakhir, peta dunia ditandai dengan gerakan Islam radikal. Meskipun agama bukan satu-satunya faktor, gerakan tersebut jelas banyak dipengaruhi (paham) agama. Misalnya tragedi serangan atas WTC 11 September 2001. Aksi terorisme ini dilancarkan oleh fundamentalisme (Islam) radikal yang menghalalkan segala cara untuk melawan kepentingan Amerika Serikat, Barat, dan modernitas beserta nilai-nilai yang dibawanya (HAM, demokrasi, liberalisme, dan lain-lain). Di Indonesia sendiri, kita juga melihat berbagai fenomena keagamaan yang seperti membenarkan asumsi bahwa fundamentalisme memang sedang mengukuhkan keberadaannya, fundamentalisme radikal sedang bangkit. Misalnya terjadi peristiwa peledakan bom Bali dan bom Mariot di Jakarta. Gerakan radikal mendapat perhatian utama di kalangan pengamat politik global sebagaimana dilansir oleh Karen Armstrong yang menyatakan: bahwa di abad 20 (dan berlanjut di abad 21) fundamentalisme sedang bangkit di setiap agama-agama besar (major religion) dan merupakan sebentuk revolusi yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia melawan modernitas dan masyarakat sekular. Persoalannya adalah apakah gerakan radikal tersebut sesuai dengan karakter dan watak Islam? Jawaban terhadap pertanyaan ini tentu saja tidak mudah apalagi menempelkan istilah radikal kepada agama tertentu. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mengurai pengertian Gerakan Islam:, radikalisme, jihad, dan terorisme berbasis Agama. Kajian ini akan memfokuskan pada fenomena gerakan Islam kontemporer, pasca tahun 2000.","PeriodicalId":170068,"journal":{"name":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dakwah: Jurnal Kajian Dakwah dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/dakwah.v26i2.29322","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, peta dunia ditandai dengan gerakan Islam radikal. Meskipun agama bukan satu-satunya faktor, gerakan tersebut jelas banyak dipengaruhi (paham) agama. Misalnya tragedi serangan atas WTC 11 September 2001. Aksi terorisme ini dilancarkan oleh fundamentalisme (Islam) radikal yang menghalalkan segala cara untuk melawan kepentingan Amerika Serikat, Barat, dan modernitas beserta nilai-nilai yang dibawanya (HAM, demokrasi, liberalisme, dan lain-lain). Di Indonesia sendiri, kita juga melihat berbagai fenomena keagamaan yang seperti membenarkan asumsi bahwa fundamentalisme memang sedang mengukuhkan keberadaannya, fundamentalisme radikal sedang bangkit. Misalnya terjadi peristiwa peledakan bom Bali dan bom Mariot di Jakarta. Gerakan radikal mendapat perhatian utama di kalangan pengamat politik global sebagaimana dilansir oleh Karen Armstrong yang menyatakan: bahwa di abad 20 (dan berlanjut di abad 21) fundamentalisme sedang bangkit di setiap agama-agama besar (major religion) dan merupakan sebentuk revolusi yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia melawan modernitas dan masyarakat sekular. Persoalannya adalah apakah gerakan radikal tersebut sesuai dengan karakter dan watak Islam? Jawaban terhadap pertanyaan ini tentu saja tidak mudah apalagi menempelkan istilah radikal kepada agama tertentu. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mengurai pengertian Gerakan Islam:, radikalisme, jihad, dan terorisme berbasis Agama. Kajian ini akan memfokuskan pada fenomena gerakan Islam kontemporer, pasca tahun 2000.