{"title":"Vegetable Oil Economic Diplomacy as an Instrument of Indonesian Foreign Policy","authors":"Leonard Felix Hutabarat","doi":"10.20473/jgs.17.1.2023.131-152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The development of international politics due to the Russian-Ukrainian conflict has caused international political instability and pressure on agricultural products and the energy sector in the world. Indonesia’s leading export commodity, under discriminatory pressure from the European Union, also has economic implications due to the Russian-Ukrainian war. Disruption to the world’s vegetable oil supply chains, the urgent need for food security, and the impact on achieving the goals of sustainable development that have been agreed upon so far make Indonesia seek to use the existing narrative through economic diplomacy. This condition is also related to Indonesia’s vegetable oil diplomacy as one of the foreign policy instruments. Therefore, economic diplomacy regarding Indonesian vegetable oils is also part of Indonesia’s national interest. This article uses qualitative methods with a descriptive-analytical type on how Indonesia uses the narrative of sustainable development issues in the context of Indonesian vegetable oils to achieve Sustainable Development Goals 2030, including instruments of economic diplomacy in realizing Indonesia’s national interest in Indonesia’s vegetable oil diplomacy.\nKeywords: economic diplomacy, Indonesia, foreign policy, vegetable oil, SDGs 2030\n \nPerkembangan politik internasional akibat konflik Rusia-Ukraina telah menimbulkan dampak tidak hanya instabilitas politik internasional, namun juga tekanan terhadap komoditas produk pertanian maupun sektor energi di dunia. Komoditas ekspor unggulan Indonesia yang selama ini mendapatkan tekanan yang bersifat diskriminatif dari Uni Eropa juga memiliki implikasi ekonomi akibat terjadinya perang Rusia-Ukraina. Gangguan terhadap rantai pasok minyak nabati dunia dan sangat diperlukan tersedianya ketahanan pangan serta dampak terhadap pencapaian tujuan dari pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati selama ini, menjadikan Indonesia berupaya menggunakan narasi yang ada melalui diplomasi ekonomi. Hal ini juga terkait dengan diplomasi minyak nabati Indonesia sebagai salah satu instrumen kebijakan luar negeri. Diplomasi ekonomi berkenaan dengan minyak nabati Indonesia juga merupakan bagian dari kepentingan nasional Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan dengan metode kualitatif dengan jenis deskriptif analitis bagaimana Indonesia menggunakan narasi pembangunan berkelanjutan dalam konteks minyak nabati Indonesia guna mencapai Sustainable Development Goals 2030, termasuk instrumen diplomasi ekonomi dalam mewujudkan kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi minyak nabati Indonesia.\nKata-kata Kunci: diplomasi ekonomi, Indonesia, kebijakan luar negeri, minyak nabati, SDGs 2030","PeriodicalId":243676,"journal":{"name":"Jurnal Global & Strategis","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Global & Strategis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jgs.17.1.2023.131-152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The development of international politics due to the Russian-Ukrainian conflict has caused international political instability and pressure on agricultural products and the energy sector in the world. Indonesia’s leading export commodity, under discriminatory pressure from the European Union, also has economic implications due to the Russian-Ukrainian war. Disruption to the world’s vegetable oil supply chains, the urgent need for food security, and the impact on achieving the goals of sustainable development that have been agreed upon so far make Indonesia seek to use the existing narrative through economic diplomacy. This condition is also related to Indonesia’s vegetable oil diplomacy as one of the foreign policy instruments. Therefore, economic diplomacy regarding Indonesian vegetable oils is also part of Indonesia’s national interest. This article uses qualitative methods with a descriptive-analytical type on how Indonesia uses the narrative of sustainable development issues in the context of Indonesian vegetable oils to achieve Sustainable Development Goals 2030, including instruments of economic diplomacy in realizing Indonesia’s national interest in Indonesia’s vegetable oil diplomacy.
Keywords: economic diplomacy, Indonesia, foreign policy, vegetable oil, SDGs 2030
Perkembangan politik internasional akibat konflik Rusia-Ukraina telah menimbulkan dampak tidak hanya instabilitas politik internasional, namun juga tekanan terhadap komoditas produk pertanian maupun sektor energi di dunia. Komoditas ekspor unggulan Indonesia yang selama ini mendapatkan tekanan yang bersifat diskriminatif dari Uni Eropa juga memiliki implikasi ekonomi akibat terjadinya perang Rusia-Ukraina. Gangguan terhadap rantai pasok minyak nabati dunia dan sangat diperlukan tersedianya ketahanan pangan serta dampak terhadap pencapaian tujuan dari pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati selama ini, menjadikan Indonesia berupaya menggunakan narasi yang ada melalui diplomasi ekonomi. Hal ini juga terkait dengan diplomasi minyak nabati Indonesia sebagai salah satu instrumen kebijakan luar negeri. Diplomasi ekonomi berkenaan dengan minyak nabati Indonesia juga merupakan bagian dari kepentingan nasional Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan dengan metode kualitatif dengan jenis deskriptif analitis bagaimana Indonesia menggunakan narasi pembangunan berkelanjutan dalam konteks minyak nabati Indonesia guna mencapai Sustainable Development Goals 2030, termasuk instrumen diplomasi ekonomi dalam mewujudkan kepentingan nasional Indonesia dalam diplomasi minyak nabati Indonesia.
Kata-kata Kunci: diplomasi ekonomi, Indonesia, kebijakan luar negeri, minyak nabati, SDGs 2030
俄乌冲突引发的国际政治发展给国际政治带来不稳定,给世界农产品和能源领域带来压力。印尼的主要出口商品受到欧盟(eu)的歧视性压力,由于俄罗斯与乌克兰的战争,也会对经济产生影响。世界植物油供应链的中断、对粮食安全的迫切需求以及对实现迄今已达成一致的可持续发展目标的影响,使印度尼西亚寻求通过经济外交来利用现有的叙述。这种情况也与印尼将植物油外交作为外交政策手段之一有关。因此,关于印尼植物油的经济外交也是印尼国家利益的一部分。本文采用定性方法,描述分析印度尼西亚如何在印度尼西亚植物油的背景下使用可持续发展问题的叙述来实现2030年可持续发展目标,包括在印度尼西亚植物油外交中实现印度尼西亚国家利益的经济外交工具。关键词:经济外交,印尼,外交政策,植物油,可持续发展目标2030印尼政治国际akibat konflik俄罗斯-乌克兰telah menimbulkan dampak tidak hanya不稳定政治国际,namun juga tekanan terhadap komoditas产品印尼农业部门能源产业。Komoditas ekspor unggulan印度尼西亚yang selama ini mendapatkan tekanan yang bersifat disk犯罪性,dari Uni Eropa juga memiliki implikasi economi akibat terjadinya perang俄罗斯-乌克兰。我是印度尼西亚的一名外交官,我是一名外交官,我是一名外交官,我是一名外交官,我是一名外交官,我是一名外交官,我是一名外交官。哈尔尼juga terkait登根外交minyak nabati印度尼西亚sebagai salah satu仪器kebijakan luar negeri。外交经济学家berkenaan dengan minyak nabati印度尼西亚juga merupakan bagian dari保持一个国家的印度尼西亚。“2030年可持续发展目标”,“termasuk工具外交”,“经济外交”,“国家外交”,“印尼外交”,“印尼外交”,“印尼外交”,“印尼外交”。Kata-kata Kunci:外交经济,印度尼西亚,kebijakan luar negeri, minyak nabati,可持续发展目标2030