{"title":"HIPOKRIT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS","authors":"Mario Viani","doi":"10.24821/jocia.v5i1.5085","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hipokrit adalah sifat kepura-puraan dan kemunafikkan diri yang ber- dampak buruk bagi lingkungan sosial. Peri hal konsepsi dari hipokrisi dijabarkan dalam bentuk visual pada tugas akhir mengenai hal-hal yang menyangkut sisi-sisi gelap dari manusia dalam hal ini merujuk pada kepura–puraan dan kemunafikkan dalam mencapai segala ses- uatu yang diinginkanya tanpa peduli dampak buruk bagi lingkungan- ya, yang diekspresikan ke dalam karya lukis. Dalam merumuskan tentang sifat hipokrisi ke dalam sebuah bentuk karya seni akan digambarkan sebagai seseorang yang bertopeng, Topeng menjadi simbol untuk seseorang yang menyembunyikan karakter aslinya dibalik topeng yang dikenakannya. Hal ini dilihat dari pengertian-pengertian hipokrisi yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya di mana seorang yang selalu menyimpan keburukan hati dan menampilkan kebaikan, kereligiusan, kebijaksaan dalam bersosial. Melihat hal tersebut maka diperlukan pemahaman tentang topeng yang akan dihadirkan ke dalam sebuah karya, sehingga tidak merusak makna luhur yang sudah tertanam selama ini.Kata kunci: Hipokrit, munafik, karya lukis, bentuk visual","PeriodicalId":413801,"journal":{"name":"Journal of Contemporary Indonesian Art","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Contemporary Indonesian Art","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/jocia.v5i1.5085","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hipokrit adalah sifat kepura-puraan dan kemunafikkan diri yang ber- dampak buruk bagi lingkungan sosial. Peri hal konsepsi dari hipokrisi dijabarkan dalam bentuk visual pada tugas akhir mengenai hal-hal yang menyangkut sisi-sisi gelap dari manusia dalam hal ini merujuk pada kepura–puraan dan kemunafikkan dalam mencapai segala ses- uatu yang diinginkanya tanpa peduli dampak buruk bagi lingkungan- ya, yang diekspresikan ke dalam karya lukis. Dalam merumuskan tentang sifat hipokrisi ke dalam sebuah bentuk karya seni akan digambarkan sebagai seseorang yang bertopeng, Topeng menjadi simbol untuk seseorang yang menyembunyikan karakter aslinya dibalik topeng yang dikenakannya. Hal ini dilihat dari pengertian-pengertian hipokrisi yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya di mana seorang yang selalu menyimpan keburukan hati dan menampilkan kebaikan, kereligiusan, kebijaksaan dalam bersosial. Melihat hal tersebut maka diperlukan pemahaman tentang topeng yang akan dihadirkan ke dalam sebuah karya, sehingga tidak merusak makna luhur yang sudah tertanam selama ini.Kata kunci: Hipokrit, munafik, karya lukis, bentuk visual