{"title":"KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI INFORMATIF SISWA KELAS XI MIPA 2 SMA NEGERI 1 KERINCI","authors":"Nelvia Susmita","doi":"10.47827/vol1iss1pp1-11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kerinci, diketahui bahwa siswa bisa menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan narasi, hanya saja karangan yang dihasilkan belum sepenuhnya bisa dikatakan karangan yang utuh dikarenakan siswa tidak memperhatikan kepaduan unsur bahasa dalam karangannya, sehingga tulisan menjadi tidak kohesif dan koherensif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam karangan narasi informatif siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kerinci. Teori yang dijadikan landasan untuk menganalisis kohesi dan koherensi dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh Tarigan (2009), Kasupardi, dkk (2010), Meleong (2017), Chaer (2014), Dalman (2015), dan Burhan (2010). Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 1 sedangkan data berupa karangan narasi informatif karya siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kerinci. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen pengumpulan data berupa observasi dan tes mengarang, serta instrumen analisis data berupa peneliti sendiri. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Jenis penanda terdiri atas penanda kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal terdiri atas referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Jenis penanda kohesi leksikal terdiri atas reiterasi (repetisi, sinonim, hiponim, dan ekuivalensi), kolokasi, dan antonim. (2) Jenis penanda koherensi terdiri atas penanda koherensi hubungan sebab-akibat, hubungan sarana-hasil, hubungan sarana-tujuan, hubungan latar-kesimpulan, hubungan kelonggaran-hasil, hubungan syarat-hasil, hubungan parafrastis, hubungan aditif (simultan dan berurutan), hubungan identifikasi, dan hubungan generik-spesifik.","PeriodicalId":158822,"journal":{"name":"EDU RESEARCH","volume":"124 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"EDU RESEARCH","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47827/vol1iss1pp1-11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kerinci, diketahui bahwa siswa bisa menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan narasi, hanya saja karangan yang dihasilkan belum sepenuhnya bisa dikatakan karangan yang utuh dikarenakan siswa tidak memperhatikan kepaduan unsur bahasa dalam karangannya, sehingga tulisan menjadi tidak kohesif dan koherensif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam karangan narasi informatif siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kerinci. Teori yang dijadikan landasan untuk menganalisis kohesi dan koherensi dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh Tarigan (2009), Kasupardi, dkk (2010), Meleong (2017), Chaer (2014), Dalman (2015), dan Burhan (2010). Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 1 sedangkan data berupa karangan narasi informatif karya siswa kelas XI MIPA 2 SMA Negeri 1 Kerinci. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen pengumpulan data berupa observasi dan tes mengarang, serta instrumen analisis data berupa peneliti sendiri. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Jenis penanda terdiri atas penanda kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal terdiri atas referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Jenis penanda kohesi leksikal terdiri atas reiterasi (repetisi, sinonim, hiponim, dan ekuivalensi), kolokasi, dan antonim. (2) Jenis penanda koherensi terdiri atas penanda koherensi hubungan sebab-akibat, hubungan sarana-hasil, hubungan sarana-tujuan, hubungan latar-kesimpulan, hubungan kelonggaran-hasil, hubungan syarat-hasil, hubungan parafrastis, hubungan aditif (simultan dan berurutan), hubungan identifikasi, dan hubungan generik-spesifik.