{"title":"Penerapan Prinsip Gestalt Dalam Desain Visual Untuk Meningkatkan Memori Dan Pemahaman Pesan","authors":"Fikri Shofin Mubarok","doi":"10.30659/jikm.v11i2.33002","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Gejala hiper realitas akibat gegap gempita transformasi kecepatan dan kebebasan teknologi komunikasi menyebabkan publik hanya menuntut hal-hal yang miskin nilai-nilai kemanusiaan. Di antara tandanya di era digital ini disesaki dengan banyaknya desain visual yang absurd dan terotomasi dengan bantuan teknologi. Meskipun secara visual proporsinya bagus namun desain demikian tidak berangkat untuk menyajikan pesan pada nilai-nilai kehidupan nyata, sehingga sulit dipahami, juga banyak desain visual justru membingungkan dan bahkan menyebarkan propaganda dan hoaks di tengah publik. Hal demikian tentunya oleh sebagian desainer dianggap melenceng dari pemaknaan desain visual yang baik, dan selama ini dipahami dengan orientasi pada tampilannya menarik namun tetap mengandung pesan, informasi maupun komunikasi yang yang bisa dipahami secara mudah oleh publik. Dari persoalan tersebut, penulis mencoba mengkaji penerapan prinsip Gestalt dalam desain visual agar bisa meningkatkan memori dan pemahaman pesan bagi publik. Teori Gestalt yang pertamakali dicetuskan oleh Max Wertheimer berangkat dari sudut pandang psikologi dalam upaya memahami bagaimana manusia mengorganisir dan mempersepsi informasi secara utuh bukan sepotong-sepotong. Penelitian ini dijalankan dengan metode kualitatif deskriptif yang akan meneropong bagaimana Prinsip Gestalt mampu menjembatani adanya desain visual yang apik, utuh, efektif dalam meningkatkan memori serta pemahaman pesan pada publik terhadap suatu produk.","PeriodicalId":142752,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna","volume":"201 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30659/jikm.v11i2.33002","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Gejala hiper realitas akibat gegap gempita transformasi kecepatan dan kebebasan teknologi komunikasi menyebabkan publik hanya menuntut hal-hal yang miskin nilai-nilai kemanusiaan. Di antara tandanya di era digital ini disesaki dengan banyaknya desain visual yang absurd dan terotomasi dengan bantuan teknologi. Meskipun secara visual proporsinya bagus namun desain demikian tidak berangkat untuk menyajikan pesan pada nilai-nilai kehidupan nyata, sehingga sulit dipahami, juga banyak desain visual justru membingungkan dan bahkan menyebarkan propaganda dan hoaks di tengah publik. Hal demikian tentunya oleh sebagian desainer dianggap melenceng dari pemaknaan desain visual yang baik, dan selama ini dipahami dengan orientasi pada tampilannya menarik namun tetap mengandung pesan, informasi maupun komunikasi yang yang bisa dipahami secara mudah oleh publik. Dari persoalan tersebut, penulis mencoba mengkaji penerapan prinsip Gestalt dalam desain visual agar bisa meningkatkan memori dan pemahaman pesan bagi publik. Teori Gestalt yang pertamakali dicetuskan oleh Max Wertheimer berangkat dari sudut pandang psikologi dalam upaya memahami bagaimana manusia mengorganisir dan mempersepsi informasi secara utuh bukan sepotong-sepotong. Penelitian ini dijalankan dengan metode kualitatif deskriptif yang akan meneropong bagaimana Prinsip Gestalt mampu menjembatani adanya desain visual yang apik, utuh, efektif dalam meningkatkan memori serta pemahaman pesan pada publik terhadap suatu produk.