Kinerja PT Bank Syariah Indonesia, Tbk setelah Merger: Apakah Lebih Baik?

Vina Yunistiyani, Puji Harto
{"title":"Kinerja PT Bank Syariah Indonesia, Tbk setelah Merger: Apakah Lebih Baik?","authors":"Vina Yunistiyani, Puji Harto","doi":"10.18196/rabin.v6i2.15621","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pemerintah senantiasa mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui pengembangan industri halal yang didukung kemajuan perbankan syariah, salah satunya melalui merger PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Merger bertujuan untuk menguatkan posisi bank syariah di Indonesia sekaligus membuka peluang BSI untuk bersaing dan menarik minat investor. BSI berusaha menjalankan amanah nasabah dan stakeholder dengan baik melalui keseriusannya dalam menjalankan aktivitas perbankan, baik pengelolaan dana maupun penyaluran pembiayaan. Keberhasilan merger salah satunya dinilai dari kinerja keuangan yang mengalami perbaikan dibanding sebelumnya.Tujuan: Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kinerja BSI sebelum dan setelah merger menggunakan indikator risk profile, good corporate governance, earning dan capital (RGEC) yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.Metode Penelitian: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel BSI. Periode penelitian selama 6 tahun sebelum merger dari tahun 2015-2020 dan 1 tahun setelah merger pada 2021. Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji Mann Whitney.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Return on Asset (ROA), sedangkan Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Good Corporate Governance (GCG) sebelum dan setelah merger tidak ada perbedaan. NPF, ROA dan CAR mengalami perbaikan, sedangkan FDR turun dan GCG tetap.Keterbatasan Penelitian: Data setelah merger terbatas 1 tahun dan terdapat rasio-rasio lainnya yang tidak diteliti sesuai pedoman RGEC.Keaslian/Kebaruan Penelitian: Penelitian ini menjawab kesenjangan penelitian terdahulu terkait kinerja setelah merger dan pengukuran GCG menggunakan hasil self-assessment sesuai No. 10/SEOJK.03/2014 tentang tingkat kesehatan BUS dan UUS.","PeriodicalId":168412,"journal":{"name":"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18196/rabin.v6i2.15621","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Latar Belakang: Pemerintah senantiasa mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia melalui pengembangan industri halal yang didukung kemajuan perbankan syariah, salah satunya melalui merger PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Merger bertujuan untuk menguatkan posisi bank syariah di Indonesia sekaligus membuka peluang BSI untuk bersaing dan menarik minat investor. BSI berusaha menjalankan amanah nasabah dan stakeholder dengan baik melalui keseriusannya dalam menjalankan aktivitas perbankan, baik pengelolaan dana maupun penyaluran pembiayaan. Keberhasilan merger salah satunya dinilai dari kinerja keuangan yang mengalami perbaikan dibanding sebelumnya.Tujuan: Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kinerja BSI sebelum dan setelah merger menggunakan indikator risk profile, good corporate governance, earning dan capital (RGEC) yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan.Metode Penelitian: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan sampel BSI. Periode penelitian selama 6 tahun sebelum merger dari tahun 2015-2020 dan 1 tahun setelah merger pada 2021. Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji Mann Whitney.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan Return on Asset (ROA), sedangkan Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Good Corporate Governance (GCG) sebelum dan setelah merger tidak ada perbedaan. NPF, ROA dan CAR mengalami perbaikan, sedangkan FDR turun dan GCG tetap.Keterbatasan Penelitian: Data setelah merger terbatas 1 tahun dan terdapat rasio-rasio lainnya yang tidak diteliti sesuai pedoman RGEC.Keaslian/Kebaruan Penelitian: Penelitian ini menjawab kesenjangan penelitian terdahulu terkait kinerja setelah merger dan pengukuran GCG menggunakan hasil self-assessment sesuai No. 10/SEOJK.03/2014 tentang tingkat kesehatan BUS dan UUS.
合并后印尼伊斯兰银行PT Bank的业绩:好些了吗?
背景:各国政府一直在推动印尼伊斯兰经济的增长,原因是伊斯兰银行业的发展支持伊斯兰银行的发展,其中之一是印尼伊斯兰银行Tbk (BSI)的合并。合并旨在巩固伊斯兰银行在印尼的地位,并为BSI竞争和吸引投资者提供机会。BSI正试图通过其管理银行业务、资金管理和融资渠道的严重程度来管理客户和利益相关者。合并的成功程度取决于其前所未有的财务表现。目标:这项研究的目标是使用风险概况指点、良好的公司治理、earning和capital (RGEC)从该公司的年度报告中获得的数据,在合并前和合并后分析BSI表现差异。研究方法:本研究采用的方法是用BSI样本定量的。在2018 -2020年合并前6年的研究周期和2021年合并后1年的研究周期。所使用的分析是描述性统计和曼•惠特尼(Mann Whitney)的测试。研究结果:研究表明资产回报率存在差异,而在合并前后非金融表现(NPF)、资本Adequacy Ratio (CAR)、储蓄回报率(FDR)和良好的公司治理(GCG)的财务差异。NPF、ROA和CAR正在修复,FDR下降了,GCG稳定了。研究范围:研究范围:合并后的数据为一年,在RGEC的指导方针下没有对其他比例进行研究。真实性/最新研究:本研究通过10号/SEOJK的自评估结果解决了过去的研究绩效和GCG测量的缺口。2014年3月3日关于公共汽车和UUS健康状况。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信